08. Sorry

103 51 59
                                        

Berjalan dikoridor sekolah adalah hal yang aku lakukan sekarang, dengan langkah yang tak begitu cepat, dan tas berat yang memberi beban pada pundakku.

Sampai akhirnya aku menyadari bahwa hampir semua siswa memperhatikan sesuatu dibelakangku, bahkan mereka juga saling berbisik.

''Dia kenapa?''

''Kasian banget, pasti sakit''

''Luka-nya parah banget''

Kurang lebih seperti itu yang mereka bicarakan, dan hal itu membuatku berbalik.

Melihat seorang pria yang sedang berdiri menghadap padaku dengan tatapan sendu.

Tapi itu tak membuat perasaanku pulih seperti semula.

Aku segera berbalik dan berniat melanjutkan langkahku, sampai aku merasakan seseorang sedang mencegah tanganku pergi.

''Hera, aku minta maaf'' Katanya setelah aku menghadap padanya lagi.

Tak sempat aku menjawab kalimatnya, dengan cepat kak Soobin menarikku pergi.

''Jangan telat masuk kelas'' Itu adalah kalimat yang kak Soobin ucapkan.

Dan hal yang dilakukan kak Soobin membuat Yeonjun tak bisa berbuat apapun.

***

Sudah jam istirahat sekarang, memilih untuk tidak makan siang dan pergi ke rooftop sendirian.

Tidak ada alasan untuk itu, hanya saja rasanya aku tak ingin berkomunikasi dengan orang lain untuk saat ini.

Menikmati angin yang berhembus dan memperhatikan siswa yang sedang berjalan dengan tujuan berbeda dibawah sana.

''Kenapa?''

Aku yang sedang melamun tersentak kaget, mendengar suara berat Beomgyu yang seakan menggema ditelinga kanan ku.

''Kamu bikin kaget tau'' Jawabku, membuatnya terkekeh.

Setelah itu ia menyodorkan cola padaku, ''Buat kamu''

Aku tersenyum dan menerimanya, ''Makasih''

''Jangan benci Yeonjun'' Katanya tiba tiba.

Membuatku bungkam.

''Dia kayak gitu karena dia sayang kamu'' Lanjutnya.

Seketika air mataku menetes, merasa bahwa memang yang ku lakukan pada Yeonjun itu salah.

''Tapi dia udah bikin kamu terluka padahal kamu nggak salah apapun, apa aku masih salah kalau aku benci Yeonjun?'' Tanyaku, berusaha sebisa mungkin untuk tidak terisak.

''Soal hal itu biarin jadi masalahku sama Yeonjun, jangan karena kejadian malam itu buat persahabatanmu sama Yeonjun hancur'' Katanya.

''Aku kecewa Beom, selama aku sahabatan sama dia, dia nggak pernah buat orang lain celaka, tapi kenapa dia ngelakuin hal itu sama kamu yang bahkan kamu belum lama disini''

Beomgyu mengusap air mataku lembut dan beralih memelukku, membiarkanku menangis dipundaknya.

''Sekalipun aku suka sama kamu, tapi aku juga kasihan sama Yeonjun, dia sahabatmu dari dulu, jauh sebelum aku datang dan kenal kamu, Yeonjun masih butuh kamu''

Aku melepas pelukannya, ''Aku harus gimana?''

''Peluk dia''

***

''Kok makanan-nya nggak dimakan?''

Aku sedang makan malam bersama keluargaku sekarang, dan sedari tadi kami saling diam sampai suara bunda memecah keheningan.

Seulas Senyum | BeomgyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang