41 | Kabar

32 4 0
                                    

Hari - hari berlalu

Minggu demi minggu berganti

Ujian kelulusan sudah terlewati

"Woiiii anjirr akhirnya lulusss ya gue!!" girang Damar

"Nyontek jugaa bangga" ucap Adib

"Nyontek pala lu ya!! Gue berusaha sendiri nyampe mamet kucingnya Leon nikah"

"Lo nyontek gue ya Mar!! Nyampe mohon - mohon biar gue contekin" sahut Tristan

"Weiii kok lo udah ga bisu?"

"Bacot Mar!!"

"Guys!!"

"Ehh bebep Keyshaaaaa kenapa?" tanya Damar saat melihat Keysha berjalan di ikuti Darlen, Raina, Arkan dan Raja

"Besok prom kan ya?"

"Ya kita mana tau njirr lo kira kita apaan?" sahut Varel

"Taekkk"

"Anjir"

"Emang iya Bund?" tanya Damar yang diangguki Darlen.

Drrtt... Drrtt

"Gue angkat telfon dulu ya" ujar Darlen yang langsung pergi menjauh

"Darlen agak beda ngga sih?" tanya Tristan

"Iya, menurut gue juga. Dia kaya lagi nge-rahasiain sesuatu" ucap Axel menyetujui Tristan

"Gue pergi dulu ya, ada urusan" ucap Darlen yang mengambil jaketnya di bahu Arkan

"Tap---"

"Byee!!"

"Nah kan, aneh" ucap Tristan

"Harus kita selidikin" ucap Varel

"Gausah!! Jangan di selidikin" ucap Arkan

Drrtt.. Drrttt

"Bentar ini Darlen telfon" ucap Axel

"Halo, Len"

Tak ada jawaban

"Halo?"

Tak ada jawaban lagi, hingga...

Brakk!!

"Len? Halo?" ucap Axel yang sudah mulai panik

"Ha-halo"

"Len? Lo dimana?"

"X-xel, ja-jangan c-cint-t-ta"

"Cinta siapa?!"

"Tolong!! Tolong!!"

"Halo? Len!!"

"Halo, ini siapa ya?"

"Oh halo saya pacar Darlen"

"Oh kamu pacar orang yang kecelakaan ini ya?"

"A-apa?"

"Weii namanya Darlenatta Maurania Agatha!!"

"Oh itu namanya"

"G-gila?"

"Sebaiknya datang ke rumah sakit Mega ya"

"Baik, s-saya kesana"

Tut

"Xel, kenapa?" tanya Adib

"Darlen..."

"Bunda kenapa?" Damar menghampiri Axel yang masih menatap lurus kedepan dengan pandangan mata kosong

XellenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang