It hurts me : one

567 91 0
                                    

⚠ ATTENTION ⚠
Typo ada dimana mana, manusia tak luput dari kesalahan jadi mohon pengertian nya.
Dilarang keras untuk mengcopy paste cerita ini. Make ur own imagination and be a smart reader, guys.

Jangan jadi silent reader please, vote sama komen nya di pencet dong ges biar gua makin semangat.

Enjoy~

Makan siang sedang berlangsung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Makan siang sedang berlangsung. Gadis bersurai hitam itu duduk melamun menopang dagu sementara tangan nya sibuk memainkan sendok diatas puding coklat milik nya.
Pandangan nya tidak terlepas dari seorang pria Hufflepuff, pria bersurai dark brown dengan kulit putih yang mulus.

"Tevy berhenti. Jangan membuang buang makanan."

Lamunan gadis itu buyar saat Hermione merebut sendok dari tangan nya.

"Ah maaf Hermione." Ia menghela nafas kasar.

"Ada apa?" Raut wajah Hermione nampak khawatir.

Gadis itu tersenyum, "Tidak ada."

Setelah percakapan singkat itu, Tevy menoleh ke arah Cedric Diggory yang sekarang sudah tidak ada di meja nya. Pria itu sudah pindah tempat duduk di dekat seorang siswi dari Ravenclaw yang tidak lain adalah Cho Chang.

⋇⋆Tevy Pov⋆⋇

Ntah sejak kapan mereka mulai dekat aku tidak tau, Cedric sendiri tidak pernah bercerita jika ia sedang dekat dengan seseorang. Kupikir dia juga memiliki perasaan yang sama seperti ku. Tapi ternyata tidak.

Sedih, marah, kecewa semua nya campur aduk. Ini sakit.

"Mione seperti nya aku ingin kembali ke common room."

"Hei kau baru makan sesendok puding."

"Tidak masalah lagipula aku tidak lapar."

Bohong. Aku merasakan nyeri di perut ku karena belum makan tapi aku tidak bisa berada disini melihat Cedric bersama wanita lain. Nafsu makan ku jadi hilang.

Aku tidak kembali ke common room seperti yang kukatakan. Aku duduk di kursi taman paling pojok membawa buku herbology pemberian Cedric. Di halaman depan tertulis "Dari pria mu."

Sungguh? Apa kau sungguh pria ku?

Sial aku tidak ingin menangis. Aku belum tau pasti mereka memiliki hubungan apa tapi di lihat dari kedekatan mereka, sepertinya..

Duk!

Seseorang melempar batu kerikil mengenai tepat di kepala ku. Aku langsung berdiri mencari sang pelaku.

"Siapa yang berani melempar batu sialan ini? Cepat keluar sebelum aku membunuh mu." ancam ku.

Dari balik pohon seorang pria bersurai blonde dengan seragam khas Slytherin keluar. Siapa lagi jika buka Draco Malfoy. Dia menatap wajah ku merasa tidak bersalah, bahkan dia kembali melempari ku dengan batu untung nya aku bisa menghindar.

Mr. Malfoy 4 : My BelovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang