Chapter 11

83 6 1
                                    

Melvin dan alexa akhirnya di panggil oleh veebha walaupun mereka berdua masih sibuk dengan urusan pribadinya tapi mereka harus bekerja dengan frofesional menghampiri veebha menggunakan masker putihnya itu 

.

" Ya ampun korban ini sepertinya korban pembunuhan sadis, astaga rasanya aku mual sekali, malangnya nasib wanita ini" ucap Neha menatap korbannya itu dengan rasa jijik karena darah dan jeroan perutnya berhamburan kemana mana

" Iya Neha sepertinya wanita ini menjadi korban pembunuhan sadis yang sekarang terkenal di kota ini, entah siapa pembunuh sadis itu aku belum menyelidikinya" ucap Veebha menatap mayat itu yang sedang di analisis oleh Melvin dan Alexa

" Melvin kau selidiki sampel darahnya dan kau Lexa, kau otopsi dia di lab dan apakah ada tanda kekerasan lainnya" ucap Veebha membuat mereka mengangguk bahkan Melvin dengan santai menganalisis

"Melvin apa ini ulahmu, apa kau sudah tidak waras?!" ucap Lexa saat Veebha keluar bersama anggota lainnya karena tidak kuat

" Lexa ayolah ini bukan salahku, ini salah wanita itu. Dia ingin ada temannya, lalu apa salahku, aku hanya mewujudkan impiannya" ucap Melvin berbisik santai menganalisis bahkan menulis laporan

" Kau memang sudah tidak waras Melvin astaga" ucap Lexa sembari menutup tubuh korbannya dengan kantung jenazah

" Aku memang tidak waras karena cintamu Lexa sayang" ucap Melvin tanpa ragu mencium pipinya saat semua orang di luar hanya mereka berdua di dalam

" Diamlah Melvin kau selalu saja, jangan mengganggu pekerjaanku!" ucap Alexa ketus dan menyuruh yang lain masuk membawa mayat korban itu

Setelah mereka berjam jam disana akhirnya mereka kembali ke markasnya bahkan temasuk alexa dan melvin juga yang lainnya kembali bersamanya.

" Melvin kau tidak apa apa tadi, kau lihat korban itu sangat mengerikan keadaannya, aku tadi meninggalkanmu karena tidak kuat dengan baunya" ucap Neha tiba tiba mendekati Melvin membuat Alexa jengah pergi terlebih dahulu meninggalkan mereka berdua dengan kesal

" Aku tidak apa apa, lagipula itu memang tugasku" ucap Melvin pergi tanpa aba aba meninggalkan neha yang mematung disana

Mereka masuk ke dalam mobil kini mereka duduk di belakang bersama yang lain sedangkan neha dan yang lainnya di depan hingga alexa merasa jengah dengan melvin sedaritadi hanya diam saja

" Lexa kenapa kau ini berubah, apa kau cemburu pada Neha yang selalu perhatian padaku?!" batin Melvin menatap Alexa yang menatap ke arah samping

" Apa, kau bilang aku cemburu?! Jangan mimpi untuk apa aku cemburu" batin Alexa berbicara sembari berbalik ke arah Melvin dengan tatapan tajam

" Iya anggap saja begitu, kau tahu Lexa kita ini bukan manusia biasa. Jadi kau tidak bisa membohongi dirimu sendiri" batin Melvin sembari tersenyum bahkan mengangkat alisnya dengan menggoda

" Tanpa kau beritahu aku sudah tahu, jangan sok pintar padaku!!" batin Alexa sembari menatap mata Melvin dengan amarah

" Jangan salah aku memang pintar, mengambil hatimu sayang" batin Melvin mengedipkan matanya pada Alexa bahkan memegang tangannya

" Jangan bicara omong kosong, atau ku tampar dirimu itu!!" batin Alexa menatap Melvin dengan mata hitam putihnya bahkan orang orang yang bersama mereka hanya sibuk dengan urusan pribadinya masing masing

" Iya baiklah macan betinaku aku tidak akan menganggumu, tapi aku akan selalu bersamamu dalam hatimu" batin Melvin menatap Alexa penuh cinta tetapi Alexa memalingkan wajahna ke arah lain.

House of Pandavchali - SEASON 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang