Broken Home
Andera Jake atau sering dipanggil Jake adalah seorang lelaki dengan perawakan tinggi 175cm dan dikaruniai wajah tampan khas bule.
tentu saja hal yang menjadi patut untuk disyukuri
Ia tampan, baik hati, dan juga berada dikalangan atas alias orang yang mampu, berkat kekayaan orang tuanya.
Benar
Definisi dari sempurna yang sesungguhnya.
Harusnya semua orang senang berada diposisi itu.
Brughhh
"SUDAH KU KATAKAN BERHENTI MENYALAHKAN KU!!"
"TAPI KAU MEMANG PANTAS DISALAHKAN, KAU MEMANG IBU YANG GAGAL!!"
"JANGAN MENUDUH!! KAU BAHKAN SEORANG SUAMI DAN AYAH YANG GAGAL, BIN**"
Jake memejamkan matanya dan menutup telinganya tidak sanggup mendengar segala umpatan kotor yang selalu ia dengar setiap harinya.
Papa dan Mamanya, mereka bukan orang tua yang baik.
Jake menahan airmatanya meski matanya kian terasa panas.
Tidak ada orang tua yang selalu bertengkar didepan anak dan bahkan hanya mementingkan diri sendiri.
Orang tua egois
Yeah, that my life...
Im broken home people
Jake memasang wajah datar saat membuka pintu kamarnya untuk berniat pergi kesekolah yang mana langsung berhadapan ruang tamu dimana Papa dan Mamanya tengah ribut dengan suara teriakan hingga dapat didengar oleh tetangga sekitar.
Mama yang lebih dulu menyadari keberadaan sang anak tunggal. Wanita dewasa itu menampilkan senyuman lebar seolah tidak terjadi apapun kala irisnya bersitatap dengan iris indah sang anak yang turunan dari iris miliknya.
"hei boy, apa anak Mama ini ingin kesekolah?"
Jake benci semuanya..
Sapaan palsu
Senyum palsu
Dan keadaan palsu ini.
Benar-benar benci
and that not a jokes you know??
Keadaan tidak sebercanda itu
"Seperti yang Kalian liat" ujar Jake sedikit penekanan
"Papa rasa, Papa bisa mengantarmu kesekolah" tawar sang Papa cepat .
"No, aku bisa sendiri, seperti hari-hari sebelumnya" ujar Jake tersenyum datar lalu pergi begitu saja
Tanpa permintaan ijin pamit
Tanpa senyum
Dan Tanpa cium tangan
Seperti biasanya
Flat as datar
Siapa yang harus disalahkan?
*
"Aku dengar-dengar, sekolah berencana mengadakan pentas seni, pertunjukan dan bakat nanti. bagaimana menurut kalian?" seorang siswa berseragam sekolah menengah atas membuka percakapan diantara teman-temannya yang sekitar 9 orang.
Termasuk Jake, lelaki itu menoleh dengan ekspresi tidak berminat
"Apa itu sama seperti tahun sebelumnya?" tanya Jake teringat tahun saat dirinya baru ditingkat dua sekolah menengah atas kemarin dan sekolah mengadakan hal yang sama.
"Yup, dan peraturan semakin ketat. Dan orang tua pun bahkan harus dibawa sebagai salah satu persyaratan" ujar Kenzo si pembuka pembicaraan
Beberapa teman yang lain heboh bersiul seolah itu merupakan hal yang menyenangkan. Sesuatu hal yang menjadi kabar baik bagi mereka.
Tapi tidak bagi Andera Jake
Pemuda yang kini tengah berada ditingkat akhir sekolah itu tersenyum tipis mendengar ucapan Kenzo
"Itu bagus, dan kau Jake.. Kau akan mengikuti pentas seni apa? Apa sama dengan tahun kemarin?" tanya Nicholas si lelaki tiang
Ekspresi muka Jake langsung berubah datar, padahal tadinya pemuda itu masih tersenyum meski tipis.
"Sepertinya tahun ini aku hanya mau melatih yang ikut saja" jawab Jake
"Are you kidding? Kau serius tidak ikut?" sargah Geon si lelaki pendek namun memiliki wajah bayi
Jake mengangguk pelan
Kei, lelaki tinggi dan yang tertua diantara mereka menghela nafas berat mendengar perkataan adiknya itu
"Jake, ada apa? Kau tau.. Team tahun lalu tidak ada apa-apanya tanpamu. Dan sekarang kau tidak ingin ikut gabung?" ujar Kei dengan tatapan keras
Yang lainnya hanya menahan nafas kala mendengar nada tajam dari kakak tertua diantara mereka bersembilan.
"Maaf, untuk kali ini bang gue gak ikutan" ujar Jake sebelum benar-benar izin pamit dari lingkungan teman-temannya itu
Sepeninggalnya Jake.. Jay, Nicholas, Kei, Geon, Kenzo, Daniel, Travis dan Robin, saling menatap bingung.
"Apa dia ada masalah?" tanya Randy yang paling kalem dari tadi
"Entahlah" sambung Daniel
"Bukankah dia jarang bermasalah? Selama ini hanya dia tempat yang lain untuk berkeluh kesah" ujar Kenzo selaku yang lumayan dekat dengan Jake
"Siapa tau mood Jake sedikit down karena bertengkar dengan pacarnya?" celetuk Geon polos
"Rangking satu kaya Jake mana mungkin sempat berpikir untuk punya pacar" kata Jay sedikit mengejek temannya satu itu
"Sudahlah, nanti aku bujuk dia. Barang kali dia mau merubah pikirannya nanti " ujar Kei cepat, menghentikan percakapan aneh-aneh dari adik-adiknya yang tersisa disini
Yang lain tidak ada lagi yang membuka suara, dan memilih menyetujui perkataan abang tertua mereka.
To Be Continue
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Home (Andera Jake) ✔
Fiction généraleHidup Tidak Melulu Selalu Tentang Cinta [END] ☑