9#

405 55 11
                                    

"Kozume-sama apa anda yakin ingin memasukannya ke dalam organisasi kita?" Tanya sopir selaligus asisten pribadi Kenma tanpa mengalihkan pandangan nya dari jalan.

Kenma menghentikan kegiatannya yang tengah memainkan konsol game di tangannya, "ya... dia jenius, dan dia setuju untuk melanjutkan rencana ku" ujar  Kenma halus namun terdengar agak licik.

"Maaf apa anda tidak terlalu kejam?" Kenma tertawa kecil, menatap jalanan di luar kaca mobil, pikirannya melayang ke Hinata yang tengah terbaring lemah di rumah sakit.

Ia tau shoyou pasti lelah dengan semua ini ia sangat tau itu "aku sudah mrmberitahunya segalanya" jelas Kenma.

Asisten di sebelah Kenma hanya mengangguk anggukan kepalanya.

Bukannya...

Menyuruh hinata ikut dalam organisasi pembunuh bayaran itu tidak masalah? Memang tidak... itu wajar kan.

"Oh iya aku ingin ke rumah sakit nanti , mungkin saja shoyou sudah menjalani rencana pertamanya"ujar kenma dengan senyum tipis.

~~~~~~
Lagi lagi shoyou menghapus jejak air matanya.

Ayo shoyou kau bisa!

Batinnya seraya menyinggingkan senyum tipis sebagai penyemangat, kemudian menatap pintu putih di depannya.

Pintu yang baru saja di lewati kageyama tadi, lelaki yang termasuk bagian dar rencananya .

Sementara itu...

Kageyama keluar dari ruangan Hinata dengan wajah sendu, ia berusaha berfikir bahwa Hinata hanya kelelahan itu sebabnya berbicara seperti.

Iya kan? Hinata tidak bermaksud seperti itu kan?

Kageyama kembali berjalan namun sebelum ia melanjutkan perjalanannya...

"Tobio??" Lelaki itu menghentikan langkahnya kemudian menoleh ke arah asal suara.

"Ah... ayah... "

"Kenapa kau kemari??"

"Oh hanya menjenguk hinata... " jawab kageyama seadanya, ia kembali teringat kejadian Hinata yang mengusirnya.

"Lalu?"

"Ya... dia mengusirku"jelas kageyama sendu.

Sang ayah yang juga berperan sebagai dokter speasialis hinata itu hanya bisa menepuk pundak kageyama pelan.

"Sudahlah... apa perlu ayah beritahu bahwa kau adalah anak dari dokter yang sel-"

"Tidak... jangan... tidak perlu... rawat saja hinata sebisanya, ayah... jaga dia" ujar kageyama kemudian hendak melanjutkan perjalanannya.

Di lorong rumah sakit lelaki itu berpapasan dengan orang tinggi dengan jas hitam yang memiliki aura yang aneh.

Kageyama sempat berkontak mata dengan orang itu hanya beberapa saat.

Kemudian kageyama segera mengalihkan pendangannya.

Keadaan sore hari yang amat cerah, arunika menghiasi angkasa sana, warna jingga yang selalu tampak mempesona yang tetap saja tak mampu memperbaiki perasaan kageyama.

Ayolah... di bentak oleh orang yang kita sukai itu tidak menyenangkan.

Kageyama menatap ponselnya kosong seraya duduk di halte bis di depan rumah sakit, hanya menarik ulur beranda media sosial juga masih belum cukup menenangkannya.

Ada sebuah mobil hitam yang mengebut lewat di depannya tampak agak ugal ugalan dan itu keluar dari rumah sakit, Dokter berbondong bondong keluar dari rumah sakit mencari sosok mobil hitam yang sudah tak nampak oleh mata.

Tak tekecuali ayah kageyama turut panik mencari mobil itu.

Ada apa?

"Tobio apa kau melihat mobil hitam melaju dengan cepat?"tanya Tuan kageyama seraya menggoncangkan tubuh kageyama .

"Ke..ke sana" jawab kageyama terbata.

"Ada apa?" Tanya kageyama mulai merasa risau.

"Ini berhubungan dengan shoyou"

"Ada apa? " ulang kageyama lagi, hatinya semakin risau.

"Dia....'

Oke segini dulu... terimakasih bagi yang mau nunggu...

Jan lupa vote and comment ;)

beautifull life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang