Idol's Disabled Wife [END]

Idol's Disabled Wife 1

Fanart Cover © Strife_Nana

Naruto © Masashi Kishimoto

Sasusaku Fanfiction

Idol's Disabled Wife © Strife_Nana

Rated : Mature

Genre : Drama, Hurt/Comfort, Romance, and Music.

DONT LIKE DONT READ!
Warning : Story ini mungkin akan membuat kalian kesal karena terlalu drama. Jadi, jangan protes, ya.😂🤣

Sinopsis :

Aku tidak ingin hidup lagi. Semua yang aku miliki ... satu per satu mulai hilang. Aku tidak sanggup untuk menjalani kehidupan ini. Aku ingin mengakhiri semuanya.

Akan tetapi, semua itu musnah ... setelah aku mendengar suara nyanyian seseorang. Suara itu mampu menembus hati dan sanubariku. Aku tidak bisa berpaling saat mengetahui siapa pemilik suara yang mengalun indah itu.

Aku ingin berada di sisinya, mendengarkan suara nyanyiannya setiap hari. Akan tetapi, apakah keinginanku itu bisa terwujud?

Happy Reading!

Aroma antiseptik yang memenuhi kamar rawat seorang gadis berambut merah muda sepinggang, membuat gadis itu secara perlahan mulai membuka kedua matanya.

Bola mata berwarna hijau zamrud itu menatap lurus langit-langit ruangan, tidak ada pancaran cahaya di kedua mata itu selain kekosongan.

Haruno Sakura, nama lengkap dari gadis berusia dua puluh tahun itu. Rambut merah muda, dan mata hijau zamrud yang dimiliki gadis itu, membuatnya dinamai Sakura oleh kedua orang tuanya.

Kata orang tua yang terlintas di benak gadis itu, seketika membuat air mata mulai mengalir dari kedua matanya. Dalam diam, Sakura menangis.

Ingatannya kembali pada saat dirinya tahu, kalau kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan. Hal itulah yang membuat kondisinya drop, hingga ia dibawa ke rumah sakit.

Ia tidak menyangka kalau kedua orang tuanya akan pergi meninggalkan dirinya secepat itu. Padahal ia ingat, sebelum kedua orang tuanya itu pergi, mereka memeluk, dan mengecup keningnya dengan penuh kasih sayang.

Ia yang pada saat itu tidak tahu, kalau kecupan kening itu adalah kecupan terakhir yang diberikan oleh kedua orang tuanya. Hingga kabar buruk mengenai kecelakaan kedua orang tuanya, membuatnya terguncang hebat.

Tidak ada ucapan selamat tinggal, dua orang yang sangat berarti dalam hidupnya itu pergi begitu saja, meninggalkan dirinya di dunia fana ini seorang diri; dengan kondisi tubuh yang tidak sempurna.

Ya. Tubuh gadis merah muda itu tidaklah sempurna; kaki kiri gadis itu cacat sejak lahir. Bahkan gadis itu juga memiliki kondisi tubuh yang lemah.

Sudah dua hari, gadis itu terbaring di atas ranjang rumah sakit. Gadis itu tampak enggak untuk bangun——sekedar untuk makan pun, enggan. Hingga dengan terpaksa, dokter memberinya cairan infuse.

Gadis itu hanya melakukan pergerakan; seperti selalu mencabut jarum infuse dari urat nadinya dengan paksa. Gadis itu tidak memedulikan tangannya yang terluka, sampai seorang perawat datang, dan memperbaiki jarum infusenya.

Mereka memberinya obat tidur untuk meminimalisir rasa frustasinya. Hal itulah yang membuat gadis itu tidak menghadiri acara pemakaman kedua orang tuanya, pagi tadi.