⚠ ATTENTION ⚠
Typo bertebaran dimana mana, manusia tak luput dari kesalahan jadi mohon pengertian nya.
Dilarang keras untuk mengcopy cerita ini. Make ur own imagination and be a smart reader, guys.Jangan jadi silent reader oke? Hargai penulis dengan cara vote atau komen. Terima kasih buat yang sudah kasih bintang nya ✿
Suasana sekolah sangat sepi. Bahkan tidak ada satupun murid yang lewat di koridor, kecuali Tevy. Gadis itu berjalan sayu tanpa arah, menyusuri tiap lorong yang panjang dan gelap, sendirian. Mengenakan dress kuno pemberian ibu nya.
Ia melewati taman dan mendapati kertas kertas berserakan di tanah. Tidak perlu dijelaskan itu kertas apa, kalian pasti sudah tau bukan?
Satu kertas terbang tertiup angin dan jatuh tepat dihadapan Tevy. Ia menunduk melihat kertas itu, kertas yang menunjukkan wajah dirinya tengah berciuman dengan Draco Malfoy di menara astronomi.
"Apakah aku salah karena menerima mu, Malfoy?" lirih nya.
Bugh!
"Shttt.."
Tevy terkejut bukan main saat seseorang menarik paksa dirinya sampai wajah Tevy menabrak dada orang itu cukup keras.
"Ma- maaf apa itu sakit?"
Suara itu.
"Malfoy?" Tevy mendongak menatap lekat wajah kekasih nya.
"Ayo ikut aku."
"Tunggu! Apa yang-"
Tanpa persetujuan darinya Draco menarik tangan Tevy pergi dari situ, membawa nya ke sebuah tempat yang romantis.
Ruangan besar yang indah sudah dihiasi dengan lilin dan dikelilingi bunga mawar yang mekar dengan sempurna. Tevy menatap sekeliling tidak percaya dengan penglihatan nya sendiri. Tapi sebuah gramophone diujung ruangan menarik perhatian nya, ia merasa familiar dengan gramophone itu.
"Gramophone itu?" Tevy kebingungan.
Draco tersenyum, "Ya jika kau ingat gramophone itu berarti kau juga sudah ingat dengan ruangan ini."
"Aku ingat."
Kalian tau ruangan dimana Tevy dan Draco berlatih berdansa untuk pertama kalinya? Draco menata ulang ruangan ini, lebih cantik dari sebelum nya. Lagi lagi Draco berhasil membuat kekasih nya merasa kagum.
"Ehem."
Tevy menoleh,
"Mau berdansa dengan ku?" ajak nya membuat Tevy sedikit terkejut.
Raut wajah nya nampak kesal, "Apa kau sudah gila? Rumor tentang kita berdua sudah tersebar di seluruh sekolah dan kau masih mau mengajak ku berdansa? Apa kau tidak memikirkan hal ini, Malfoy?" teriakan nya menggema di ruangan besar ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Malfoy 4 : My Beloved
Fantasía"Aku jatuh cinta pada mu. Ntah sejak kapan aku mulai mencintai mu." "Tu- tunggu. Apa kau benar Draco Malfoy? Atau kau seseorang yang menggunakan Polyjuice?" "Apa sesulit itu untuk mempercayaiku," Tentu, pria jahat dan kasar seperti mu tidak mungkin...