"Wahhh akhirnya kita sampe di Korea guys" ucap Adib yang sedang live Instagram
"Gilaa bagus banget astaga kek mimpi gue bisa kesini" ucap Varel
"Sok lu ah padahal dah pernah ke Turki sama Bang Eja" ejek Damar
"Turki bagus juga sihh tapi ini kek dream banget"
"Nih gue dong sering kesini" ucap Damar sambil menepuk nepuk dadanya bangga.
"Udah goblok nanti aja nikmatin ke indahannya. Kita ke rumah Darlen sekarang" ucap Keysha
***
Rumah Halmeoni, Seoul Korea Selatan
Rumah itu sunyi, hanya suara tangis pilu yang terdengar disana.
"Ma, udah, ikhlasin Nenek aja" ucap Raja sambil mengelus punggung Mama nya.
Mama nya kini menatap Darlen dengan tatapan penuh amarah.
"Dek, kamu gimana sih hah? KENAPA BISA NENEK GA TERSELAMATKAN?! BUAT APA KAMU JADI DOKTER KALO GA BISA SEMBUHIN PASIENNYA!!! BUAT APA?!"
"Ma, udah itu bukan salah Darlen" ucap Raja
"BUKAN SALAH ADEK GIMANA HAH?! DIA YANG UDAH OPERASI NENEK KAMU JA!! DIA!!" ucap Desi sambil menunjuk nunjuk Darlen.
Darlen yang awalnya menunduk kini mendongak "Ma, kalo gitu kenapa ga Mama aja yang operasi Nenek hah?! Mama dulu juga dokter kan?! Kenapa ngga Mama aja yang operasi Nenek!!"
"Ma-mama---"
"Coba Mama yang operasi Nenek" Darlen menatap Mama nya "Apa kalo Nenek meninggal saat Mama operasi nenek, apa Mama tetep salahin Darlen?!" ucap Darlen dengan air mata yang mengalir
Desi diam mendengar perkataan anaknya.
"Ma, jangan gini. Ini bukan salah Darlen, Mama harus ikhlasin Nenek. Nenek udah ga kesakitan lagi" ucap Raja memberi tau Mama nya.
"Ma, itu udah takdir Tuhan, udah gabisa di ganggu lagi Ma. Mau Darlen korbanin diri buat Nenek, Nenek juga ga akan bisa ketolong karena ini udah takdir Tuhan. Nenek bilang udah ga kuat lagi Ma. Terus Darlen harus apa? Mau nempelin berbagai alat pun udah ganisa Ma gabisa" ucap Darlen yang langsung mendapat pelukan sang Mama
"Heh sesat, lo ga ikutan meluk Tante Desi?" tanya Arkan pada orang di sampingnya
"Ga ah, nanti gue nangis. Kan ga macho lagi gue nya" ucapnya yang membuat Arkan tertawa. Tapi tawa Arkan berhenti saat Raja menatapnya dengan tatapan datar. Punya sodara gini amat ya Allah
"Ma, aku ga dipeluk apa gimana ni? Ya Allah kasian banget aku dah nunggu juga"
Desi berbalik, menatap lelaki berjaket bomber navy itu. Tersenyum lalu memeluknya.
"Udah gede ya kamu, udah lebih macho dari pada Raja" ucap Desi sambil mengusap pelan rambut cowok itu
"Iya dong, lebih macho dari Bang Raja" ucapnya sambil menjulurkan lidahnya di depan Raja berniat mengejek.
"Heh sesat awas lo ya" ucap Raja tanpa suara
Ting... Tong
Bel rumah berbunyi, membuat seluruh atensi menatap ke arah pintu
"Biar Darlen aja yang buka" ucap Darlen beranjak dari duduknya
"Biar Mama aja, takutnya itu Papa atau Kakek"
"Darlen aja Ma, gapapa"
Darlen berjalan ke arah pintu, lalu membuka nya. Dan betapa terkejutnya Darlen saat mengetahui siapa yang bertamu ke rumah Nenek nya itu
"Ngapain dia disini?" batin Darlen bertanya
"Lo ngapain?" tanya Darlen
"A-ah ini gue tadi kesini sama temen - temen, tapi mereka masih di mobil ambil barang"
"Ooh gitu" Darlen manggut manggut yang malah membuatnya terlihat lucu bagi orang di depannyaa.
"Darlen!!! Aaaaaaa gue kangen banget sama lo astaga" teriak Tiffa yang lalu memeluk Darlen erat
"Ti-tiff g-gue mat-mati i-ini goblok" ucap Darlen patah patah
Mendengar itu, Tiffa langsung melepaskan pelukannya lalu nyengir
"Sorry Len. Saking kangennya gue sama lo jadinya terlalu kenceng meluknya ehe"
"Ayo masuk, ada Bang Raja, Arkan sama Mama gue di dalen" ucap Darlen mempersilahkan dan menghiraukan ucapan Tiffa
"Kampret anjing!!" umpat Tiffa
Mereka semua masuk
"Waaa Assalamualaikum Tante. Astaghfirullah, si Tante makin cantik aja" puji Damar
"Oalah Damar tak kira ki sopo"
"Ya sapa maning nek udu Damar sih Tan"
"Udah ayok duduk" ucap Desi mempersilahkan yang dibalas anggukan mereka
"Dek, bikinin minum sana" suruh Desi pada Darlen
"Ha? Apa Ma?" tanya Darlen karena ia sedang tak memperhatikan
"Bikinin minum sama cemilan Dek" Desi terkekeh
"Ohh oke Ma" ucap Darlen yang lalu pergi ke dapur
"Len gue bikinin Tteokbokki dong" ucap Damar
"Ogah Mar!! Bikin ndiri ato ga minta bikini Keysha" teriak Darlen dari arah dapur
"Lah? Kok bisa denger" bingung Damar
"Indra pendengaran Darlen mah kuat pisan euy" ucap lelaki berjaket bomber
"Saha eta?" tanya Varel pada Damar yang berada disampingnya
"Mana gue tau" Damar mengedikkan bahunya
"Yakan lo sering kesini"
"Ga pernah liat gue bener"
"Kok---"
"SESAT BANTUIN GUE WOII" teriak Darlen dari dapur
Dengan segera lelaki berjaket bomber itu berjalan menuju dapur
"Namanya sesat?" tanya Damar pada Varel
"Lah goblokk lo aja yang sering kesini gatau apalagi gue edann"
"Lah iya ya, sorry dah sorry"
"Annyeong haseyo yeolobun!!!" teriak seseorang dari arah pintu membuat semua orang menatap kearah pintu kecuali Desi, Raja, Arkan dan para sahabat Darlen. Karena mereka sudah tau itu siapa
"Lah banyak orang to" ucap orang itu membuat semua orang kaget. Dia bisa bahasa Indonesia?
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Xellen
Teen Fiction[ SEBAGIAN PART DI PRIVASI. FOLLOW DULU BARU BISA BACA! ] Axel, badboy terkenal dengan kepintaran yang tak tertandingi. Pemimpin dari geng yang bernama Xellander itu adalah sesosok pria kejam berhati dingin yang dikagumi oleh sejuta umat. Hingga ia...