#6

408 58 2
                                    

Tok!tok!tok!

Setelah 15 menit persiapan mental, lelaki bermanik madu itu akhirnya mengangkat tangan putihnya untuk mengetuk pintu apartemen yang di ketahui di tinggali oleh Kageyama toubio itu.

Ceklek!

"Ahh akhirnya kau datang boge... kau lama sekali... apa kau harus berenang melewati laut dulu?"ledeknya.

Hinata tak menghiraukannya, jika ini bukan tugas dari sensei mana mau ia kemari.

"Jadi? Kapan belajarnya?"

"Lebaran kodok... tentu saja sekarang boge!"

"Kalau kau mau sekarang bagaimana aku bisa masuk jika tubuhmu menghalangi pintu kageyama-san?"ucap Hinata berusaha mati matian menahan sabarnya.

Dengan cepat Kageyama menyingkir dari pintu dan mempersilahkan lelaki itu masuk ke apartemennya.

"Belajarnya di ruang tamu... kau duluan saja, aku mau mengambil teh hangat"ucapnya yang di jawab anggukan singkat oleh hinata.

Kageyama dengan lihai membuat teh untuk dua orang (//yaiyalah namanya buat teh aja-_- outhor juga bisa//)

Setelah siap segera lelaki itu berbalik dan mengantar dua cangkir teh itu, tunggu...

Langkahnya terhenti....

Hinata tampil berbeda di depan buku, dengan mata yang tenang dan kacamata bertengger di pangkal hidungnya, apa itu hinata??

"Jika sudah selesai mengulur waktunya... cepatlah kemari kageyama -san" ucap hinata dengan tatapan dingin.

Tanpa banyak bertanya, Kageyama segera mendekat dan kemudian di menit berikutnya ia mulai menyimak setiap materi yanh di lontarkan oleh lelaki itu entah kageyama menyimak pelajaran atau memperhatikan wajah orang yang entah sejak kapan ia sukai itu... ahh tidak! Dasar!

"Sampai di sini apa kau mengerti??"

"...."

"Hey apa kau mengerti???"

Kageyama tersadar dari lamunannya lalu mengangguk asal, persetan dengan apa yang di tanyakan hinata tadi, asal ia sudah mengangguk.

"Kalau begitu jel-"

Sial rasa sakit menyerang kepalanya di saat yang tidak tepat.

"Kau tidak apa apa?"tanya kageyama tampak sedikit... sedikit ya... sedikit khawatir.

Hinata menggeleng,"aku pulang duluan ya"

Kageyama menahan tangan kurus Hinata"biar ku antar"

Perlahan tangan putih itu menepis pelan tangan kekar kageyama,kemudian menggeleng dan berusaha menunjukan senyum malaikat terbaiknya "aku tidak apa apa" ucapnya kemudian.

Dengan ragu kageyama melepas genggamannya dan membiatkan pemuda itu hilang di telan pintu.

~~~~

Lelaki itu berjalan sempoyongan dengan tangan bertumpu di tempat yang memungkinkan baginya untuk menopangnya agar tidak tumbang... sesekali pemuda itu duduk di kursi taman sepanjang jalan yang di temuinya.

"Ayo shoyou kau bisa"lirihnya mencoba berdiri namun lagi namun....

BRUK!!

"Hinata!!"

Segini dulu yak:( jan lupa vote and commeny:)♡♡♡

beautifull life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang