6

368 83 20
                                    

"Sampai jumpa lagi Taehyun!"Taehyun tersenyum membalas ucapan teman sekelasnya. Choi Beomgyu

Kegiatan belajar-mengajar telah usai

Kaki kakinya yang mungil ia langkahkan ke sebuah rumah.

Tidak,Taehyun lebih suka menyebutnya neraka.

Taehyun menghela nafas,ia duduk dikursi depan rumahnya,membuka tasnya dan mengambil airphonenya.

Memutar playlist musik sekeras mungkin,sambil memejamkan mata.

Mencoba menutup mata,mematikan perasaan dan menulikan pendengaran.

Agar ia tidak bisa mengetahui pertengkaran kedua orangtuanya di dalam sana.

Setetes air mata jatuh membasahi pipinya, air mata yang mengandung kesedihan,kesepian dan keputusasaan.

Tolong hentikan semua ini,dia lelah terhadap semuanya.

Setelah tidak ada suara didalam,ia bangkit menghela nafas sebelum masuk kedalamnya.

"Aku pulang,"gumamnya,tentu tak ada yang menyambutnya selain rumah yang berantakan,barang barang pecah serta berhamburan.

Kakinya tak sengaja menginjak pecahan kaca, mengeluarkan darah,tak apa.

Bukankah Kang Taehyun hidup dengan rasa sakit yang sudah biasa? Semua itu adalah bagian dari hidupnya.

Melangkahkan kakinya ke kamar dilantai dua,satu satunya tempat ternyaman di neraka yang disebut rumah ini.

Taehyun duduk dikasurnya,ia memerhatikan kakinya yang masih mengeluarkan darah,ia tak berniat untuk mengobatinya.

Karna ujung ujungnya dia akan mendapat luka yang sama besok. Ah tidak,setiap waktu dalam hidupnya adalah tentang sakit dan luka.

Entah apa yang ada di kepalanya,ia membenturkan kepalanya Kedinding,ia tersenyum saat melihat bagaimana kepalanya mengeluarkan darah dan di dinding itu ada bekas arah miliknya.

Ia terus membenturkan kepalanya,sampai rasa pusing pun muncul,ia pingsan. Atau Taehyun berharap ia tidak akan pernah terbangun lagi.

"Ah sialan rupanya aku masih hidup haha."Taehyun terkekeh sendiri,dirinya masih hidup ternyata setelah bangun dari pingsannya.

Dirinya memutuskan untuk membersihkan diri sejenak sebelum kembali belajar.

Dirinya memasang airphone,memutar musik dengan volume terkeras supaya tidak mendengar bagaimana keluarga besarnya yang kebetulan datang hari ini.

Membahas kekurangan dirinya,bagaimana orang tuanya membandingkan dirinya dengan saudara saudaranya yang lain.

"Sialan,kenapa aku harus mempunyai air mata."Taehyun mengusap pipinya yang basah akan air mata.

Ia membuka laci,mengambil benda kesukaannya.

Cutter.

Ia menyingkap lengan baju panjangnya,memperlihatkan lengannya yang sudah tidak mulus lagi,banyak bekas sayatan dan sebagian tidak mulus lagi.

Ia menggores cutter itu diatas lengannya,darah segar keluar.

Gone

Dirinya tersenyum puas,setidaknya ia merasa lega hari ini.

Tidak perlu diobati karna ia akan melakukannya lagi setiap ia merasa butuh pelampiasan.

♫︎𝐺𝑜𝑛𝑒♫︎

"Sempurna." Taehyun berdiri didepan kaca besar,memperlihatkan dirinya dengan balutan seragam sekolah.

Semua bekas luka ditubuhnya tertutup oleh baju sekolah.

Begitu juga luka dihidupnya,tertutup oleh topeng bahagia yang harus ia pakai setiap menghadapi kejamnya dunia.

Tidak akan pernah ada yang memperdulikannya.

"Hai kau Kang Taehyun bukan?"Taehyun mengangguk.

"Ah kenalkan aku Choi Beomgyu,kebetulan kita bertetangga karna kemarin aku melihatmu masuk ke rumah tepat disebelah rumahku."Taehyun mengangguk.

"Boleh kita menjadi teman?"Waw rekor terbaru untuk Taehyun karna ia baru saja diajak berteman oleh orang asing.

Karna ia tidak mempunyai teman disini.

"Boleh"

TBC

Jangan lupa votmen
Maaf kalo gk seru dan ada typo

Life But Lie||Beomtae✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang