Bagian 4

8 1 0
                                    

Tok... tok... tok...

Tangan mungil Aira mengetuk pintu ruangan tersebut. Saat ini sudah berada di depan ruangan pak dosen yang menyuruhnya untuk keruangannya. Tidak karuan perasaan takut Aira untuk mengetuk pintu ruangan tersebut.

Setelah Aira dari kantin ia pun akhirnya memutuskan untuk menunggu di beranda ruang-ruang kelas. Aira tak sengaja melihat pak dosennya itu sudah masuk ke dalam ruangnnya, segera Aira menuju ruang dosen tersebut.

"Masuk!" ucapnya dengan suara samar karena Aira yang berada di luar ruangan dan beliau berada di dalam ruangan.

"Assalamualaikum" ucap Aira dengan tundukan kepalanya.

"Wa'alaikumussalam" balas nya dengan suara lirih.

"Duduk!" ucapnya.

Aira pun duduk tepat di depan Pak Hanan, tentu Aira baru tahu nama dosen nya itu ketika ia melihat nama yang tertera di atas meja dosennya. Pak Hanan sama sekali tidak mengalihkan pandangannya, ia terus menatap layar laptopnya.

Sampai tiba dimana Aira berucap "Pak..."

"Ada perlu apa ... eumm maaf siapa?" ucap beliau.

"Loh bukannya bapak yang suruh saya ke ruangan bapak" balas Aira dengan kebingungan, pasalnya ia di suruh ke ruang dosennya tetapi sekarang dosennya seperti tak tau apa-apa.

"Saya Alishba Humaira Aditama, Mahasiswi semester 1 ..."

Sebelum Aira melanjutkan apa yang ingin dikatakan, ucapannya sudah terpotong oleh sang dosen "Ouh, ada perlu apa?"

"Hah?..." Aira benar-benar tidak paham denagn dosennya.

"Iya, ada perlu apa sampai datang ke ruangan saya?"

"Maaf pak, tadi bapak yang meminta saya untuk ke ruangan bapak. Saya yang tadi terlambat masuk kelas pada mata kuliah bapak" ucap Aira dengan langsung.

Pak Hanan sekilas melihat Aira dan kemudian beliau kembali menatap layar laptopnya lagi "Peringatan untuk kamu, saya tidak mau lagi melihat kamu telat dalam mata kuliah saya. Saya harap kamu bisa mendisiplinkan diri" ucapnya dengan tegas.

Aira menganggukan kepalanya "Paham?" tanyanya.

"Paham" balas Aira.

"Oke, silahkan keluar!"

Aiar berdiri dari duduknya "Terimakasih pak, maaf menganggu waktunya, dan maaf untuk keterlambatan saya. Assalamualaikum" ucap Aira dengan sopan.

Hanan menganggukan kepalanya "Wa'alaikumussalam" balas Hanan

Aira sudah berjalan menuju pintu untuk keluar dari ruangan tersebut. Saat ia memegang knop pintu dan akan membukanya "Saya, Ahmad Hanan Al-Fatih" ucapan Hanan membuat Aira berhenti sejenak.

"Jika kamu ingin tahu nama saya" ucapan Hanan lagi.

Aira membalikkan badannya untuk menghadap ke arah Hanan "Terimakasih" ucap Aira kemudain langsung meninggalkan ruangan tersebut.

Hanan yang masih setia dalam ruangannya tersenyum melihat tingkah mahasiswinya. Hanan adalah dosen yang baru berusia 26 tahun, ia memang baru mengajar dan menjadi dosen pada semester ini. Bagi Hanan ini adalah pengalaman yang tidak boleh dilewatkan.

Hanan seperti tak asing pada wanita yang baru saja mendatangi ruangannya, ia seperti pernah melihat dan bertemu tapi Hanan tidak tahu pasti. Kemudian, Hanan menutup laptopnya dan bangkit dari duduknya serta meninggalkan ruangan barunya yang akan ia huni selama beberapa semester atau mungkin akan seterusnya.

***

Saat ini Aira dan Nabila masih berada di kampus tepatnya di kantin. Aira menemani Nabila yang sungguh sepertinya sangat kelaparan. Setelah ia ke ruangan pak Hanan, Aira langsung memutuskan untuk pulang tetapi saat di tengah perjalanan menuju gerbang utama kampus Aira bertemu dengan Nabila dan berujunglah ia menemani Nabila.

Langit Yogyakarta [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang