beautifull life

3#

"Nak...kau...

~~~~~~~~~~
"Penyakitmu semakin parah nak..."ucap dokter itu miris.

Hinata tersenyum pahit,mata madunya ia alihkan ke jendela.

Menatap langit yang di sana ada banyak burung terbang dengan bebas tanpa hambatan, tanpa rasa sakit.

Kenapa aku tidak mati saja.

Gumamnya,perlahan tapi pasti. Air matanya mengalir dengan pelan, membawa kesedihan yang teramat sangat di hati seorang Hinata shoyou.

~~~~~~~~~

Pintu putih itu perlahan terbuka, namun bukan dokter yang membukanya kali ini,namun lelaki berambut puding dengan tas plastik putih di tangannya.

"Ah.. konnichiwa shoyou"sapa kenma lembut dengan senyuman. (//outhor aja di buat pingsan saking manisnya//)

"Shoyou??" Gumam Hinata namun tak sampai terdengar ke telinga Kenma.

"Aku membawakanmu bakpau daging... makanan kesukaanmu, apa kau mau??" Tawar kenma dengan suara yang sangat lembut.

Hinata menggeleng,"aku tidak lapar".

Kenma menghela nafas,seakan mengerti Hinata belum mau memberikan kepercayaan penuh kepadanya.

Tiba tiba kenma merasakan hp nya bergetar di dalam kantung jaketnya.

Saat ia melihat nama yang tertera di headphone nya,terlihat mata kucing itu sedikit terkejut.

"Shoyou... tunggu sebentar... ada telefon penting"ucap kenma dan langsung keluar ruangan tanpa perlu menunggi jawaban dari Hinata.

"Moshi-moshi"ucap kenma setelah berada di dular ruangan.

Bagaimana...? Apa ada perkembangan dari shoyou??

Kenma menghela nafasnya sejenak.

"Tidak... tidak ada..."

Ku mohon ... aku hanya bergantung padamu... tolong... hiks..hiks

"Eh... oke... aku akan berusaha"

Ba...baiklah... maa..amaaf merepotkanmu kozume-kun

"Hn"

Tut...tut...

Suara handphone itu terputus,kenma langsung kembali ke ruangan itu, terlihat Hinata tengah menatap keluar jendela.

"Aku mau menolong nya  tapi bagaimana"gumam kenma sambil menatap matahari yang redup itu dari ambang pintu.
.
.
.
.
.
.
.
.

.

.
.
.
.
.
.
.
.
Oke segini dulu ya...

See you next chapter:)

I love you...
Jan lupa vote and comment okay:)