10#

306 51 3
                                    

"Dia... diculik" ujar tuan Kageyama dengan nada setengah panik berusaha agar sang anak tidak ikut tersalurkan rasa panik yang merambat di hatinya.

Kageyama tersentak "siapa?" Tanyanya memastikan, berharap jawabannya bukanlah shoyou, namun...

"Shoyou... mobil itu membawanya"

Deg!

"Sial!, lalu kenapa ayah tidak menelpon polisi! Jika aku tau, aku sudah menyusul mobil sialan itu!"ujar Kageyama emosi, sang ayah memegang bahu sang anak, berusaha menenangkannya.

"Tenanglah, rekan ayah sudah menelpon polisi"

~~~~~

Kenma menghela nafasnya, kenapa saat bermain game harus ada yang menelponnya, ia ingin membanting benda pipih itu, toh harganya murah.

Handphone itu kembali berdering, kenma mengangkat telepon itu malas "Halo, sudah ku bilang tak akan ku serah-

"Shoyou ada bersamaku" potong lelaki di sebrang telepon itu.

Mata kucing itu melebar, ia mengeratkan genggaman pegangannya pada handphone itu menahan amarahnya.

"Dimana kau... brengsek" kenma berujar dingin, lelaki di sebrang telepon itu terkekeh lalu menutup teleponnya tanpa menjawab ucapan kenma.

"Sial!" Umpatnya.

"Ada apa tuan?"tanya pelayan kepercayaan kenma, lelaki itu tak menjawab.

"Cari informasi lokasi shoyou dan bila sudah dapat, siapkan mobil ku" kenma menatap lelaki paruh baya yang menjababat sebagai pelayannya itu, penuh aura dingin berkeliaran tak karuan, hawa menusuk nya benar benar terasa dari seorang kozume kenma.

"Baik tuan"

"Jangan lupa, pastikan ada senjata api" sambung kenma lalu beranjak.

Arghhh!!!! Ia baru sampai ke rumahnya dan langsung mendapat masalah seperti ini! Ini sangat memuakkan.

Tak butuh waktu lama, lokasi shoyou terlacak, Shoyou cukup cerdas, ia sengaja membawa handphonennya entah bagaimana sehingga sangat mudah di lacak, kenma menancap gas ke tempat yang sudah di tentukan.

Tampak, warna jingga mulai menapaki angkasa, mobil hitam kenma melaju di keramaian kota, berharap bahwa Tsukishima, lelaki yang menculik Shoyou belum mencuci otak shoyou.

Mobil itu berhenti di sebuah rumah tua, tampaknya markas rahasia dari Tsukishima dan keluarganya tentu saja.

kenma berjalan, mengintip ke jendela, matanya menangkap shoyou yang di ikat dengan lakban di mulutnya.

"Sial! Berani beraninya ia memperlakukan shoyou seperti itu" gumam kenma, kalian tau perasaan seorang kakak yang melihat adiknya di siksa?? Ya itulah yang di rasakan kenma saat melihat Shoyou yang sudah ia anggap menjadi adik itu di perlakukan seperti itu.

Kenma tak sabaran, ia menendang pintu kayu itu dan langsung menodongkan pistol itu pada lelaki tinggi berkacamata itu, shoyou melebarkan matanya.

"Sudah kubilang padamu dan seluruh keluargamu.... jangan.Sentuh.Orang.Yang.Aku Sayangi!"

Ujar kenma, Tsukishima memunculkan smirk nya.

"Dua ikan dalam satu pancingan?? Huh... aku tak akan menolaknya..."

Hai hai hai... adakah yang nunggu cerita ini?
Dahlah:") jan lupa vote ya and comment


beautifull life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang