Keluarga Kartika

20 1 0
                                    



Setelah pulang sekolah Kartika menuju rumahnya yang sangat terpencil dipinggiran kota

"yeihh...kak Kartika pulang" sorak adiknya yang baru berusia 10 tahun itu didepan pintu

"Renal,kok kamu jam segini masih dirumah ? kamu tidak sekolah?" ucap Kartika kepada adik kesayangannya itu

"tadi ibuk gak bangunin Renal jadi Renal kesiangan" jawab adiknya

"memangnya ibu kemana sampai lupa membangunkan anaknya kesekolah ?"tanya Kartika kepada adiknya sembari membuka tali sepatunya dan lalu masuk kerumah

"kakak beli yoyo-nya gak ? kan kakak sudah janji semalam" tanya Renal

"kakak nanya ibu kemana ?" saut Kartika

"Renal gak tau,belakangan ini ibu sering pergi. pulang-pulang sudah sore" jawab Renal

"sore ? gimana sih ibuk,masa bapak ditinggal sendirian.bapak mana ?" Tanya Tika

"itu dikamar" tunjuk Renal

"terus Renal ngapain berdiri disini ? sana jagain bapak" suruh Kartika

"gak mau ah,bapak bau ! " saut Renal

"ehhh...gak boleh ngomong seperti itu,walaupun seperti itu dia tetep bapak Renal bapaknya kita" ucap Kartika

"abisnya,masa tadi pas aku lagi buang air besar bapak langsung ngusir aku,terus dia malah ambil kotoranku terus diusap-usapin ke mukanya,kan jorok !" jelas Renal

"terus sekarang bapak dimana ?" tanya Panik Kartika

"itu dikamarnya" jawab Renal

"besok-besok kalau kamu buang air besar,pintunya dikunci ! sudah tau bapak kamu kaya gitu" ucap Kartika dan langsung berlari kekamar ayahnya

kartikapun masuk kekamar ayahnya...

dia melihat muka ayahnya sudah penuh dengan kotoran...

"bapak...kenapa seperti ini ? bapak gak boleh ya kaya gini,ini namanya jorok" ucap Kartika perlahan karena tidak ingin menyakiti hati ayahnya

"cuci muka...ayah cuci muka biar muda lagi" saut bapaknya sambil tertawa terbahak-bahak

"memangnya siapa yang bilang bapak sudah tua ?" tanya Kartika

"itu...perempuan itu !" tunjuk perlahan ke atap yang bolong di sudut kamar itu

"mana pak ? Tika tidak melihat apa-apa" saut Kartika

"usstt...kamu jangan ngomong kencang-kencang" bisik ayahnya

"memangnya kenapa pak ?" tanya Kartika

"perempuan itu tidak suka melihat ada wanita yang lebih cantik dari pada dia diruangan ini"

"perempuan siapa sih pak,Tika gak ngerti maksud bapak" tanya bingung Tika yang ketakutan

"perempuan itu baik sekali kepada bapak,dia selalu bilang ke bapak. kalau neraka itu hanyalah ilusi dan surga sudah pasti untuk umat manusia,neraka itu adalah dunia ini. itu sebabnya,ayo kita tinggalkan dunia ini ! agar kita bisa segera masuk surga"

" Tika tutup ya lubang itu,biar bapak tidak berhalusinasi lagi" ucap Kartika

tiba-tiba ayah Tika menyergap Tika dan lalu mencekik leher Tika dengan sangat kuat

"tidak ! jangan ! nanti dia pergi ! jangan usir dia,aku mencintainya" pekik ayahnya itu

"lepasin tika pak, sakit...aakhhhh...akhhhkk" ucap Tika yang kesakitan

tiba-tiba ibuk Tika datang,dan menolong melepaskan cekikan Tika

"lepaskan ! hendru ! lepaskan anakku,jika kamu tidak mau melepaskannya. akan aku sunat kamu !"

tiba-tiba ayah tika melepaskan cekikkannya

"tidak mau...aku tidak mau sunat ! itu sunah rasul...aku nggak mau" teriak histeris hendru

lalu ibuk Kartika membawa anaknya keluar dari ruangan itu

"ini sudah tidak masuk akal,dia mulai menyergap anaknya sendiri" ucap Sari ibu Tika

"sudahlah buk,lagian Tika tidak kenapa-kenapa. lihat ! tika baik-baik saja"

"sampai kapan dia akan seperti itu,ibuk sudah mulai muak ! Ibu ingin pisah saja rasanya" saut sari

"tadi pagi aku mendengar berita di mobil tukang sayur,bahwa ada seorang janda yang dibunuh oleh satu kampung karena dia terlalu cantik,mereka takut kalau janda itu akan mengganggu kesenjangan birahi para lelaki di desa itu,itu sebabnya dia dibunuh dengan cara dimasukan seekor babi hitam yang besar kerumahnya, ibu mau seperti itu ? " tanya Tika

"demi payudara ibuk yang besar ini,ibu lebih baik mati dari pada menggoda suami orang" saut Sari

" ngomong-ngomong ibuk habis dari mana,pergi seharian ?"

"ibuk ? owh ibu berkunjung kerumah kerabat ibu"

"memangnya kita punya kerabat disekitar disini ?" tanya balik Tika

"teman ibuk tinggal di pusat kota.sudahlah kamu tidak akan tau kalau ibu ceritakan"

*****

KELUARGA KAFIR✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang