7

347 81 7
                                    

"Aku pergi."Taehyun mengikat tali sepatunya,dan pergi ke sekolahnya menggunakan bus umum.

"Hai Taehyun selamat pagi!"Kebetulan Beomgyu juga ingin pergi kesekolah,lalu ia menyapa Taehyun.

"Pagi."

"Berangkat bersama?" Siapapun bisa melihat kalau mereka ini berangkat bersama kesekolah,dan untuk apa Beomgyu bertanya.

"Apa makanan kantin enak? Apa guru disekolah kita galak-galak?"

"Apa..."

Taehyun memasang airphonenya,menunggu bus datang sembari mendengarkan ocehan Beomgyu yang menurutnya sangat tidak berguna.

"Jika ingin tahu,cari tahu sendiri."Tepat setelah itu bus datang,Taehyun menaikinya diikuti Beomgyu.

Melamun.

"Hei."Beomgyu menjentikkan jarinya,Taehyun menoleh menaikkan satu alisnya. "Jangan melamun,nanti kerasukan loh."

"Melamun itu tidak baik."

Taehyun mengeraskan volumenya,ia kembali melamun,memperhatikan jalanan pagi kota Seoul.

Beomgyu tersenyum.

"Kau tidak tahu hebatnya melamun,saat melamun kau tidak perlu memikirkan apapun

Dan aku suka itu,saat aku tidak perlu memikirkan semua rasa sakit ini"-batin Taehyun.

Beomgyu menepuk pundak Taehyun. "Hei Taehyun bis nya telah sampai."

Taehyun berdiri,ia pergi meninggalkan Beomgyu.

☘︎𝑅𝑒𝑠𝑡☘︎

"Hei Taehyun apa guru didepan kita itu galak?"Taehyun sejujurnya risih,karna ia itu pencinta kesunyian dan Beomgyu terus mengoceh ini-itu.

"Tanya sendiri."

"Taehyun mau kekantin?"

"Tidak."

"Ayolah,aku tidak tahu makanan disini."Taehyun menatap Beomgyu,ia memasang airphonenya.

"Tidak."

Sekarang Beomgyu paham satu hal tentang Taehyun.

Taehyun itu suka sendiri,ia juga suka kesunyian dan kesendirian.

Dan jika ia sudah memasang airphonenya,berati ia sedang tidak ingin diganggu.

☾︎ 𝑇𝑖𝑟𝑒𝑑 ☽︎

Taehyun memerhatikan Beomgyu yang keluar dari kelas,ia menelungkupkan wajahnya,mencoba untuk tidur sebentar.

Beomgyu tersenyum teduh,ia meletakkan susu strawberry dan memerhatikannya dari bangku didepannya.

"Dia manis ketika tidur."Beomgyu memerhatikan setiap inci dari wajah Taehyun. Hidung yang mancung,bulu matanya yang lentik,dan bibirnya yang tebal.

Sempurna.

Dan Beomgyu tahu,dibalik seragam sekolah itu tersimpan luka luka dan dia tahu semuanya.

Taehyun itu tidak baik baik saja.

Bagaimana dirinya bisa tahu? Tentu saja,dirinya sama seperti Taehyun. Setiap malam ia bisa mendengar bagaimana orang tua Taehyun bertengkar.

Dia juga sering melihat Taehyun keluar-masuk toserba membeli sesuatu seperti cutter contohnya atau kadang membeli obat untuk luka.

Yah dia tahu semuanya,karna ia tinggal disamping rumah Taehyun, Taehyun nya saja yang tidak sadar kalau Beomgyu memang tinggal disitu sejak lama.

Dan Beomgyu tertarik pada Taehyun,dia ingin menghentikan luka yang Taehyun toreh setiap malamnya.

Ia ingin memeluk tubuh mungil itu dan mengatakan dirinya ada disisinya.

Beomgyu ingin menjadi rumah bagi Kang Taehyun.

☾︎𝑷𝒂𝒊𝒏☽︎

Taehyun melepas sebelah airphonenya,ia menatap Beomgyu heran,dan beomgyu malah menyodorkan nya sebuah permen.

"Mau?"Taehyun masih menatap Beomgyu,sampai Beomgyu menarik tanganya dan meletakkan permennya diatas telapak tangan nya. "Ku anggap itu iya."

"Masih menunggu mereka selesai bertengkar yah? Sama sih,orang tua ku juga lagi bertengkar tuh."

Beomgyu dengan santainya mengemut permennya,padahal orang tuanya sedang bertengkar.

"Jangan cutting lagi,nanti kaya tangan aku nih liat."Beomgyu menyingkap seragam sekolahnya,yah sama seperti Taehyun,tangannya penuh bekas sayatan.

"Percuma bilang,aku juga punya."Beomgyu tersenyum,akhirnya Taehyun mau bicara.

Beomgyu meringis sendiri,dibandingkan dirinya,sayatan dilengan Taehyun lebih banyak darinya.

"Pantas kau selalu memakai jaket walaupun seragam kita berlengan panjang."Taehyun membuka bungkus permennya,mengemutnya, merasakan rasa strawberry di mulutnya.

"Jangan lagi memikirkan yang seharusnya tidak dipikirkan,"ucap Beomgyu.

"Ku harap begitu,tapi...ah sudahlah kau tidak akan paham."Beomgyu tersenyum,ia menarik tangan Taehyun,melihat sayatan sayatan di lengan Taehyun.

"Kira-kira ini ada berapa? 10,20,30?"

"Aku paham kok,tapi sekarang kau punya aku,dan aku punya kamu

Kita berjuang sama sama yah?"

Dan itulah awal mereka bersama.

Dipertemukan oleh rasa sakit yang sama.
Berjuang bersama sama agar tetap bisa hidup.

Namun kadang,ada kalanya kita sudah sangat lelah dan merasa ingin menyerah.

Dan mereka–

TBC

Jangan lupa votmen
Maaf kalo gk seru dan ada typo

Life But Lie||Beomtae✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang