Part 2

14 7 0
                                    

“AANNN….. Ada telpon nichhhh” terdengar teriakkan mama. Aku keluar dari kamar dan mengangkat telpon

“Halo Ann…. Apa kabarnya nich?” terdengar suara dari seberang sana

“Baik…. Ini siapa ya” Tanya ku.

“Ini gue… Nova….” Ternyata Novalia yang menelpon ku.

Kami berbincang dan mengingat kenangan-kenangan waktu di SD dulu, kami membicarakan dan menayakan kabar teman teman waktu di SD dulu.

Sebenernya aku dan Nova bukan hanya satu SD, tapi SMP pun kami satu sekolah, hanya saja saat di SMP, kami berbeda kelas. Selain itu, kami pun sama sama memiliki teman-teman baru dan kelompok baru, jadi kami jarang sekali berkomunikasi. Hanya sekedar say hello saja kalau kata bahasa gaulnya.

“Ya udah dech Ann…. Nanti jangan lupa ya….”

“Iya…. Nti ketemuannya disana aja ya” Jawabku.

Setelah kami berbicara di telpon sekitar setengah jam. Akhirnya kami janjian untuk bertemu di Taman Angsa Mall hari sabtu. Sebenernya aku malas datang ke mall itu. Mall itu adalah tempat kenangan ku dengan Jo.

Hari-hari pun berjalan dengan cepat, tanpa terasa hari sabtu pun tiba. “Sya…. Tumben lu rapih amat…. Mau langsung pergi?” Tanya Samantha ketika dia melihatku digerbang sekolah. Dia bertanya seperti itu, karena melihatku sudah berganti kostum, dari seragam sekolah berwarna merah muda menjadi kaos oblong berwana hitam dengan celana panjang jins.

Aku sudah terbiasa membawa pakaian ganti kesekolah. Jadi kalau aku mau pergi, aku tidak usah pulang lagi kerumah. Selain itu, aku paling benci dengan seragam sekolahku yang hari ini aku pakai. Pertama karena warnanya yang menurutku, norak!!

Coba saja kalian bayangin….
Warna atasanya pink, sedangkan warna roknya maroon. Pernah sekali waktu, ketika aku sedang melihat lihat buku ditoko buku, ada seorang ibu yang menghampiriku dan bertanya padaku ‘mbak, buku terbitan Domport yang baru ada tidak?’. Dan alasan yang kedua, karena aku benci warna pink.

“Iya nich, temen gue ngajak jalan” jawabku sekenanya,

“Jalan kemana??? Jalan jalan melulu lu. Kaga ada kerjaan yang lain apa ya??”

“Kalo ada kerjaan mah, Gue kaga kelayapan. Lagian…. Bosen dirumah melulu” jawabku.

Setelah sedikit berbasa basi dengan Samantha, aku langsung mencari kendaraan. Karena aku sudah telat, akhirnya terpaksa aku menggunakan taksi, karena kalau menggunakan bus, akan lebih lama lagi sampainya.

Setibanya aku disana, aku langsung menuju tempat yang dijanjikan yaitu sebuah restoran fastfood yang ada persis di sebelah lahan icesketing di mall itu. Mall itu ramai sekali, mungkin karena hari ini harinya orang-orang untuk pacaran, makanya ramai. Kalau boleh dibilang, mall ini, mall yang paling lengkap yang ada di Jakarta.

Mall Taman Angsa ada dibilangan Jakarta Barat, dengan tinggi 5 lantai dan sebuah apartement atau condominium diatasnya, yang kurang lebih terdiri dari 30 lantai, mall ini menjadi salah satu mall terbesar. Terlebih lagi, hanya baru mall ini saja yang menyediakan arena Icesketing, makanya mall ini menjadi salah satu tempat terfavorit anak-anak ABG.

Aku sudah lama sekali tidak kemall ini, sejak Jo tidak ada. Maka dari itu, aku membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menemukan sebuah escalator.

Waktu aku sedang mencari sebuah escalator naik, aku melihat seseorang yang kukenal. Dia menggunakan kemeja tanggan panjang berwarna hitam dengan setelan dasi berwarna biru tua yang sangat cocok dengan kemejanya, dia menenteng sebuah tas kerja hitam dan sebuah jas berwarna biru tua. Dia berjalan dengan sedikit tergesah-gesah. Aku memperhatikannya dengan seksama, ternyata memang benar cowok itu adalah dia.

Yang TerlupakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang