Reuni akbar.
Dari dulu aku paling benci sama yang nama nya Reuni.
Reuni itu apasih? Ketemu kangen? Bullshit.
Yang ada hanya perkumpulan Angkatan yang ingin memerkan kesuksesan jabatan maupun Harta nya di depan teman-teman yang dulu merendahkan nya, Atau mereka yang ingin memamerkan calon pasangan hidup nya yang kaya, juga menjadi ajang tempat bertemu Mantan, Bahkan sampai CLBK.
Namun pada Akhirnya aku berdiri juga di sini, di sebuah Ballroom tempat pertemuan Reuni akbar itu berlangsung.
Yang pasti aku datang bukan karena kemauan ku, melainkan atas paksaan teman-teman ku, karena menurut mereka hanya akulah yang tidak pernah datang ke acara Reuni setelah lulus dari sekolah menengah pertama tersebut.
Semua orang menatap ku seperti terheran-heran, dan bertanya-tanya, aku merasa seperti di perhatikan layaknya sedang di awasi, aku jadi berpikir apa karena aku salah kostum atau karena mereka mengenalku?
Ha, Seperti nya tidak mungkin mereka mengenal ku, aku yang dulu sangat jauh berbeda dengan aku yang sekarang.
Mataku mencari-cari keberadaan teman-teman ku yang katanya sudah sampai di ballroom. Sampai akhirnya mata ku bertemu dengan ke tiga sahabat ku semasa SMP yang berlari berhamburan memelukku secara tiba-tiba
"Kanaa!!! Kangen bangettt!!!" ucap mereka dengan heboh. Aku terkekeh, namun sedikit terharu juga, melihat mereka tetap tidak berubah di mata ku.
Sebenarnya, ini bukan pertemuan pertama kali kita, kita cukup sering bertemu setelah selesai kelas berlangsung, dan janjian di mall hanya untuk sekedar ngopi atau nonton film di bioskop. Tapi memang terhitung satu bulang belakangn ini, kita cukup sibuk apalagi sudah menginjak masa tahun ketiga kuliah.
"ayo masuk! Kita udah di tungguin sama anak-anak yang lain!" ucap Mawar si paling cantik dengan Excited. Mawar segera menarik tangan ku, bersamaan dengan Alena si gadis lemot yang juga ikut merangkul ku. Aku menahan nya menatap mereka sedikit gugup.
"kenapa Kan?" tanya Mawar dengan bingung.
"gak ada dia kan?" tanya ku memastikan. Mawar pun bergeleng meyakinkan yang di ikuti dengan Alana "katanya sih gaada, lagian dia di luar negeri"
"kalo mereka ngomongin aku gimana?" tanya ku overthinking.
"yaampun Kana! Ini udah tahun 2021, lo masih mikirin omongan orang?! Udah deh, ada kita ini!" kata Gitza si tomboy cantik berambut pendek se leher.
Funfact saja, Padahal dulu sewaktu SMP Gitza paling Girly di antara kami ber-empat, namun Setelah SMA ia merubah Style nya setelah putus dengan mantan pacar nya.
Aku pun mengangguk dan berjalan menuju teman-teman Angkatan ku yang sudah duduk di sebuah Meja yang di khususkan untuk Angkatan 14, yaitu Angkatan ku.
Aku berdiri di belakang, di antara teman-teman ku, sejujurnya aku sangat malu untuk datang ke sini. Aku takut mereka memandang ku seperti orang aneh, atau mengingat hal-hal kejadian buruk ku sewaktu dulu SMP.
"Kana?!" panggil Rizky teman sekelas ku dulu saat kelas 8, aku pun mendongak dan tersenyum canggung "hai ky" sapa ku canggung.
"Gilaaa, lo berubah banget! Jadi kurus! Kerenn" takjub laki-laki itu seraya bertepuk tangan. Aku hanya tersenyum canggung tak bisa menjawab apa-apa.
Mata ku beralih saat melihat 3 perempuan yang berjalan mengarahku, satu dari mereka yang berwajah blasteran tersenyum kecil "Kirain lo gak bakal dateng Kan" ucap nya seraya menyilangkan kedua tangan.
"Gimana? Udah punya pacar belum? Apa masih jadi jomblo?" Tanya Mutiara salah satu teman si Blasteran tadi.
Aku hanya terdiam, sudah kuduga pertanyaan seperti ini akan muncul.
"berisik lo ti!" pelotot Gitza dengan sinis.
Akupun berbincang cukup lama dengan teman-teman se Angkatan ku tentang banyak hal, seperti menanyakan Kuliah, Skripsi, info magang, bisnis, ataupun cerita hal-hal lucu semasa SMP dulu. Memang Awalnya aku cukup malu dan canggung namun, pada Akhirnya suasana mencair juga.
Dan untung saja mereka tidak membicarakan aib SMP ku yang memalukan.
Karena banyak berbincang membuat tenggorokan kering, aku memutuskan mengambil minuman dan beberapa Snack ringan yang berada tak jauh dari tempat ku tadi berkumpul. aku hanya sendirian, teman ku yang lain sedang bertemu dengan kakak kelas atau adik kelas yang lain.
Namun tiba-tiba saja seorang perempuan mencolek Pinggang ku saat minum, spontan aku terkejut. Untung minuman nya tidak tumpah.
Aku menoleh dan terdiam sebenatar saat melihat perempuan itu, Sedangkan ia hanya tertawa saja.
"Hey kana! Inget aku kann?!" Aku hanya mengangguk sebagai jawaban dan tersenyum canggung, lagi. "inget kok kak Maurin" jawab ku seramah mungkin.
Maurin pun tersenyum lalu mengajak ku untuk bertemu dengan teman-teman nya. akupun menolak awal nya, namun kakak kelas ku itu sangat kekeuh dan terus memaksa kan nya, alhasil aku pun mengekor di belakangnya, walaupun jauh dalam lubuk hati ku aku sangat tidak suka.
"gaisss, liat dehh ada Kana loh!" Panggil kak Maurin dengan senyuman mengembang.
Mata ku tertuju pada sekolompok laki-laki yang tengah menghampiri aku dan kak Maurin, spontan aku menunduk enggan melihat wajah sekelompok laki-laki itu.
"Kana yang mana ya?" tanya salah seorang dari mereka. Aku tidak tahu harus bersyukur apa tidak, tetapi sungguh keterlaluan jika mereka tidak mengenal ku dulu. Padahal mereka sering menindasku.
"Kanaa, yang dulu suka sama-" jawab Maurin heboh
"ahhhh dia! Iya inget-inget!" ucap mereka sambil tertawa.
Salah seorang laki-laki itu mencoba melihat wajah ku, aku pun mendongak dan menatap mereka satu-satu "oh iya bener jir! Bisa berubah juga lo" kekeh Fauzan, salah satu dari geng tersebut.
"kak Maurin aku ke temen-temen aja ya kak" ucap ku berharap bisa keluar dari situasi buruk ini secepat mungkin. Namun perempuan itu malah menarik tangan ku untuk duduk di salah satu kursi tempat Angkatan nya berkumpul.
Aku hanya bisa menahan pasrah dan tak tau harus bicara apa, terlebih saat melihat 3 laki-laki ikut duduk di hadapan ku dan banyak bertanya tentang keadaan ku, namun aku hanya menjawab seadanya saja, dan terkesan jutek.
Hingga Akhirnya mata ketiga orang ini teralih pada seseorang yang seperti nya berdiri di belakang ku.
"Angkasa lo dateng?!"
Deg.
Nama yang paling aku hindari dari Acara ini datang?, padahal kata Mawar tadi, ia tidak ikut Reuni. Aku pun masih terdiam hingga akhirnya mendongak menatap laki-laki itu yang sudah berdiri di sebelah ku dengan raut wajah tak berekspresi
"hm, gue paksain" ucap nya dengan suara Khas nya yang tidak berubah. Laki-laki itu menoleh ke arah ku, lalu mata kami bertemu.
aku sangat benci momen ini. Momen yang tidak pernah ku harapkan terjadi. Seolah luka lama yang hampir pulih seketika terbuka kembali setelah kehadiran nya datang kembali.
Bersambung..
Hello! Ini karya cerpen pertama ku, aku harap kalian suka dan jangan lupa vomment!
xoxo!
KAMU SEDANG MEMBACA
At the and (Short Story)
Short StoryBagaimana perasaan kalian saat melihat orang pernah menyakiti hati kalian, datang kembali? Sakit. Dan itu terjadi dengan ku. Lalu untuk apa ia datang kembali setelah apa yang ia lakukan pada ku 8 tahun lalu? • • •