Idol's Disabled Wife [END]

Idol's Disabled Wife 9

Happy Reading!
Jangan lupa tekan bintang, ya.
🌟🌟🌟

"Siapa mereka?" tanya Sakura dalam hati.

Dari tempatnya, ia berusaha untuk melihat siapa yang mendekati Sasuke. Hingga tanpa sadar, ia melajukan kursi rodanya semakin mendekati gerbang. Ada tiga orang yang berdiri di depan Sasuke. Dan sepertinya, Sasuke sedang tidur karena tidak menggerakkan tubuhnya sama sekali.

"Heeee. Bukankah laki-laki ini sedang trending di media sosial?"

"Sepertinya kau benar. Dia idol yang kabarnya suka gonta-ganti pasangan itu, 'kan?"

"Huh. Aku benci sekali melihat wajah datarnya di sosmed."

"Banyak sekali wanita yang tergila-gila padanya."

Samar-samar, Sakura dapat mendengar perkataan tiga orang tersebut. Membuat gadis itu mengerutkan kedua alisnya tak suka. Dapat kabar dari mana persoalan Sasuke suka gonta-ganti pasangan?

Sementara itu di posisi Sasuke, pria itu tampak terusik setelah mendengar percakapan seseorang di dekatnya. Kedua matanya terasa berat untuk ia buka, dan kepalanya juga terasa sedikit pusing. Apakah ia sakit?

Hingga setelah beberapa saat berusaha, akhirnya ia bisa membuka matanya. Keberadaan tiga orang yang berdiri menjulang di depan tubuhnya, membuatnya bertanya-tanya dalam hati.

Ia baru sadar kalau saat ini ia sedang berada di tempat terbuka. Menunggu Sakura sejak semalam, membuatnya lelah bukan main. Mungkin karena ia sendiri juga belum memakan apapun sejak pagi; karena sibuk mencari keberadaan gadis merah mudanya itu.

"Hei! Dia membuka matanya."

"Bisa-bisanya seorang idol tidur di sini. Haha."

"Bagaimana kalau kita ambil fotonya, lalu posting di media sosial?"

"Setuju."

Sasuke tersentak saat mengetahui ia akan difoto. Ia segera berdiri dari posisinya, hingga rasa pening yang luar biasa membuat tubuhnya sempat oleng. "Kusso (sial)!" umpatnya dalam hati.

"Hahaha! Hei! Apa kau sedang mabuk?" tanya seorang pemuda berambut hitam spike.

Temannya yang berambut coklat menimpali, "Jika aku mempostingmu ... ini akan jadi trending topik."

"Semua gadis akan ilfeel jika tahu idola mereka pemabuk jalanan," kata temannya lagi yang berambut merah emo style.

"Hahaha."

Rahang Sasuke mengeras. Apakah tiga pemuda di hadapannya itu adalah hatersnya? Enak sekali mereka berbicara. Seringai terukir di bibirnya, dan ia berkata, "Katakan saja jika kalian iri. Sampah seperti kalian tidak akan bisa menjadi sepertiku."

"APA!"

"BRENGSEK!"

Sasuke tidak menghilangkan seringainya, ia menatap sinis pada tiga pemuda yang memiliki penampilan bak preman jalanan itu. "Sudah sadar?"

"SIALAN KAU! TEMAN-TEMAN! KITA BERI PELAJARAN IDOL SOMBONG INI!"

"OKE!"

Melihat pergerakan ketiga pemuda itu, Sasuke menjadi lebih waspada. Perutnya mulai terasa sakit lantaran kosong sejak kemarin. Hingga ia berpikir; seperti inikah yang dirasakan Sakura waktu itu?

Ia merasa tidak yakin bisa menghadapi tiga pemuda di hadapannya itu. Akan tetapi, ia tidak boleh membiarkan harga dirinya diinjak-injak begitu saja. Ia akan mencoba untuk membela diri jika mereka benar-benar ingin melakukan kekerasan.