"Mulai sekarang?"
"Tentu, ayo cepat." Sang pemeran utama kita, Kang Taehyun melompat-lompat diatas kasurnya, membuat sang lawan bicaranya tadi, Beomgyu tertawa kecil.
"Hati-hati kau bisa jatuh," ingat Beomgyu. Namun Taehyun tak terlalu memperdulikannya.
Brukk
Kaki Taehyun terpleset sehingga ia jatuh dari atas ranjang.
"Tuh, kan, sudah dibilangin." Taehyun meringis, netra nya menatap Beomgyu malas, mengacungkan jari tengah.
"Bantuin, kek," cibirnya, dirinya berdiri sesekali mengelus pantatnya yang masih nyeri akibat jatuh.
"Mulainya sekarang? Berakhirnya? Kalau kalah? Hadiahnya?" Beomgyu menatap datar Taehyun. "Satu-satu sayang~"
Taehyun tertawa kecil, Beomgyu yang merasa gemas mencubit-cubit pipi Taehyun. "Ya sekarang mulainya, hadiahnya? Nanti diakhir, kalau kalah? Ya terima hukuman lah."
Taehyun menepis tangan Beomgyu. "Sakit Beom."
"Habisnya imut, sih."Taehyun mengacungkan jari tengahnya, lagi.
"Bacot, dah sana pulang, dah malam." Beomgyu mencium pipi Taehyun sekilas, sebelum berlari keluar kamar.
"TAEHYUN!!!" Taehyun meringis, berpikir apakah tetangganya mendengar suara teriakan Beomgyu kurang ajar itu.
"APA UDAH SANA PULANG!!" Ya sama aja kalian saling teriak.
"KAMU ITU KAYA BULAN DEH!"
"HAH???"
Taehyun pasti berpikir, Beomgyu pasti mau gombal.
"DARI JAUH BERSINAR, CANTIK INDAH
SEKALINYA DARI DEKAT...BULUK, GELAP HAHAHAHAHA."
Sabar Taehyun, mana mungkin pacar mu itu tipe yang romantis-an.
"TERUS KAMU ITU KAYA MATAHARI, GAK JAUH GAK DEKET SAMA-SAMA BIKIN PANAS."
Taehyun mengacungkan jari tengahnya, lalu menutup jendela serta tirai kamarnya.
Membuat Beomgyu terkekeh, pacarnya sangat imut jika lagi marah.
Besok-besok dia bom nuklir rumahnya aja, deh, supaya Taehyun marah, kan, Taehyun marah itu
Beomgyu tersenyum, menarik nafas.
"Ayo mulai hidup baru Beom walau- Ah sialan hujan."
Pantas saja Taehyun menyuruhnya cepat pulang, ternyata mau hujan.
Harusnya suruh aja dia nginep, mumpung orang tuanya lagi gak ada.
"PERMISI AHLI SURGA DATANG BUAT JEMPUT PACAR DARI AHLI NERAKA!" Emang Beomgyu urat malunya udah putus sih, jadi dia gak malu teriak pagi-pagi didepan rumah orang.
Taehyun membuka pintu rumahnya, dengan pakaian lengkap sekolahnya, menatap datar pacarnya yang sempurna kecuali akhlaknya.
"Maaf, gak ada recehan."
Beomgyu menarik lembut Taehyun, sudah terbiasa ke sekolah bersama, sih.
"Oh iya Beom, masih lanjut kan?" Beomgyu mengangguk, pandangannya menatap kearah jalanan.
Salah salah ia malah pergi ke akhirat bukan kesekolah dengan mobil sportnya.
"Sampai kapan?"
"Terserah kamu aja sih, kalau bosen ya akhirin aja."
"Tapi enak gini, sih."Beomgyu mengusap lembut rambut Taehyun, dirinya menatap Taehyun, lalu tersenyum.
"Ya aku juga,karna ini emang seru daripada–"
"Eh jalan tuh! Lampunya hijau!" Taehyun memotong perkataan Beomgyu.
Beomgyu langsung menancapkan gasnya.
"Belajar yang rajin, biar jadi istri yang baik." Taehyun menatap malas Beomgyu.
"Kau pikir aku sekolah buat apa?"
"Cara jadi istri yang baik buat aku." Taehyun mengacungkan jari tengahnya. "Gak ada hubungannya, bye aku ke kelas dulu, awas bolos."
"Iya, macan."Beomgyu tertawa keras dan langsung berlari, membuat beberapa siswa menatapnya heran.
Taehyun menutup mukanya, dia gak kenal dia siapa,terlalu malu.
Tbc
Jangan lupa votmen
Maaf kalo gk seru dan ada typo
KAMU SEDANG MEMBACA
Life But Lie||Beomtae✓
RandomCahaya itu bersinar tak selamanya. Ada waktu matahari untuk menghilang, dan bulan akan menggantikannya. Mengapa kau sedih? Aku juga tidak tahu. Tapi yang perlu kau tahu... -Kau tidak sendiri.- "Aturannya cukup mudah." - Beomgyu "Cukup tidak ada yan...