Bagian 1

10 1 0
                                    

Jakarta

"Selamat hari kelulusan, gais" tutur Aira seraya merentangkan kedua tangannya seolah sudah paham akan maksud Aira, kedua sahabtnya langsung masuk ke dalam rangkulan Aira.

Hari ini adalah hari kelulusan untuk Aira serta teman seangkatannya di SMA Nusa Bangsa. Aira dan kedua sahabatnya masih menikmati masa kelulusannya. Tiga tahun telah dilewati bersama kedua sahabatnya dan teman-teman lainnya, membuat Aira sedikit sedih karena setalah kelulusan ini Aira dan kedua sahabatnya akan berpisah dan mereka tentunya akan menggapai cita-cita mereka masing-masing. Dinda dan Diana – dua sahabat Aira yang selalu setia pada Aira selama tiga tahun di masa SMA nya. Saat ini mereka bertiga sedang berada di tengah-tengah kumpulan anak-anak SMA yang sedang sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Ada yang sedang berfoto-foto ria, ada yang berteriak-teriak, bernyanyi-nyanyi dan sebagainya. Karena sebenarnya acara resmi kelulusan sudah selesai setelah 10 menit yang lalu. Pada acara kelulusan ini biasanya orang tua murid mendapat undangan resmi dari sekolah unutk mengahadiri hari kelulusan anak-anaknya. Para orang tua pun sudah ada yang kembali pulang ke rumah, ada yang masih berfoto ria bersama anak nya yang barululus di bangku SMA nya, dan lainnya.

Tetapi, sampai saat ini Bunda dan Ayah Aira belum terlihat bahkan sejak acara dimulai. Memang, Aira tidak datang bersama keduaa orangtua nya melainkan dia berangkat bersama kedua sahabatnya.

"Bunda sama Ayah kamu belum datang sampai sekarang Ai?" tanya Diana.

Aira melihat jam tangannya yang terlingkar di pergelangan tangan kirinya "Aku belum tau nih, aku juga bingung kenapa Ayah sama Bunda belum sampai" balas Aira.

Tidak pikir panjang, Aira berpikir positif bahwa Ayah atau Bunda nya itu ada urusan yang terlalu mendadak sehingga tidak bisa hadir ke acara kelulusan Aira yang mungkin tidak ingin dilewatkan oleh kedua orangtua nya.

Saat ini Aira, Diana dan Dinda sedang berada dalam perjalanan pulang ke rumah masing-masing. Aira mendapat tumpangan dari Dinda, sama seperti tadi pagi Aira dan Diana yang mendapat tumpangan dari Dinda dengan mobilnya yang dikendarai oleh supir pribadi Dinda.

"Setelah ini mau pada kuliah dimana?" tanya Dinda.

"Kalau aku sih udah pasti di Jakarta aja, dan gak mau jauh-jauh heheh" balas Diana yang diakhiri dengan cengiran nya.

"Kalau Aira?" Tanya Dinda lagi, yang sukses membuat Aira mengakhiri lamunannya.

"Eumm... belum tau pasti sih" balas Aira.

"Pokoknya dimana pun kalian berada nanti jangan pernah lupakan persahabat kita loh" ucap Dinda dengan beribu drama nya.

"Memang nya kamu mau kuliah dimana Din?" kali ini giliran Diana yang bertanya pada Dinda.

"Pliss deh di... nama aku itu Dinda bukan Udin, jangan ujungnya aja dong kalau sebut namaku" protes Dinda yang sudah mengkerucutkan bibirnya.

"Heheh ya... okay maaf. Dari ulang ya... Dinda kamu mau kuliah dimana?" ucap Diana yang dilembut-lembutkan dalam pertanyaannya kepada Dinda. Aira yang melihat dua tingkah sahabatnya hanya bisa geleng-geleng kepala.

"Aku kuliah di Jepang, ikut pindah Papi ku yang akan tugas di Jepang tentunya" jelas Dinda.

"Jauh banget sihhh... terus nanti kita bakalan gak ketemu nihh?" ujar Diana yang tidak kalah dramanya dari Dinda.

"Dimana pun kalian berada nanti, kita akan selalu bersahabat. Kita bisa ngobrol via video call atau yang lainnya kan" ujar Aira menenangkan dua sahabatnya yang sudah terlihat raut kesedihannya. Aira sudah pasti sangat sedih. siapa yang tidak sedih jika akan berpisah oleh sahabat baik yang selama ini menemani dan menjalani hari-hari bersama, senang dan sedih mereka lalui bersama-sama.

Langit Yogyakarta [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang