Part 7

6 6 0
                                    

“Siappppp grakkk” teriak komando upacara. Kami sedang latihan paskibra untuk upacara 17 agustusan setelah jam sekolah selesai. Aku terpilih menjadi pengibar bendera, karena pada upacara-upacara yang dilakukan setiap senin pagi pun aku selalu menjadi pengibar bendera.

“Sya.... sini dulu dech” Setelah selesai latihan Samantha memanggilku kewarung babe (warung nasi yang ada didepan sekolahku)

“Apaan Tha.... gue buru-buru nich” kataku. Dengan tergesah-gesah aku berjalan keluar gerbang, karena aku melihat mobil James sudah terparkir tidak jauh dari gerbang sekolahku.

“Sini dulu sebentar jelek” dengan setengah kesal aku menghampirinya “Sini tas loe, tadi gue ada naro barang, sini gue mau ambil” lanjutnya...

Belum sempat bertanya, dia sudah merebut tas ku... tiba-tiba saja.... PLUKKKK.... ada kuning telur berbau busuk yang hinggap dikepalaku... dan serentak teman-temanku berteriak..... “HAPPY BIRTHDAY SYAAAA” upsss.... aku lupa kalau hari ini ulang tahun ku. Yang tadinya aku mau marah-marah, ya terpaksa tidak jadi marah.

Ada yang menyiramiku dengan softdirks, ada yang menyiramiku dengan tepung. Ada yang memecahkan telur, dan ada juga yang menyiramiku dengan kecap. Aku sudah seperti adonan kue gagal. Aku berusaha untuk membalas mereka dengan memeluk mereka dari belakang, tetapi mereka selalu dapat menghindar karena mereka bekerja sama mengerjaiku.

Setiap kali aku ingin memeluk salah satu dari mereka, yang lain berteriak memperingati nya. Setelah puas main kejar-kejaran, satu persatu menyalamiku “Dasar lue ya Tha....” saat Samantha menyalamiku, dan setelah selesai prosesi siram-menyiram, Samantha juga yang menemaiku kekamar mandi. Beruntung aku selalu membawa baju ganti di tasku. Lagi pula, aku memang sudah janjian dengan James untuk pergi berdua.

Selesai dari berganti pakaian, aku langsung menemui James di parkiran. “Hai.... sorry ya…. lama ya nunggunya???” kataku padanya

“Ngak juga kok.... tadi aku liat kamu lagi siram sama teman-teman kamu. Emangnya selalu kaya begitu ya kalau ada yang ulang tahun???” aku sedikit terkejut dia tahu hari ini ulang tahunku. Karena aku tidak pernah memberi tahu dia tanggal ulang tahunku “Kok Kokoh tahu kalau hari ini ulang tahunku???” tanyaku penasaran

“Ya tau lah.... you are my honey.... imposible if i don’t know your special day... stupid girl” tapi tetap saja aku penasaran dia bisa tahu ultahku

“Kita mau pulang kerumah kamu dulu atau kerumahku yang lebih dekat dari sini??” tanya nya

“Ngg.... ngapain ya???”

“your smell not good honey” lanjutnya sambil tertawa, dan kami pun tertawa bersama. Akhirnya aku memutuskan kerumahnya saja. Karena ada dua faktor. Pertama, kita mau perginya ke Pondok Asri Mall, dan itu lebih dekat kalau dari rumahnya. Kedua, aku malas pulang lagi kerumah.

“Kok sepi sich Koh??? Pada kemana???” tanya ku setelah sampai dirumahnya.

“Mama lagi ke Aussi, liat papa... katanya sakit... Cici–ciciku juga pada kesana”

“Kokoh gak kesana liat papa??”

“Ngaak.... i don’t want miss my girl b’day..... this’s your first b’day with me”

“Tapikan papa Kokoh lagi sakit, masa nggak dateng.... sedang yang lain pada kesana.... nanti akunya loch yang ngak enak sama keluarga Kokoh”

“Ngak apa-apa... mama bilang papa kecapean kerja... mama juga suruh aku jaga rumah” dia mengambilakan handuk untukku

“Trus Kokoh disini sama siapa??? Sendiri aja???”

“Sama pembantu... tuch ada dibelakang”

Yang TerlupakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang