38 | Pesta Malam

24 3 0
                                    

"Woiii jas gue manaaa"

"Sepatu guee kenapa jadi gede banget gini anjirrr"

"Dasi gue kenapa ilangg elahhh"

"Anjirrr Tiffaaaa gue gamau pake softlens"

"Rambut gue Adib!!! Gausah macem - macem lo ya!!"

"Jam tangan gue kemarin lo taruh mana Damarrrr"

"Itu loh njirr di lacii ah elahhh gausah dipakein gituan gue Sha!!"

"Woiii jas gue masih ada di laundry!!"

"Itu loh Yonn jas kamu di gantung di lemari biar ga kusutt"

Sekarang rumah Darlen penuh dengan teriakan orang - orang yang mencari barangnya hilanglah, sepatunya kekecilan lah, rambutnya yang rusak lah, yang tak ingin di dandani lahh, membuat Darlen menggeleng pelan sambil memijat pelipisnya.

Zino terkekeh disebelahnya. "Sabar Len, cobaan ini mah"

"Pusing Darlen Bang. Berisik semua pada teriak - teriak. Dikira hutan kali" ucap Darlen jengkel yang membuat Zino tertawa keras. Sahabat tunangannya yang satu ini memang berbeda.

"Kamu ngga siap - siap emang?" tanya Zino

"Udah dari tadi"

"Oalahh makanya jangan ditutup selimut"

"Dingin Bang, ga kuat"

"Lahh orang kamu aja waktu di Sydney kemarin cuma pake kaos tipis waktu hujan juga bilangnya ga dingin"

"Beda lagi ini mah" ucap Darlen yang membuat Zino kembali tertawa

***

Mereka semua datang saat acaranya sudah dimulai dikarenakan Adib yang sibuk mencari sebelah sepatunya yang ternyata ada di dalam mesin cuci yang sudah rusak.

"Baiklah!! Sekarang kita akan panggil orang - orang penting di sekolah ini. Tapi sebelum itu, mari kita panggil kepala sekolah kita dulu. Silahkan naik keatas panggung kepala sekolah dan pemilik sekolah kitaa Tiffrashi Alvina!!" ucap sang MC

Tepuk tangan dan sorak sorai terdengar saat Tiffa naik ke atas panggung.

"Wahh gue ga nyangka selama ini kalo kepala sekolah kita si Tiffa" ucap Adib tak percaya

"Pantesan Bang Zino tau kalo gue sering bolos dan nyampe ke Mama" ucap Varel

"Selamat malam, semuanyaa.. Saya Tiffrashi Alvina selaku kepala sekolah disini ingin meminta maaf jika pesta yang lalu membuat kalian kecewa karena saya dan orang - orang penting sekolah ini tidak datang"

"Gapapa Buu!! Bu kepsek nya cantik sihh jadi gapapa lahh" ucap salah satu siswa yang langsung mendapat sorakan dari siswa lainnya.

"Terimakasih atas pujiannya" Tiffa tersenyum "Baiklah, sekarang kita panggil donatur sekolah ini. Silahkan masuk, Chaiwon Tritan, Trasmino Trismo Antarso, Doni Ravidha, Aleinferionson Fredrick, Aloesious Andlison Ankara, Nichkle Warmingson, Smith Warmingson, dan Park Sung Joo"

Tiba - tiba, seseorang turun dari arah tangga disusul orang lainnya.

"Papa? Kok?" bingung Damar. Sebab Papa nya ada diantara orang penting SMA Advoz. Begitu pula Leon, Axel, dan Tristan.

Orang - orang penting itu kini berbaris, dan tersenyum.

"Baiklah, sekarang kita panggil bintang hari ini. Pemilik sekolah ini. Pemilik perusahaan Traix"

"Silahkan maju..."

.
.
.
.
.
.

Vote. Bentar lagi end

Tbc.

XellenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang