Idol's Disabled Wife 7

1.2K 237 23
                                    

Happy Reading!
Jangan lupa tekan bintang, ya.
🌟🌟🌟









Tokyo, 07.25 AM.

Fugaku berjalan menyusuri koridor rumah sakit dengan raut serius. Dari kejauhan, ia bisa melihat Sasuke bersandar di samping pintu ruang ICU. Sasuke pasti tidak tidur sejak semalam, dilihat dari raut wajah anak bungsunya itu.

"Sasuke," panggilnya begitu sampai di hadapan Sasuke.

Sasuke menatap Fugaku dengan raut datar. Ia hanya diam, tidak ada niat untuk menyahuti panggilan ayahnya itu.

"Bagaimana kondisi Sakura?"

"Dokter masih memeriksanya," jawab Sasuke dengan nada datar.

Helaan napas panjang keluar dari bibir Fugaku. Pria paruh baya itu menyodorkan bungkusan plastik yang ia bawa pada Sasuke. "Makanlah. Jangan menyiksa dirimu seperti ini. Tidak elit jika Sakura sadar, kau malah jatuh sakit."

Sasuke menerima pemberian Fugaku, lalu mendudukkan dirinya di kursi. Ia sebenarnya tidak nafsu makan untuk saat ini. Akan tetapi, apa yang dikatakan Fugaku ada benarnya. Tidak etis jika ia jatuh sakit, sementara keadaan Sakura juga belum baik-baik saja.

Semalaman suntuk ia menemani gadis itu, menyanyikan lagu Amazing Grace, agar gadis merah muda itu bisa melewati masa kritisnya. Namun, ia tidak mendapati reaksi yang berarti dari Sakura.

"Lebih baik kau jangan keluar dari rumah sakit. Banyak wartawan yang mencari keberadaanmu saat ini," kata Fugaku. Pria paruh baya itu fokus menatap ponselnya; membalas segala macam email yang masuk.

"Hn," gumam Sasuke, sembari memakan makanan yang diberikan Fugaku.

"Sebenarnya ... tidak ada yang salah jika kau memberi tahu media tentang pernikahanmu. Di awal pemberitaan itu, posisimu akan turun. Saat itulah kau harus memikirkan cara untuk mempertahankan posisimu di dunia entertainment."

Sasuke termenung. Perkataan Fugaku membuatnya semakin tidak mau berpikir. Ada banyak konsekuensi jika ia membeberkan pernikahannya. Salah satunya adalah keselamatan Sakura.

Ia tahu kalau sebagaian besar fansnya adalah kaum hawa. Beberapa di antara mereka, ada yang terobsesi padanya. Dan ia tidak mau kalau fans-fans gilanya itu membahayakan keselamatan Sakura.

"Iruka memberi tahuku ... kau harus menunda album ke limamu sampai masalah ini selesai."

"Hn."

CLEK

Suara pintu yang dibuka, membuat Sasuke segera meletakkan makanannya di atas kursi, lalu berdiri. "Bagaimana?" tanyanya tak sabar.

Tsunade menghembuskan napas panjang. Raut sendu yang tertera di wajahnya, membuat jantung Sasuke berdegub dengan keras.

"Sakura ... bisa melewati masa kritisnya, 'kan?" tanya Sasuke kembali.

Dengan berat hati, Tsunade menepuk bahu Sasuke. "Dia ... gagal melewati masa kritisnya. Keadaannya semakin melemah. Kita hanya bisa menunggu takdir dari Kami-sama," ucapnya.

Mata Sasuke membulat. Napasnya tercekat, dan ia tidak bisa mengatakan apapun setelah mendengar ucapan Tsunade.

Sedetik kemudian, ia segera memasuki ruang ICU, dan berlari ke arah Sakura. "Sakura. Sakura. Uchiha Sakura," bisiknya begitu sampai di sisi ranjang Sakura.

Dengan lembut, ia menggenggam tangan mungil gadis merah muda itu, lalu mengelus pipi ranumnya dengan buku-buku jarinya. "Kau sedang mempermainkanku, 'kan? Kau saat ini sedang bercanda. Kau ingin membalasku. Benar 'kan, Sakura?" tanyanya beruntun.

Idol's Disabled Wife [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang