9 (end)

497 77 17
                                    

"Tidak ada yang boleh tau-

♡︎♡︎♡︎

"Tumben?" Taehyun hanya tersenyum. "Tumben apanya?" Ia mengeluarkan bukunya.

"Gak tau, sih, cuman beda aja aura kamu hari ini," celutuk teman sebangku Taehyun. Hueningkai.

"Oh ya? Emang kenapa? Perasaan gak ada yang berubah, kok," sahut Taehyun.

Hueningkai mengedikkan bahunya. "Hanya terlihat lebih bahagia mungkin?"

"Namanya juga manusia, kadang bahagia, kadang sedih."

"Kim ssaem hari ini gak masuk!!" Seketika ruang kelas Taehyun langsung heboh, tak terkecuali Taehyun.

"Kayi," panggil Taehyun pada Hueningkai. Nama panggilan nya pada sahabatnya.

"Hmm, apa?"

Taehyun langsung berdiri, dan tanpa aba- aba menarik hueningkai, dan membawanya keluar kelas.

Lagian ini juga jam kosong.

♡︎♡︎♡︎

Kepala Taehyun menyembul dari balik pintu ruang kelas sang kekasih, siapa lagi kalau bukan Beomgyu.

"Sstt sssttt." Untungnya kelas Beomgyu belum masuk sang guru.

"Gyu, pacar kamu manggil, tuh," ucap Chenle, teman Beomgyu yang kebetulan melihat Taehyun.

Beomgyu melihat ke pintu, dan memang ada Taehyun dan teman-

"Gak masuk?"

"Jam kosong."

"Oh, Lee ssaem mau masuk, sih, sayang banget gak jam kosong."

"Bolos aja, yuk," ajak Taehyun, Beomgyu sempat ragu, tapi ia mengiyakan ajakan Taehyun.

"Le! Biasa!" Teriak Beomgyu pada temannya, Chenle memutarkan matanya malas, jatuh cinta boleh, gobloknya jangan.

♡︎♡︎♡︎

"Nih." Taehyun menyerahkan masing- masing sekantong plastik hitam pada Beomgyu dan Hueningkai.

"Apaan, nih." Hueningkai membukanya, dan isinya hanya tanah.

"Tanah? Dapet dimana?" tanya Beomgyu.

Taehyun dengan polosnya tersenyum. "Kuburan hehe."

Hueningkai menatap horor Taehyun. "Jangan sampai, penunggu kuburannya pada ngikutin, kan gak elit kalau aku kena gangguan setan."

"Yang ada kamu, sih setannya."

"Ini buat apa, sih, lagian bawa apa tanah ke sekolah?"

Taehyun menaburkan tanah-tanah yang ia dapat dari kuburan -sewaktu bermain semalam- dan menaburkannya disepanjang lorong koridor sekolahnya yang sepi.

Jangan tanya kenapa ia bermain di kuburan. Ia hanya jalan-jalan kemarin, dan tak sengaja melewati kuburan.

"Hari ini jadi nakal, yuk."

"Ajakan kamu sesat, sih, tapi ayo!"

Mereka mengikuti ucapan Taehyun. Jadilah nakal sebelum terlambat.

Sekarang, lantai koridor sudah kotor, apalagi mereka menambahkan air disepanjang koridornya.

"Habisin." Beomgyu dan Hueningkai hanya menurut ucapan Taehyun, saat dia memberi pisang,mereka paham, sih maksud Taehyun.

♡︎♡︎♡︎

Hidup sialan.

Sekolah sialan.

Bebas.

Fuck.

Dumb

Taehyun tersenyum puas, sekarang dinding sekolah sudah dipenuhi oleh coretan-coretan dari cat semprot mereka berdua.

Berdua?

Karena satunya-

"Eh eh eh kabur, ada Han ssaem!" Beomgyu menepuk-nepuk pundak Taehyun, dan mereka berlari seraya Beomgyu menggandeng Taehyun.

"SIAPA YANG MENCORET INI?!!"

"Sialan kalian, kalian yang mencoret, aku yang hampir ketahuan," kesal Hueningkai.

Tak...tak...tak..

"Daripada kesel, mending tangkap nih bola basket!"Taehyun melemparkan nya pada Hueningkai, tadinya Hueningkai berniat menangkap, tapi gak jadi. Karena-

Pranggg

Yah, kena jendela ruang guru.

♡︎♡︎♡︎

"KALIAN DISINI SAMPAI PULANG SEKOLAH, PAHAM?!" Dan yah, akhirnya mereka dihukum berdiri di lapangan dibawah teriknya sinar matahari.

"Nee ssaem," ucap mereka.

5 menit.

10 menit.

15 menit.

"Gyu panas," keluh Taehyun,wajahnya sudah memerah, seragamnya, pun sudah basah.

Tak jauh dengan Taehyun, Beomgyu juga begitu. "Kabur aja, yuk"

"Kabur kemana emangnya?" tanya Hueningkai, ia mengibas-ngibaskan mukanya menggunakan tangannya.

"Pantai."

♡︎♡︎♡︎

Ucapan beomgyu untuk kabur ke pantai memang benar adanya.

Buktinya mereka sedang duduk menikmati pemandangan matahari terbenam, timingnya pas sekali.

Taehyun menangkup kedua lututnya, ia meletakkan kepalanya di atas lututnya."Kira-kira besok akan seperti ini lagi gak?"

Beomgyu melirik Taehyun. "Maybe?"

"Lagian ini hari terakhir kalian." Taehyun tersenyum.

"Kayi, terima kasih, kamu teman aku yang terbaik, deh."

Maksud Taehyun itu.

-Teman khayalan.

Yang dibuat dari pemikiran Taehyun sendiri.

"HEY JANGAN LARI LARI!!!"

Beomgyu dan Taehyun semakin berlari mendekati pantai,kebetulan ada menara pantai disana,mereka menaikinya dengan perasaan bahagia.

"DADAH KAYI!!" Hueningkai tersenyum, ia tersenyum dan tersenyum.

Hingga, sosoknya hilang.

Byurrr

Dan mereka juga menghilang.

bahwa kita sedang sedih, tidak satu, pun."

Maka, selesai sudah, akhir cerita yang ku ceritakan pada kalian. Tentang Kang Taehyun dan Choi Beomgyu yang akan selalu bersama.

Cahaya itu bersinar tak selamanya.
Ada waktu matahari untuk menghilang,dan bulan akan menggantikannya.
Mengapa kau sedih? Aku juga tidak tahu.
Tapi yang perlu kau tahu.

-kau tidak sendiri-

End

Life But Lie||Beomtae✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang