Besoknya disekolah
Rebecca sekarang sedang dikelas, menatap keluar jendela. Dia sedang mengingat hari kemarin. Hari dimana dia pergi menghabiskan waktu bersama guru baru, Miss Selena. Dimana dia secara tidak sengaja bertemu dengan Miss Selena di toko buku, lalu pergi makan siang bersama Seketika, Rebecca teringat sesuatu. Dia mencari sesuatu ditasnya, lalu mengambil sebuah notebook. Dia mengingat percakapannya dengan Miss Selena kemarin.
Flashback
Miss Selena memutuskan untuk mengantar Rebecca pulang. Awalnya Rebecca menolak, mengatakan bahwa dia bisa pulang sendiri. Tapi Miss Selena tidak keberatan untuk mengantarnya. Lagipula sudah terlalu sore. Rebecca akhirnya mengangguk.
Mobil Miss Selena berhenti di depan rumah Rebecca. Tentu Rebecca memberitahu alamat rumahnya kepada Miss Selena.
"Makasih, Miss, buat makan siang tadi. Aku jadi ngerasa gak enak karna MIss yg bayar," ucap terimakasih Rebecca pada Miss Selena sebelum keluar mobil. Miss Selena tersenyum.
"Gak papa kok," jawab Miss Selena. Saat Rebecca ingin keluar mobil, Miss Selena menahannya.
"Tunggu sebentar, Rebecca," tahan Miss Selena.
Rebecca menoleh ke arah Miss Selena, menatapnya bingung. Miss Selena mengambil sesuatu dari kursi belakang. Notebook yang tadi dia beli. Miss Selena membuka plastik yang membungkus notebook tersebut, lalu menganbil pulpen dan membuka halaman pertama notebook tersebut.
"Nama lengkapmu apa?" Tanya Miss Selena. Rebecca mengernyit.
"Uh, Rebecca Fabianne, Miss," jawabnya ragu.
Miss Selena mengangguk lalu menulis sesuatu di halaman pertama notebook itu. Setelah selesai menulis, Miss Selena memberikan buku itu kepada Rebecca. Rebecca memandang buku itu lalu menatap Miss Selena. "Buat apa, Miss?" Tanya Rebecca bingung.
"Untuk kamu," jawab Miss Selena.
"Tapi ini kan, buku yang Miss beli tadi. Gak papa?" Tanya Rebecca, dia merasa tidak enak karena Miss Selena sudah mentraktir dia makan siang, lalu memberikan notebook untuk Rebecca. Miss Selena tersenyum.
"Gak papa, ambil aja," jawab Miss Selena, tangannya masih menyodorkan notebook tersebut. Rebecca menerima notebook itu ragu-ragu.
"Makasih, Miss," ucap Rebecca lalu keluar dari mobil.
Miss Selena menurunkan jendela lalu melambaikan tangannya pada Rebecca. Rebecca ikut melambaikan tangannya sambil tersenyum. Miss Selena menaikkan jendela lalu pergi. Rebecca terus menatap mobil Miss Selena lalu beralih menatap notebook yang ditangannya. Rebecca tersenyum tipis lalu masuk kedalam rumah.
Flashback end
Rebecca membuka notebook itu. Di halaman pertama, tertulis namanya disana. Lalu sebuah catatan pendek tertulis dibawah namanya. Rebecca membaca catatan itu.
Aku tau kamu punya masalah. Aku akan selalu ada ketika kamu membutuhkanku. Ceritalah padaku kalau ada sesuatu yang membebani pikiranmu. Aku akan mendengarkan.~Selena
Rebecca menghembuskan nafasnya. Kalau tentang ini, Rebecca masih bingung. Tapi kalau Rebecca pikir-pikir lagi, jika Rebecca punya masalah dengan kedua sahabatnya, dia akan bercerita kepada siapa selain keluarganya? Bercerita kepada keluarganya belum tentu bisa mengurangi beban yang dipikirannya. Tapi, siapa lagi orang yang bisa Rebecca percaya? Rebecca mengusap rambutnya. Bisa stres gue klo kayak gini mulu, batinnya.Tak lama kemudian, Vicky dan Kayla datang.
"Pagi, Bec," sapa mereka berdua bersamaan.
"Pagi," sapa balik Rebecca sambil memasukkan notebooknya kedalam tas.
"Bec, kemaren lo kemana sih?" Tanya Kayla saat dia sudah duduk.
"Gue keluar rumah bentar, abis gue bosen banget di rumah," jawab Rebecca.
"Sebentar darimana. Kemaren gue ama Vicky ke rumah lo. Nyokap lo bilang lo lagi keluar. Udah 2 jam kami nungguin lo tapi lo gak balik-balik," keluh Kayla.
"Lagian lo gak bilang-bilang klo mau mampir ke rumah, jadi gue gak tau," ucap Rebecca santai.
"Udah gue kasih tau yak. Kemaren gue chat lo tapi lo malah gak on," jawab Kayla. Rebecca menepuk dahinya.
"Lo tuh bodo ato gak ada otak sih? Handphone gue kan hancur beberapa minggu lalu ege," geram Rebecca, ingin dia menjitak sahabatnya yang ini.
"Eh, iya yak. Lah trus ngapain lo nyuruh gue chat dia Vick?" Tanya Kayla pada Vicky. Sedangkan Vicky, sudah tertawa terbahak-bahak.
"Gue cuma mau ngetes lo bodo ato kagak. Eh nyatanya lo bodo," jawab Vicky lalu kembali tertawa. Kayla memasang raut wajah kesal.
"Emang gimana sih ceritanya, Vick? Kasih tau dong," pinta Rebecca.
"Jadi gini..."
Flashback
Vicky sedang berada dirumah Kayla sekarang. Tepatnya di kamar Kayla.
"Aaarghhh!! Gue bosen. Ngapain yak?" Tanya Kayla yang bosan. "Kerumah Becca aja gimana?" Lanjut Kayla. Muncul ide jahil Vicky di kepalanya.
"Boleh tuh. Chat dia, Kay," suruh Vicky.
Kayla langsung menyambar handphonenya yang terletak di meja belajarnya lalu mencari kontak Rebecca. Vicky yang melihat itu pun menahan tawanya. Kayla lupa kalau handphone Rebecca hancur dan sampai sekarang belum dapat yang baru. Vicky hanya mengetes ingatan Kayla.
"Gak on dia, Vick. Centang satu," ucap Kayla sambil memperlihatkan layar handphonenya kepada Vicky. Ingin Vicky tertawa keras sekarang.
Anjir beneran di chat dong, batin Vicky.
"Yaudahlah. KIta langsung ke rumahnya aja," putus Kayla. Vicky hanya menganggukkan kepalanya. Lalu mereka berdua pergi menuju rumah Rebecca.
Flashback end
"Gitu deh," ucap Vicky mengakhiri ceritanya. Rebecca yang mendengar cerita Vicky tertawa terbahak-bahak.
Satu kelas langsung memperhatikan Rebecca. Beberapa mengambil foto Rebecca. Rebecca ketawa, perlu diabadikan. Begitulah yang ada pikiran mereka.
Tak lama, Miss Selena masuk ke kelas. Jam pelajaran pertama adalah Matematika. Miss Selena memulai pelajaran. Murid-murid kelas memperhatikan Miss Selena mengajar dengan baik. Ralat, justru mereka memperhatikan karena terpaksa. Ternyata Miss Selena adalah Guru Killer. Ekspresinya datar, nada bicaranya tegas, sorot mata tajam.
Mereka takut dengan Miss Selena. Tapi tidak dengan Rebecca. Rebecca sudah melihat sisi lembut Miss Selena kemarin. Bisa dibilang sisi lembut Miss Selena adalah sisi aslinya. Jadi Rebecca tidak takut dengan Miss Selena. Tak terasa, jam pelajaran Matematika sudah selesai.
"Jangan lupa PR kalian halaman 85 bagian A dan B. Dikumpulkan minggu depan," ucap Miss Selena datar.
Miss Selena melihat ke arah Rebecca. Rebecca mengambil notebooknya dari Miss Selena lalu mencatat PR yang Miss Selena katakan. Melihat itu Miss Selena tersenyum tipis. Setelah memberikan PR, Miss Selena keluar kelas.
HELLO READERS!! Maaf ya klo eps kali ini agak pendek. Secepatnya author bakal update lagi. Sebenernya ada cerita satu lagi yang author kerjain, cuma author lagi fokus buat selesaiin Coldgirl dulu. Karna udh hampir setengah tahun tapi ceritanya belum selesai, masih jauh dari kata selesai. Okay, see you in the next episode!! Bye!!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Coldgirl
Teen FictionGue Rebecca Fabianne. Gue sering dipanggil Rebecca atau Becca. Gue kelas 2 SMP di Bandung. Gue juga termasuk cewe tomboy di kelas gue. Teman-teman gue mengatakan kalau sifat gue seperti es. Well, ada alasan dari itu. Masa lalu yang membuat gue seper...