"sayangg" donghyeon memeluk ica dari belakang
"hmm" ica
"kangen" donghyeon
"hyeon jujur sama aku" ica
"jujur apa" donghyeon melepas pelukanya dan menatap ica
"kamu selama ini kerja apa?" ica
"kenapa nanya gitu?" donghyeon
"hyeon aku ini istri kamu, aku wajib tau kerjaan suami aku itu apa" ica
"kamu ga perlu tauu hm, kerjaku halal kok, dan kamu ga usah pikirin ya" donghyeon mengusap rambut ica pelan
"kalo kamu ga cerita aku sendiri yg bakal nyari tau" ica
"ca kamu fokus sama anak kita dulu" donghyeon
"engga, kalo aku selalu mikirin kamu" ica, donghyeon menghela nafas
"aku kerja ngikut ujin, jadi pengirim makanan" donghyeon lemes, pandangan ica langsung beda sorot matanya sendu
"ca" donghyeon
"kenapa si hyeon, kamu tau itu panas ujan kenapa mau kerja itu, ujin aja berenti terus pindah ke dapurnya" ica
"gimana lagi ca adanya itu" donghyeon
"terus kenapa sering pulang malem?" ica
"itu aku ke kantor ayah, aku belajar ngurus kantor" donghyeon, ica langsung memeluk suaminya
"maafin aku" ica
"maaf buat apa coba" donghyeon membalas pelukan ica, pelukan mereka terhalang perut ica yg udah gede
"maaf udah mikir yg engga engga ke kamu, ternyata kamu kerja keras buat keluarga kita hiks" ica
"ca itu udah jadi kewajiban aku, aku ga bakal ngulangin kesalahanku lagi, aku udah janji bakal jagain kamu sama anak kita ini" donghyeon mengusap perut nara
"hiks hiks maafin aku huaaa" icaa
"ca ih kok malah tambah nangisnya" donghyeon
"pengen es krim" ica, donghyeon langsung senyum sambil menyeka air mata ica
"gemes banget si, iya ayo nyari es krim sekarang" donghyeon, diangguki ica
"jaketnyaa dipake mama" donghyeon lalu memakaikan jaket ke ica
***
"udah seneng?" donghyeon, ica ngangguk semangat
"mau kemana lagi?" donghyeon
"pulang" ica
"yakin?" donghyeon diangguki ica
"ca berapa hari lagi?" donghyeon
"baru masuk 9 bulan kemarin pa, tunggu aja ya" ica
"hehe udah ga sabar ketemu babynya" donghyeon
"sabar nanti juga bakal ketemu" ica
"iyaaa iya, yaudah yok pulang, kuat jalan atau aku ambil mobilnya kesini?" donghyeon
"jalan ajaa deh, kuat kok" ica
Jadi tadi donghyeon sama ica parkirnya di sebelah kiri padahal es krimnya di pojok kanan taman
"enak ya hyeon sore sore gini jalan jalan" ica
"iya apalagi sama kamu" donghyeon
Blush
"duh istriku cantik banget kalo salting" donghyeon langsung dapet pukulan dari ica
"cantika?" senyum ica langsung ilang, air matanya keluar, dia kaget banget sama sosok yg ada didepanya sekarang
"ca" donghyeon
"ica kamu gapapa kok nangis" donghyeon panik
"maaf anda siapa?" donghyeon sedikit marah dengan perempuan paruh baya dan anak laki laki itu
"hyeon mau pulang hiks" ica
"cantika"
"jangan pegang pegang gue!" ica
"maafin mamah nak"
Ica ga menatap perempuan itu, tatapanya kedepan tapi air matanya terus mengalir
"minggir, hyeon ayo pulang" ica
"kak!"
"apa!" ica
"lo gak akan ngerasain jadi gue jadi ga usah sok belain perempuan ini" ica
"tapi dia udah berusaha buat nyari lo kemana mana, lo ga seharusnya kaya gini kak!"
"gausah panggil gue kak, gue bukan keluarga kalian lagi" ica
"caa ini kenapa si" donghyeon
"dia siapa?" donghyeon
"orang yg udah ninggalin anaknya demi laki laki, dia yg ga nganggep anaknya lagi demi uang, dia yg udah bener bener buta karena uang!" ica, tangisnya pecah, donghyeon kagett banget ternyata ibunya ica balik lagi ke depan mata ica setelah ninghalin ica pergi
"icaa maafin mamah hiks" mamah ica
"tolong jangan ganggu ica dulu" donghyeon akhirnya membawa ica ke mobil, lalu balik lagi ke mamahnya ica
Mamah ica udah duduk ditanah, dia keliatan kacau banget begitu juga laki laki disampingnya
"berdiri dulu" donghyeon membantu mamah ica buat berdiri lalu salim ke mamah ica
"kenalin saya donghyeon suami ica" donghyeon salim ke mamah ica
"saya raka adiknya kak ica bang" raka
"makasih udah ngerawat anak saya" mamah ica, hati donghyeon ikut sakit ngeliat perempuan yg lemah seperti ini, dia bisa membayangkan kalau ica atau nara bahkan adek2nya diposisi wanita ini
"sama sama tante" donghyeon
"panggil mamah ya" mamah ica senyum
"iya mah, tapi donghyeon minta maaf kalo ica tadi kasar, dia mungkin masih syok liat kalian, nanti bakal donghyeon nasehatin pelan pelan" donghyeon
"makasih ya nak, mamah yakin kamu anak baik, tolong jaga cantika ya, dia lagi hamil berapa bulan?" mamah ica
"8 bulan mah, nanti donghyeon kabarin lagi ya, raka abang minta nomor hpmu ya" donghyeon langsung mengeluarkan hpnya begitu juga raka
"08xxxxxxxx" raka
"makasih, donghyeon duluan mah, mamah jangan sedih lagi" donghyeon mengusap air mata mertuanya itu lalu mencium tanganya
"jagain mamah ya" donghyeon diangguki raka lalu cepet cepet ke mobil
"suami kak ica baik mah, dia pasti bisa bujuk kak cantika" raka, mamah ica cuma ngangguk
***
"ngapain si kamu hah!" ica
"ga ngapa ngapain" donghyeon
"gausah peduliin lagi si kenapa hyeon" ica, donghyeon ga nanggepin ica yg masih nangis, dia melajukan mobilnya ke arah rumah mereka
***
"hyeon aku gamau ya kamu urusan sama mereka!" ica
"gausah pake teriak ke suami" donghyeon
"kamu gatau hiks kamu gatau rasanya jadi aku" ica
"kamu ga ngerti hyeon" ica
"ica" donghyeon mau memeluk ica ditepis tanganya
"dia udah ninggalin aku!" ica
"terus?" donghyeon
"dia itu mamah kamu
"BUKAN!" ica
"ica!" donghyeon
"kenapa!" ica
"ica sadar dia itu mamah kandung lo!" donghyeon
"serahh!" ica langsung masuk kamar ga lupa membanting pintunyaa, sedangkan donghyeon mengusap mukanya kasar
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Na Family
FantasyEND sequel of papa muda (disarankan membaca papa muda terlebih dahulu) "abang, adek kalian mau adek lagi ga" jaemin "GAK" seohyeon donghyeon nara