12#

377 48 12
                                    


"Uhm... tentu.."

Suasana malam merangkak di kota Tokyo tampak sekali mobil sedan hitam melaju dengan kecepatan sedang nya, tampak di dalamnya ada Hinata dan kenma yang tengah sibuk berpikir dengan pikiran mereka sendiri, intinya tak ada percakapan di antara mereka.

kenma tampak melemparkan pandangannya keluar jendela berpikir tentang apa kira-kira rencana dari tsukishima Kei saat ini ... dari awal dia tidak pernah bisa menebak Bagaimana jalan pikiran dari orang berkacamata itu ia ingin bertanya kepada Hinata Namun sayang sekali ia tak punya keberanian.

Ia tahu Hinata adalah tipe orang yang sangat sensitif dan ia takut nantinya Hinata akan marah dengan pertanyaannya.

Hinata tak mau melepaskan pandangannya dari luar jendela pikirannya selalu di penuhi pertanyaan pertanyaan yang sulit di jawab.

namun tiba-tiba ia berkata"ne..kenma Apakah kau tidak marah dengan keputusanku ini?" ujarnya dengan penuh rasa yang yaa... entahlah sulit di jelaskan.

sebenarnya ia tahu Kenma tidak akan melakukan sesuatu yang buruk padanya namun tetap saja menyinggung perasaan lelaki yang sudah baik padanya selama ini itu membuatnya merasa tidak enak hati.

Kenma melirik Hinata sejenak tampak dimulutnya terukir senyuman tipis "tidak apa-apa shoyo aku akan selalu mendukungmu selama yang kau lakukan itu benar dan jika terjadi sesuatu aku akan tetap berada di sampingmu"

Hinata sedikit melebarkan manik berwarna jingga hanya menatap kenma dengan tidak percaya "jadi tidak apa-apa?"

kenma kembali tersenyum"namun Boleh aku minta izin kepadamu terlebih dahulu?"

Hinata tanpa memiringkan kepalanya dipikirannya Ia bingung memangnya Kenma akan izin apa kepadanya Bukankah selama ini ia yang harus minta izin?? sebagai adik maksudnya

"kau mau minta izin apa kenma??" tanyanya daripada iya harus berkecamuk dengan perasaan penasarannya.

Kenma tak menjawab beberapa saat kemudian ia hanya menggeleng lalu tersenyum "aku akan tembak kepalanya jika nantinya ia jahat kepadamu"

Deg!

Seketika Hinata tersentak mendengar penuturan dari Kenma tadi Apakah ia tidak salah dengar?? Bodoh... tentu saja tidak.

Apakah ia harus berkata iya?

Bagaimana jika sebenarnya tsukishima merencanakan sesuatu??

namun sudahlah dia tidak tahu.

yang jelas ia harus mengikuti tsukishima saat ini demi bertemu dengan ibunya yang jujur saja meskipun ibunya dari dulu tidak begitu menyayanginya ia sangat ingin bertemu dengan ibunya...

Ayolah anak mana yang tidak ingin bertemu dengan ibu kandungnya Setelah beberapa lama.

"Baiklah tembak saja kepala mereka jika mereka macam macam" lirih Hinata, Kenma mengangguk, menatap mobil Tsukishima di depan mobil mereka.

Tak Berapa lama mobil mobil mobil kenma berhenti di depan sebuah rumah yang agak lusuh dan sedikit mencurigakan baginya namun selama Hinata masih ada di sebelahnya dan tidak hilang kemana-mana maka tidak ada alasan untuknya hawatir, tampak tsukishima keluar dari mobil hitamnya langsung langsung masuk ke dalam rumah tanpa memberi aba-aba kepada mereka...
Hinata yang sudah sedari tadi benar-benar benar penasaran dan ingin bertemu dengan ibunya itu segera keluar dari mobilnya diikuti dengan Kenma yang dengan gerakan malas mengikuti Hinata dibelakangnya.

Tak lupa ia menyuruh beberapa anak buahnya untuk senantiasa menjaga dan berjaga.

Jangan pikirkan kenma akan melepaskan tsukishima begitu saja.

Tidak..

Ia juga sudah menyiapkan helikopter agar bisa menyelamatkan mereka sewaktu-waktu nanti ada pengepungan yang tidak Bisa dihindarkan.

Sekadar untuk berjaga jaga.

Suara deritan kayu itu terdengar begitu Hinata melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah yang begitu lusuh itu, disana tampak seorang wanita paruh baya Tengah menyiapkan makanan.

Wanita itu tersenyum hangat dan itu tampak tidak asing di mata Hinata.

Tangan putih Hinata terulur untuk mengetuk pintu lusuh itu,seketika mata yang Senada dengan warna milik Hinata itu menatap lelaki yang sedang berdiri di ambang pintu.

Hatinya berkecamuk melihat seorang wanita yang sudah lama ia rindukan.

Wanita itu tampak tersenyum kemudian perlahan melangkah dan mendekat kearah Hinata.

"akhirnya kau datang juga"lirihnya sambil memeluk Hinata dengan erat.

Hinata balas memeluk wanita itu memeluknya dengan penuh rasa rindu.

Namun tiba-tiba Hinata merasakan nyeri di belakang punggungnya dan perlahan-lahan ia merasakan kesadarannya mulai di direnggut.

Tepat beberapa saat sebelum pandangannya benar benar gelap Hinata melihat wanita itu mencabut pisau yang ia tusukan di belakang punggungnya.

Tampak Wanita itu menterinya jahat.

"Shoyou!!!"








....



























Apa? Nyari lanjutan?? Ga ada.


Semuanya gelap termasuk juga hati Hinata yang sudah tertutup Tak ingin lagi membuka hati untuk sang ibunya.

Menurut kalian apa masih pantas wanita yang menusuk anaknya sendiri itu di katakan sebagai ibu?

Hinata rasa tidak.

kembali...

kenma segera berlari menghampiri Hinata.

namun.... apa ini ia merasakan seseorang menahan lengannya saat ia berbalik ia menatap tsukishima dan ya..orang botak ya Ia tidak pernah lihat sebelumnya.

"lepaskan aku!" ujarnya dengan penuh kebencian iya berpikir salah apa Hinata Kenapa iya harus dibebani dengan berbagai macam ujian hidup seperti ini Namun tak hanya itu.

Kenma adalah orang yang cerdas sesuai dugaannya ini hanyalah angan-angan dari seorang tsukishima yang memanfaatkan hati malaikat milik Hinata.

Pasukan dari udara tiba-tiba muncul di tengah kegelapan.

Helikopter yang menimbulkan Suara bising di telinga itu tiba-tiba sudah berada di atas rumah-rumah tersebut.

Beberapa orang berbaju hitam yang pernah dilihat sebelumnya itu menerobos masuk ke dalam rumah mencari sosok pria berambut berwarna Senada dengan mentari senja itu.

seketika begitu menemukan Hinata tubuh pria itu langsung diangkat ke atas helikopter meninggalkan kerusuhan yang ada di bawah.

Wajah Hinata  memucat dengan tubuh berlumur darah sementara di bawah kenma sudah benar-benar tak tahan ia memberontak sekuat tenaga Namun sayang badannya terlalu kecil untuk untuk melawan tsukishima dan orang botak di sebelahnya "Tanaka apa kita Sandra saja dia?" tanya tsukishima dengan senyum miring nya.

Tanpa di sadari Kenma juga tersenyum miring.

3

2

1

Tiba tiba dari arah belakang tsukishima...

seperti biasa seseorang membekap siapapun yang menyentuh seorang kozume kenma

Anak buah kenma mereka tak segan-segan mematahkan leher siapapun yang berani menyakiti Bos mereka.

"Bagus... Habisi mereka..." titah Kenma dengan nada dingin.

Dan...











:)

Segini dulu yak:v mon maap kalo lama up date... yaa jan lupa vote and comment yaaaa

Love you

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 31, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

beautifull life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang