Brukk!!
Damar membanting dirinya di sofa basecamp setelah selesai bertemu dengan Grandpa Lee.
"Napa lo mar?" tanya Adib
"Bodo lah benci gue sama Lear" ucap Damar
"Kenapa sih Xel, Ja" tanya Varel
"Damar habis di kejar Lear anjing. Ngakak abhis gue" ucap Raja terkikik
"Ceritain atuh Mar!!" ucap semua anggota inti kompak.
Flaahback on
"Kalian jangan ke taman samping" ucap Darlen
"Emang ada apa Len?" tanya Damar
"Yaa pokoknya jangan kesana. Gue ga akan bantu kalo terjadi apa-apa sama kalian" ujar Darlen
"Gue juga Len?" tanya Raja
"Hm"
"Yodah gue ke ruangan Kakek sekalian mau panggil Grandpa turun" ucap Raja sambil menarik tangan Darlen.
"SAKIT BANGSAT!! JANGAN DI CENGKRAM DONG!!" kesal Darlen
Tak lama kemudian, Grandpa Lee turun dengan wajah datar tak berekspresi.
"Annyeonghaseyo Grandpa!!" sapa Damar sambil memeluk Grandpa
"Aigoo jangan gini dong Damar, kita duduk dulu yuk" ajak Grandpa
"Ga mau Grandpa, Damar mau menelusuri rumah segede hutan ini dulu" ucap Damar
"Yasudah Grandpa akan berbicara dengan Axel dulu" ucap Grandpa yang lalu mengajak Axel pergi
"Taman samping seru tuh, kan ada ayunan sama yang lain" ucap Damar yang langsung berlari ke taman samping melupakan peringatan dari Darlen.
"Whoaa debak-debak. Eh kok debak sih, apaan ya bedak? Dubak? Bubak? Ahh daebakk iya itu" ucap Damar nyengir
Graungg!!
"Wah gila ini rumah si Raja berasa kaya di hutan bae"
Graungg!!
Damar melihat ke sekeliling untuk mencari asal dari suara itu dan menemukannya. Seekor Singa datang menghampiri Damar.
"I-ini singa beneran?"
Graungg!!
"Wah anjir singa beneran. Huaaa emakk tolongin Damar!!" teriak Damar yang membuat semua mendatangi nya.
"Raja!! Tolongin gue dong Ja!!" ucap Damar sambil berlari menjauhi singa itu.
Mendengar namanya dipanggil, Raja langsung menuju balkon untuk melihat apa yang terjadi.
"Ja Raja bantuin!!"
Bukannya membantu, Raja malah tertawa melihat sang teman di kejar oleh singa peliharaannya.
"Wkakakaka anjirr ngakak gue kampret!!" ucap Raja disela tawanya
"Len Darlen!! Jinakin Lear cuyy!!" ucap Raja
"Kenapa Bang?" tanya Darlen dari dalam kamar.
"Jinakin Lear woy"
"Lear?? Lear kenapa emang?" tanya Darlen sambil berjalan menghampiri Raja.
"Noh ngejar Damar"
Darlen membelalakkan matanya melihat Lear berlari mengejar Damar.
Dengan cepat, Darlen meloncat dari balkon."Lear" singa itu berhenti berlari saat mendengar namanya dipanggil oleh sang tuan.
"Sini" Darlen merentangkan tangannya yang langsung dibalas pelukan sang singa.
"K-kok bisa jinak sih?" tanya Damar
"Lah dia kan peliharaannya Darlen!! Gimana kaga jinak Samidin!" teriak Raja dari balkon
"Makanya kalo orang ngomong tuh dengerin, punya telinga kan? Di pake tu telinga, bukan cuma buat pajangan. Ngerti ga?" ucap Darlen dingin nan tajam
"Iya gue ngerti, sorry kalo gitu"
"Untung gue dirumah. Kalo ngga mau mati lo dimakan Lear? Dia belom makan tiga hari masalahnya"
"Ntu singa ngapa belum dikasih makan coba"
"Emang gitu siklusnya. Kalo gue belum nemuin daging yang pas, berarti gada jatah makan"
"Daging kan banyak di pasar"
"Daging gue tuh beda"
"Ya tap---"
"Bacot lu nying"
Flashback end
"Wahh Darlen jago ternyata" puji Leon
"Siapa dulu kakak nya"
"Gue ga punya kakak" ucapnya dingin sambil bersandar di samping pintu.
"Wahh njirr sejak kapan lo disitu?" tanya Raja
Darlen mengedikkan bahunya. "Varel ada yang nyariin"
"Siapa?"
"Raina"
"Wahhh mana-mana gue mau ketemu Raina" ucap Varel antusias
Darlen berjalan masuk di ikuti beberapa orang dibelakangnya.
"Hai cogan-cogan kita ketemu lagi" sapa si gadis berambut coklat yang langsung mendapat jitakan dari Darlen
"Jijik Sha, jijik" ucap Darlen
"Woyy perkenalkan diri kalian atuhh... Abang-abang disini kan pengin tau" ucap Adib
"Halo guys gue Keysha"
"Tiffa"
"Arkan"
"Raina"
"Neng Tiffa ada lowongan ngga?" tanya Eza
"Lowongan buat apa?"
"Lowongan buat masuk ke hatinya neng Tiffa" ucap Eza
"Sa ae lu kutil"
"Tiffa udah tunangan, gausah di ganggu" ucap Darlen
"Sama siapa emang dek?" tanya Raja
"Zino, kakak Axel"
"Kok lo ha ngundang kita-kita sih Xel" protes Eza
"Lah buat apa ngomong. Ga penting" ucap Axel santai
"Kampret emang" umpat Eza
"Na, lo samperin noh abang sama bebep lo. Gue mau ngasih makan hewan gue dulu. Byee"
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Xellen
Teen Fiction[ SEBAGIAN PART DI PRIVASI. FOLLOW DULU BARU BISA BACA! ] Axel, badboy terkenal dengan kepintaran yang tak tertandingi. Pemimpin dari geng yang bernama Xellander itu adalah sesosok pria kejam berhati dingin yang dikagumi oleh sejuta umat. Hingga ia...