Seperti biasa hari ini aku pergi ke sekolah bersama kak Soobin.Sudah beberapa hari dari kejadian malam yang menurutku cukup pahit, mengetahui bunda Beomgyu yang sudah tiada. Tapi saat ini aku sudah lebih baik, bagaimanapun juga aku harus mengikhlaskan sesuatu yang sudah menjadi takdir Tuhan, walaupun sungguh pedih rasanya.
''Untuk pelajaran hari ini, kita akan membuat eksperimen dilaboratorium, silahkan membawa buku biologi dan peralatan tulis'' Kata Bu Aeri lalu berjalan lebih dulu meninggalkan kelas.
Huh, entah kenapa aku begitu malas sekarang, mengambil buku dan peralatan tulis saja rasanya berat sekali, berakhir dengan tempat pensilku yang tiba tiba terjatuh.
Saat aku berniat mengambilnya, tiba tiba aku mengurungkan niatku, setelah melihat tangan kekar yang mengambil tempat pensilku, dan kalian pasti tahu orangnya kan?
Dia Beomgyu.
Tanpa mengatakan apapun ia menyodorkannya padaku, terdiam melihat senyumannya yang manis, tapi dengan cepat aku langsung tersadar dan menerimanya.
''Makasih'' Kataku.
''Hera'' Hyena memanggilku.
Aku yang tahu niatnya langsung berdiri dan pergi bersama Hyena.
Setelah sampai di lab, aku langsung duduk bersama Hyena didepan Yeonjun. Tak lama Beomgyu juga ikut duduk disampingku karena memang hanya itu kursi yang tersisa.
Dan entah kenapa semakin lama aku semakin sadar bahwa Yeonjun memang tidak menyukai Beomgyu, aku bisa melihat jelas tatapan tajamnya saat ia menatap Beomgyu. Tapi aku mengabaikannya.
Melihat beberapa alat tajam berada diatas meja membuatku sedikit merinding, mengingat aku memang orang yang ceroboh.
Semua berjalan semestinya, sampai kami diharuskan untuk memotong beberapa bahan eksperimen.
''Auch'' Aku spontan mengatakan itu setelah merasakan jariku terluka.
''Hera!'' Yeonjun langsung berdiri.
''Ikut aku Hera'' Dengan cepat Beomgyu menarik tanganku.
Aku yang tak tahu tujuannya hanya mengikutinya, karena tidak mungkin jika kita pergi ketoilet pria ataupun wanita, bahkan dengan sempatnya dia menghisap darah dijariku saat kita masih berjalan, dan itu membuat beberapa siswa memperhatikan kami dari dalam kelas.
Setelah beberapa saat, ternyata Beomgyu membawaku ke tempat cuci tangan dekat lapangan, membersihkan lukaku dan menghisapnya lagi beberapa kali hingga darahku berhenti mengalir.
''Aku akan membawamu ke uks'' Katanya, setelah itu ia menggenggam tanganku dan pergi.
Berjalan berdampingan dengan tangan kami berdua yang masih tertaut.
''Duduklah''
Aku tersenyum dan menuruti perintahnya, melihatnya yang sedang mencari plaster dengan raut wajah yang bingung itu lucu sekali, dia mungkin belum pernah ke uks sekolah ini.
''Plasternya ada diatas sana'' Kataku sambil menunjuk almari obat yang paling atas.
''Ahh'' Dengan mudahnya ia membuka almari itu dan mengambilnya, padahal biasanya aku harus menaiki kursi terlebih dahulu untuk sampai.
''Berikan tanganmu'' Dengan hati hati ia meniup jariku beberapa kali, jujur itu membuatku geli. Kemudian ia menutup lukaku dengan plaster
''Beomgyu''
Ia menatapku.
''Makasih''
Ia terkekeh dan mengusik rambutku pelan, sebelum ia mengembalikan kotak obat ke almari lagi.
![](https://img.wattpad.com/cover/254332526-288-k163485.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Seulas Senyum | Beomgyu
Teen Fiction"Bukankah kita berpisah untuk kembali? Aku hanya akan pergi sebentar, tidak perlu menangis, terima kasih untuk semuanya dan sampai jumpa." - Beomgyu Pada saat itu tubuhnya benar-benar menghilang dari pandanganku, pergi jauh untuk waktu yang tidak te...