36 | Tentang Silsilah membingungkan

24 3 0
                                    

"You are the cause of my euphoriaaAAAAAAAAAAAAAAAAAAA"

Bugh!!

"Astaghfirullahh sakit anjirr Na"

"Ya lo berisik bego!" kesal Raina

"Diem deh Dib, Raina lagi datang bulan" ucap Leon tanpa mengalihkan pandangannya dari handphone nya

"Iyaaa yang udah punya pawang mah beda." Sindir Varel.

Raina dan Leon memang berpacaran beberapa bulan setelah Darlen pergi ke Sydney.

Anak - anak saja bingung bagaimana mereka bisa dekat lalu berpacaran. Karena setau mereka, Raina dekat dengan Varel. Dan Leon sendiri bilang masih ingin menjomblo lantaran malas menghadapi tingkah pacarnya.

"Wohoooooo Damar balik dengan sehat wal---"

"Xel, pesenan kita mana?" tanya Adib yang sedang malas mendengar celotehan Damar karena kepalanya habis tertimpuk brankas kecil milik Darlen yang disimpan Raina

"Lah ni bocah kenapa dah? Perasaan tadi masih njuntat - njuntit cem ikan montok" ucap Damar

"Kena timpuk brankas kecil Darlen." Jawab Varel.

"Diliat - liat nih ya, Axel makin hari makin murung aja semenjak Darlen ke Sydney" ucap Varel

"Lah iya juga yaa Rel. Padahal dulu sebelum Darlen ke Sydney Bang Axel masih bisa ngelawak meskipun garing" ucap Adib menyetujui ucapan Varel

"Bacot kalian." Ucap Axel datar yang membuatnya malahan semakin di goda oleh teman - temannya.

Terlepas dari itu, kini ada tiga remaja yang masih fokus memainkan handphone mereka.

Damar menghela napasnya. Dia sedang tidak ingin menggida si ketua. Tapi juga tak ingin terus - terusan diam. Dan akhirnya memilih menanyakan pertanyaan yang selama ini selalu ia pendam.

"Ja" panggil Damar yang hanya dibalas deheman Raja tanpa mengalihkan pandangannya dari sang handphone

"Silsilah keluarga lo gimana sih? Ada yang Korea, Australia, Indonesia, Prancis. Apa maksudnyaaa" bingung Damar

Raja berhenti bermain handphone nya, lalu menatap Damar serius.

"Lo mau tau seriusan?" tanya Raja memastikan

"Iyalahhh gue penasaran" Raja menganggukkan kepalanya dua kali lalu mulai berbicara panjang lebar

"Ya jadi gitu silsilahnya" Raja menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Sejujurnya, Raja juga masih pusing memikirkan silsilah keluarga yang berbelit itu.

"Gue malahan nambah bingunggg huaaaaaaaa" rengek Damar

"Sebenernya yang paham cuma Darlen doang sih" ucap Raja

Ahh Darlen. Kira - kira bagaimana kabarnya di Sydney sana selama lima bulan belakangan ini?

Darlen dan Arkan memang sudah berada di Sydney selama lima bulan. Pulang ke Indonesia? Mungkin itu hanyalah keinginan Arkan saja.

Ya. Darlen selama lima bulan ini tidak pernah pulang ke Indonesia barang sedetikpun. Ia hanya menitipkan salamnya lewat Arkan yang selalu bolak balik Indonesia-Sydney sebulan sekali.

"Telfon Darlen woiii telfon"  Raja mengangguk dan langsung menelfon Darlen

"Gaess mau nelfon neng Darlen nihhh yang mau langsung kumpulll" ucap Damar yang membuat orang - orang yang masih terus menggoda Axel berkumpul.

"Sekarang jam sembilan malem Bang. Berarti disana jam satu" ucap Raina yang diangguki oleh Raja "Darlen kan kaya burung hantu" ucap Raja yang masih mengutak atik laptop dihadapannya.

XellenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang