Baik atau Buruk?

191 32 0
                                    

Hari sudah gelap..

Jake, Lelaki muda yang kini terlihat segar itu tengah sibuk dengan sejumlah buku pelajaran disekitar meja belajar miliknya

Besok hari jum'at

Sekolah biasanya akan pulang cepat dan juga tugas maupun pelajaran lebih sedikit dari hari senin.

Namun tetap saja, tidak ada tugas bukan berarti tidak belajar.

Itu prinsip seorang Andera Jake

Ia terbiasa menghabiskan malam harinya seperti ini dengan membaca buku untuk menambah ilmu, atau bergelut dengan dunia hitungan.

Se-disiplin itu dirinya.




Klek

Jake bisa mendengar samar-samar suara pintu utama terbuka, tanda ada seseorang masuk.

Sehening itu suasana rumah tersebut hingga rumah sebesar itu bisa mendengar suara samar-samar tersebut.


Suara itu bisa dipastikan bukan maling atau orang asing. Karena type interior rumah keluarga Andera merupakan menggunakan metode kode atau sandi.

Di mana yang mengetahuinya hanyalah Jake dan orang tuanya saja.

Jake menduga-duga apa itu Papa atau Mamanya.

"Kurasa malam ini tidak Yesi, maaf"

Jake menunduk seraya mengigit bibir bawahnya saat sadar jika yang datang tadi adalah sang Papa, lengkap dengan suara kepala rumah tangga itu terdengar sedang berbicara melalui telepon.

Setelah kejadian tadi siang, perasaan Jake memang kini selalu diaduk-aduk dan diselimuti rasa curiga, dan tidak suka.


Dengan overthingking terbayang jika nama Yesi yang baru saja disebut oleh sang Papa adalah wanita dewasa yang tadi siang ia temui tengah bersama dengan sang Papa.

Pikiran Jake tidak fokus, moodnya turun.

Berkali-kali ia menghela nafas sedikit berat untuk meredakan rasa down-nya



Ceklek




"Hei jagoan, mau ikut Papa keluar?"

Jake hampir dibuat jantungan karena kedatangan tiba-tiba sang Papa

Juga, kenapa tiba-tiba begini?

Jake bukannya tidak suka, malah ini adalah keinginannya sejak dulu, menghabiskan setidaknya beberapa jam bersama atau sekedar mengobrol dengan Papa dan Mamanya.

Namun kenapa harus disaat Jake mengetahui hal yang buruk tentang Papanya?

Bukankah itu terlihat jahat??

Kenapa keadaan selucu itu?


"Kurasa sekarang tidak bisa, aku banyak tugas Pa" balas Jake akhirnya.

Si anak memilih untuk tidak menatap Papanya

Terlihat tidak sopan memang, tapi setidaknya Jake masih mau menghargai keberadaan Ayahnya.

"Sayang sekali, ya sudah. Selamat belajar jagoan" ujar sang Papa dengan suara terdengar sedikit kecewa

Jake mencoret asal buku yang ada di mejanya kala Papanya pamit pergi untuk membiarkan dirinya fokus belajar

Hari ini cukup aneh menurut Jake.

Sikap Papa dan Mamanya tiba-tiba kembali seperti waktu ia masih sekolah dasar dulu.

Disambut, diajak keluar, bahkan diberi ucapan semangat dan elusan seperti 6 tahun lalu.

Mata Jake tiba-tiba terasa perih dan berat.

Ia hampir menangis.

Rasanya, sudah lama sekali ia tidak merasakan hal seperti ini. Namun versi ia sudah dewasa dan sudah mengerti semuanya.

Jake menghela nafas lagi-lagi

Yahh, dia sudah dewasa

Dan sekarang ia sudah mengerti sekarang.

Keluarganya tidak baik-baik saja, sekarang...

Ia tengah berada difase menyakitkan

Sadar atau bahkan tau sebuah fakta dari rasa broken home yang ia rasakan..

Fakta jika..


Papa dan Mamanya sudah tidak saling mencintai lagi.



"Its Hurt's So Good" lirih Jake terkekehnya dengan airmata










To Be Continue

Broken Home (Andera Jake) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang