Kilas Balik (1)

1 1 0
                                    

***

Author POV

8 tahun lalu, di tahun 2013

Kana berdiri di pinggir lapangan untuk melihat tim Futsal kelas 9 yang sedang bertanding melawan kelas nya yang masih kelas 8. Karena tidak kelihatan, Kana pun naik ke sebuah taman duduk yang sebenarnya ada tulisan larangan untuk berdiri di sana, Namun Kana langar karena ia ingin melihat seorang kakak Kelas ganteng dengan baju ber nomer 12 yang bertuliskan nama Angkasa.

Di saat teman-teman yang lain menyorak untuk tim kelas, Hanya Kana yang menyorak untuk kak Angkasa, si laki-laki dengan 1001 pesona nya. jika kalian bertanya mengapa Kana menyukai nya, jawaban nya cuman satu, dia unik.

Angkasa adalah laki-laki yang tidak banyak bicara, suka menyendiri di bawah pohon belakang sekolah, jarang tersenyum tapi sekali nya tersenyum, ia sangat manis. Angkasa dengan 1001 pesona nya mampu membuat Kana tergila-gila dengan nya.

Pertama kali Kana menyukai Angkasa saat awal masuk kelas 8, Jika Kana pikir kembali sangat lucu ia menyukai Angkasa hanya karena ia menyuruh nya untuk mengumpulkan Ponsel Anak-anak kelas dan menunggu di depan pintu, lalu Angkasa tersenyum manis dan tak lupa berterima kasih pada Kana.

Hanya karena itu, Kana mulai menyukai nya.

Kembali lagi ke awal cerita, setelah selesai perlombaan futsal yang di menangi oleh kelas 9, Kana dan Mawar menghampiri tim futsal kelas 9 yang sedang duduk di pinggir lapangan dan tak lupa membawa minuman. Mawar memberikan sebuah minuman air putih untuk pacar nya, kak Alif sedangkan Kana dengan berani nya memberikan sebuah minuman Ion berwarna biru kepada Angkasa.

Angkasa yang melihat itu hanya mengernyit menatap Kana "buat gue?" tanya nya cukup datar. Kana pun mengangguk dengan semangat

"kelamaan lo sa, mending buat gue aja" ucap Fauzan seraya merebut minuman itu dari tangan Kana. Awalnya Kana cukup terkejut, karena bukan Angkasa yang mengambil minuman itu, tetapi Gadis itu tersenyum kembali "selamat ya kak, kelas kakak udah menang!" ucap Kana semangat.

Angkasa hanya mengangguk kecil dengan datar. Senyum Kana mengembang, lalu Kana dan Mawar berbalik dan pergi dari lapangan menuju kelas.

"Saa, kayaknya si gendut bener-bener suka sama lo deh" Timpal Fauzan seraya tertawa ngakak. Angkasa hanya mendengus kecil tak menjawab apapun, ia malah pergi meninggalkan lapangan menuju Toilet.

"Angkasa! Minuman nya buat gue ya!" Angkasa hanya menaikkan tangan nya dan mengaitkan jari telunjuk ke ibu jari nya tanda 'ok'

***

Hujan turun cukup deras sore ini, Kana berdiri di depan koridor seraya membawa payung di tangan kiri nya dan tangan kanan nya mengadah membiarkan air hujan jatuh ke tangan nya. ia sedang menunggu seseorang untuk keluar dari kelas nya.

Mawar dan Alana sudah pulang terlebih dahulu Sedangkan Gitza, entahlah, Kana masih marah dengan nya. Gitza selalu menyebut Kana bodoh karena menyukai Angkasa, Gitza juga sering mengatakan hal-hal negatif tentang Angkasa padanya. padahal menurut Kana, Angkasa itu sangat baik bukti nya, Angkasa tidak pernah marah atau risih jika Kana memberikan sesuatu.

Setelah menunggu kurang dari 20 menit, suara bising terdengar dari arah tangga ujung koridor, sayup-sayup suara Angkasa dan teman-teman nya pun terdengar. Kana tersenyum lebar saat melihat Angkasa berjalan ke arah pintu keluar

"Kak Angkasa!" panggil Kana dengan berdiri di depan Angkasa. Seketika Langkah mereka terhenti, dan Angkasa hanya melihat Gadis ini dengan datar.

Fauzan, Eric, dan Dirga yang melihat itu hanya menahan tawa nya "duluan ya bro" ujar nya tertawa meledek. Angkasa berdecak memandang ketiga teman nya yang malah pergi meninggalkan nya dengan Gadis satu ini "Eh tungguin kek!" ucpapnya ingin melangkah pergi.

Dengan cepat Kana menahan tangan Angkasa, Spontan Angkasa menarik tangan nya dengan cepat dan mendengus kecil "kenapa?" ujar nya

"lagi hujan, jangan lupa pake payung" Kana segera memberikan Payung tersebut ke tangan Angkasa yang di terima nya dengan terpaksa. Lalu Kana mengulum senyum dan segera melangkahkan kaki nya pergi meninggalkan Angkasa.

***

Angkasa yang sedang asyik memejamkan mata nya hendak rebahan di atas bangku sekolah bekas yang berada di bawah pohon belakang sekolah, seketika membuka mata nya saat seseorang mencoba membangun kan nya. Angkasa berdecak dan menatap gadis itu dengan jengkel. Lalu ia bangun untuk duduk dan melipat kdua tangan nya untuk melihat Kana yang berdiri di depan nya

"Apa?" ucap nya datar

"cuman mau ngasih ini, pasti Kak Angkasa belum makan kan?" ujar nya seray amenyodorkan tempat makan yang berisi roti dan sebuah susu.

Angkasa hanya melihat itu dengan wajah tak berminat dan tak ber ekspresi, sejujurnya Angkasa sangat jengkel dengan Gadis ini. Ia benar-benar tak suka dengan Kana. Sudah lebih dari 9 bulan hidup nya selalu di ganggu oleh Gadis ini. Dari Mulai Chat, memberikan dia sesuatu hal, datang tak di undang. Pokoknya apapun yang berbau Kana, Angkasa sangat jengkel.

Padahal ia sudah sering menolak Kana secara halus, atau menyindir nya, tapi seperti nya cara itu tidak bisa.

Angkasa hanya menerima nya tanpa mengatakan apapun, lalu ia bangkit dan berjalan meninggalkan Kana yang tersenyum senang.

Namun saat Kana berbalik untuk melihat Angkasa, ia melunturkan senyum nya perlahan saat melihat Angkasa malah memberikan kotak Roti dan susu tersebut ke anak kelas lain yang sedang lewat. Namun di detik berikutnya Kana tersenyum simpul

'mungkin dia gak laper kali ya'

***

At the and (Short Story) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang