Find a partner

601 85 0
                                    

ATTENTION
Typo ada dimana mana, manusia tak luput dari kesalahan jadi mohon pengertian nya.
Dilarang keras untuk mengcopy paste cerita ini. Make ur own imagination and be a smart reader, guys.

Jangan jadi silent reader oke? Hargai penulis dengan vote atau komen. Thank you so much buat yang udah vote sama komen.

 Thank you so much buat yang udah vote sama komen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini gadis itu terisak di pelukan Draco. Ia terus mengelus puncak kepala Tevy berusaha untuk menenangkan nya. Ada banyak pertanyaan di kepala Draco yang harus di jawab oleh Tevy.

Perasaan kepada siapa?
Apa Tevy mencintai pria lain?
Siapa yang membuat Tevy menangis?

Lima belas menit mereka berada di posisi yang sama, untung nya tangisan Tevy sudah mulai mereda.

"Kau baik baik saja?" Draco melepas pelukan nya.

Gadis itu mengangguk, "A- aku baik baik saja."

"Aku masih disini jika kau butuh sesuatu."

Tevy menunduk, "Terima kasih, Draco." ucap nya mengusap kedua mata nya, "Astaga hahaha kenapa suasana nya jadi seperti ini." lanjut nya tertawa kecil.

Draco menatap lirih gadis itu, bisa-bisa nya ia tertawa setelah 15 menit menangis tanpa henti. Tapi Draco merasa senang karena Tevy sudah tidak menangis lagi, pria itu tersenyum kecil menatap kearah Tevy yang tengah tertawa.

"Dasar cengeng. Kenapa kau menangis?" pria itu mengacak rambut Tevy.

"Tidak ada." jawab nya tanpa menoleh.

Draco menghela nafas kasar, "Baiklah jika kau tidak mau bercerita. Aku menger-"

"Maaf" sahut gadis itu menoleh kearah Draco.

Pria itu nampak kebingungan, "Maaf? Untuk apa?" tanya nya mencari tau.

"Maaf aku telah berkata kasar padamu saat terakhir kali kita bertemu. Aku tau ucapan ku saat itu pasti menyakiti mu jadi aku ingin meminta maaf. Maaf karena telah meluapkan emosi ku padamu. Orang orang mengenalmu sebagai pria yang jahil dan nakal, tapi mereka tidak melihat sisi lain dari diri mu. Aku ingin meminta maaf padamu soal perkataan ku saat itu. Maaf karena sudah bersikap kasar."

Tevy menunduk meremas tangan nya sendiri. Rasa bersalah menyelimuti nya. Tidak seharusnya ia meluapkan emosi pada orang lain.

"Ah- itu.. se- sebenarnya aku memang merasa seperti itu. Tapi tidak masalah, perkataan mu membuat ku sadar jika aku sudah kelewatan. Tidak perlu merasa bersalah." Draco tersenyum berniat menenangkan Tevy.

"Kau tau, Malfoy. Aku menilai dirimu jahat padahal aku lebih jahat dari mu." ia tertawa kecil, "Kau tidak perlu mengubah apapun. Jadilah sesuai apa yang kau inginkan. Jangan terpengaruh dengan ucapan ku." Tevy tersenyum kearah Draco.

"Tentu saja. Aku akan tetap mencintaimu, tidak peduli apapun yang terjadi." pria itu kembali mengacak rambut Tevy.

Wajah nya terlihat kesal, "Berhenti mengacak rambutku, Malfoy."

Mr. Malfoy 4 : My BelovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang