Idol's Disabled Wife [END]

Idol's Disabled Wife 2

Happy Reading!
Jangan lupa tinggalkan jejak, ya.

Tokyo, 11.03 AM.

Sebuah mobil sport hitam metalik berhenti di depan sebuah rumah yang ada di komplek elite, pusat kota Tokyo. Sasuke turun dari sana, kemudian melangkah ke sisi mobil yang lain, lalu membuka pintunya.

Sakura beranjak dari dalam mobil dengan susah payah lantaran ujung gaun yang ia pakai selalu terinjak kakinya sendiri. Gadis itu mengeluarkan kruknya, lalu menyangga tubuhnya saat berdiri.

Ia menatap Sasuke, lalu beralih ke arah lain. Pria itu sama sekali tidak berbicara setelah pergi dari gereja, bahkan saat Fugaku memberikan segala macam nasihat untuk menjaganya, pria itu hanya terdiam layaknya patung.

Hal itulah yang membuatnya tidak tahu harus mengatakan apa untuk mencairkan suasana. Segala macam pertanyaan yang berkeliaran di dalam kepalanya, seakan tertahan di ujung tenggorokannya.

Sasuke menutup pintu mobilnya, lalu melangkah ke arah pintu rumahnya. Sekarang, ia bisa mewujudkan keinginan untuk tinggal terpisah dengan Fugaku. Pria itu bahkan terlihat tidak memiliki niat untuk mengajak Sakura berbicara.

Sesampainya di depan pintu, ia segera membukanya dengan kunci otomatis, lalu menatap ke arah Sakura——yang masih diam di sisi mobilnya.

Sakura yang seakan mengetahui arti tatapan Sasuke, segera melangkah ke arah pria itu. Beberapa kali ia sempat tersandung ujung gaunnya sendiri, namun berkat kruknya, ia tidak terjatuh.

"Kenapa dia tidak membantuku?" tanyanya dalam hati.

Melihat Sakura berjalan ke arahnya, Sasuke memasuki rumah. Telinganya dapat mendengar suara ketukan kruk Sakura, dan ia memutuskan untuk melangkah ke arah kamarnya berada.

"Dia benar-benar mengabaikanku." Sakura mengikuti langkah kaki Sasuke dengan tergesa. Ia masih belum memahami arti diamnya pria itu.

Hingga saat jarak di antara dirinya dengan pria itu tinggal selangkah, ia tanpa sengaja menginjak ujung gaunnya, membuat keseimbangannya goyah seketika.

"Kyaa!"

Sasuke menghentikan langkahnya saat mendengar suara pekikan, ia pun membalikkan tubuhnya, dan mendapati tubuh Sakura oleng ke depan. Tanpa berpikir, ia menarik tangan Sakura hingga tubuh gadis itu menabrak tubuhnya.

Sakura tersentak saat Sasuke menarik tangannya, ia menatap pria itu dengan mata melebar. Ia tidak menyangka kalau pria itu mau menolongnya agar tidak terjatuh.

"Kenapa mengikutiku?"

Itu adalah kali pertama Sasuke mengajaknya berbicara, dan Sakura menahan napas saat hembusan napas Sasuke menerpa wajahnya. "A-aku—"

"Kamarmu ada di sebelah sana," sela Sasuke seraya menunjuk sebuah ruangan yang ada di sisi dapur, matanya sama sekali tak beralih dari mata Sakura.

Kalimat Sasuke sontak membuat Sakura terkejut. Pria itu ingin mereka tidur terpisah? Mengetahui itu, ia meremas kruknya dengan erat. "Haik, gomennasai," ucapnya dengan lirih.

Sasuke melepaskan tangan Sakura, lalu menjauhkan dirinya. Tanpa berkata lagi, pria itu melangkah ke arah kamarnya, kemudian masuk ke dalam. Menjalani acara pernikahan di saat ia masih membutuhkan waktu istirahat pasca kecelakaan, membuat kepalanya mulai berdenyut.