EPISODE 14

25 2 0
                                    

Keesokan harinya

Terlihat di sebuah kamar Rebecca masih tertidur pulas. Tentu saja, kemarin malam dia pulang larut sekali karena membereskan semua sisa pestanya. Jadi disinilah Rebecca sekarang. Masih asik di alam mimpi.

"Hoaaamm..."

Rebecca pun akhirnya terbangun dan mengubah posisinya menjadi duduk.

"Jam berapa sih skrng?" Gumam Rebecca. Dia pun melihat jam dinding.

"Oh, jam 7 pagi," gumam Rebecca. Dia tidak menyadari bahwa dia sudah terlambat ke sekolah. Wajar saja, dia masih setengah sadar.

"Eh, jam 7 pagi?" Tanya Rebecca pada dirinya sendiri.

1

2

3

"ANJIRR GUE TERLAMBAT!!" Teriak Rebecca.

Dia langsung melompat dari tempat tidurnya dan berlari menuju kamar mandi. Dia sempat hampir terjatuh karena tergelincir. Selesai mandi, Rebecca langsung mencari seragamnya. Setelah dia bersiap-siap, dia turun kebawah. Dia sudah tidak melihat Ayahnya, Raphael dan Randy.

"Shit! Mereka udah berangkat!" Umpat Rebecca.

Rebecca membuat roti dan selai untuk sarapannya karena sudah tidak sempat sarapan nasi. Setelah membuat roti, dia kedepan memakai sepatunya. Selesai memakai sepatu, Rebecca langsung berlari menuju sekolah. Untungnya sekolah Rebecca tidak terlalu jauh dari rumahnya.

Rebecca terus berlari sambil memakan rotinya. Melanggar aturan kesehatan memang, tapi apa boleh buat? Rebecca terpaksa makan roti sambil berlari karena dia sudah terlambat. Selama berlari Rebecca tidak sengaja menabrak beberapa orang tapi dia tidak peduli. Yang ada dipikirannya hanyalah sampai disekolah.

"Sial, hah, hah, pagernya hah, hah, udh ditutup," umpat Rebecca saat sudah sampai di sekolah dengan napas yang menderu.

Tiba-tiba pagar sekolah dibuka. Rebecca tersenyum senang. Tapi senyumnya seketika luntur saat melihat siapa yang muncul dari balik pagar tersebut. Miss Selena kini menatapnya tajam. Rebecca bersusah payah menelan ludahnya. U-Uh oh, gue baru inget. Miss Selena guru BK-nya. Habislah gue, batin Rebecca.

"Rebecca Fabianne, ke ruang BK. Sekarang," perintah Miss Selena datar.

Rebecca mengangguk patah-patah. Anjir, Miss Selena serem juga klo udah dater gitu ngomongnya. Plus tatapan tajemnya. Somebody help me! Batin Rebecca ketakutan.

Rebecca berjalan mengikuti Miss Selena menuju  ruang BK dengan kepala tertunduk. Sesampainya di ruang BK, Rebecca duduk di kursi depan meja Miss Selena. Jujur saja, Rebecca takut dengan tatapan tajam Miss Selena. Belum pernah dia ditatap dengan tatapan itu dari Miss Selena.

"Kenapa kamu terlambat, Rebecca?" Tanya Miss Selena masih dengan nada datar.

"U-Um, a-aku terlambat k-karna telat bangun, Miss," jawab Rebecca tergagap.

"Kenapa kamu telat bangun?"

"K-Karna tadi malem aku pulangnya tengah malem. Abis perayaan anniversarry orangtuaku, Miss."

"Tapi kenapa 2 adikmu bisa gak terlambat?"

"Aku gak tau, Miss."

Miss Selena menghembuskan napasnya.

"Hukumanmu hari ini beresin gudang. Sekarang," perintah Miss Selena. Rebecca mendongak.

"Miss, please jangan hukum aku, Miss," mohon Rebecca. "Aku kan temen Miss. Tolong yaa, jangan huk-"

The ColdgirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang