Kisruh Yang Benderuh

6 1 0
                                    



Sari-pun sampai dirumahnya dengan tergesa-gesa dan kemudian mencari anak perempuannya itu

"Kartika ! Kartika ! dimana kamu nak ? " teriak Sari

"ada apa buk ? ucap Tika yang baru selesai memasak"

"ibuk,ingin menyampaikan sesuatu. Ayo ikut ibuk ! "ucap Sari sambil menarik tangan Tika

Tapi sebelum itu Sari mengambil gitar dan memberikannya kepada suaminya itu

"ini gitar,karena sudah adzan zduhur mainkan ini ! mainkan sekencang-kencangnya

Lalu Sari menarik Tika masuk kekamarnya dan lalu mengunci kamar itu

"kamu mau membantu ibuk tidak ? ini semua agar bapak kamu bisa sembuh"

"bantu apa buk !"

Sari lalu membuka bajunya itu,dia mengambil kertas disela-sela payudaranya itu

"sebenarnya selama ini ibuk mempunyai saudara kandung" ucap Sari

" saudara kandung ? tapi kenapa selama ini ibuk tidak cerita sama Tika ?" tanya Tika

"dulu ibuk ingin menceritakan semuanya dengan kamu,tapi kita jatuh bangkrut. ibuk takut ketika sedang susah kita juga harus membantu saudara kita yang sedang kesusahan. itu sebabnya ibuk pindah kesini agar paman kamu tidak bisa menemukan kita" jelas Sari

"lalu untuk apa ibuk memberitahu-ku ? "

"pergilah kepusat kota,temui pamanmu disana ! disana kamu bisa mendapatkan jawaban kenapa bapak bisa sampai seperti ini. Jika ingin bapak-mu sembuh,pergilah kealamat ini !" ucap Sari

"tapi buk..."

"pergilah nak,hanya kamu yang bisa melakukan ini semua. Ibuk akan menjaga bapak dan adikmu disini. Kutukan ini harus segera dihapuskan sebelum bapakmu semakin parah" saut Sari

"Kutukan ? Siapa yang terkena kutukan ?" Tanya heran Tika

"Kamu fikir ayahmu menjadi seperti ini selama bertahun-tahun karena sebuah penyakit ? Itu semua adalah kutukan,kutukan yang harus dihapuskan"
ucap Sari

"Tapi buk !"

Sari-pun memeluk putrinya itu

"ibuk tau kamu anak yang tangguh,jadi kamu harus  menghadapi ini dengan kuat. pulanglah dengan selamat !" Ucap Sari

Sari pun menyiapkan baju-baju dan perlengkapan untuk anaknya itu

"buk,jangan lupa jaket merah Tika ya" ucap Tika sambil memakai sepatu

"ini pakai tas-mu ! berangkatlah" ucap Sari sambil memakai-kan tas keanaknya itu

tiba-tiba ayah Tika keluar dari kamarnya

"apa kamu sudah memikirkan tawaran yang bapak berikan ? " ucap Hendru

"dulu ibuk ingin memasung bapak bukan ? sekarang lakukanlah ! aku tidak akan melarangnya, sekarang aku sudah tau kenapa orang kurang waras itu harus dipasung, aku pergi ! " ucap Tika dan langsung pergi dari rumah itu

*****

TPA(taman pendidikan al'quran),tempat Renal belajar mengaji

pembelajaran dikelas Renal sedang berlangsung,guru sedang berdakwah bagaimana besarnya perjuangan kedua orangtua untuk membesarkan anak-anaknya

"jadi,cakupan yang kalian bisa ambil.sebagai anak kita harus berbakti kepada orangtua" ucap guru yang sudah berumur 100 tahun itu. Kakek itu berbicara sambil menutup kedua matanya karena sudah tidak bisa melihat

tiba-tiba guru itu menunjuk kearah Renal dan berkata

"coba nak Renal,kamu ceritakan bagaimana besarnya pengorbanan orangtua-mu kepadamu"

tiba-tiba temannya menyaut dan berteriak

"Renal mana punya bapak ! ahahahahah"

"Renal bukannya tidak punya bapak,dia punya...tapi bapaknya autis ! " saut temannya satu lagi

Renal hanya terdiam mendengar ejekan temannya itu

"ayo nak coba jawab ! " saut guru tua itu

tiba-tiba Renal menutup Qur'an-nya dan berdiri

"bolehkah saya mengajukan pernyataan saya terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan kakek ? bukankah orang dewasa mengharapkan orangtua mereka tetap berumur panjang karena mereka butuh bantuan dari sosok orangtua ? bukan karena mereka benar-benar sayang.Jika difikir-fikir lagi,kita tidak pernah sayang dengan orangtua kita ! kita hanya membutuhkan mereka baik dalam bentuk uang maupun spritual"

"anak yang berbicara seperti kamu,adalah anak yang tidak pernah mendapatkan belaian hangat pada rambut mu itu,jadi berhenti memberikan pernyataan yang tidak masuk akal" saut temannya yang tadi mengejek itu

tiba-tiba Renal berjalan menuju kearah temannya itu

"berjanji kamu tidak akan menerima bantuan dalam bentuk apapun ketika sudah tamat bersekolah nanti,berjanji jika kamu tidak akan tinggal lagi bersama oragtua ketika sudah berkuliah,berjanji kamu tidak akan memanfaatkan doa orangtua-mu untuk tetap mendapatkan rezeki dari tuhan. Bisakah berjanji ?" ucap Renal

temannya itu hanya terdiam

Renal lalu mengemasi barang-barangnya dan lalu bergegas pulang

Sebelum pergi Renal berkata "hei kakek tua ! berhentilah berdakwah jika kamu sudah tidak sanggup melihat lagi,kamu bahkan tidak tau disepanjang ceramah kita semua hanya sibuk bermain dan tertidur"

*****
Dari kejauhan kita dapat melihat Renal
Yang sedang duduk ditepi sungai sambil bermenung

Tiba-tiba segerombolan temannya datang dan mendorong Renal masuk kedalam sungai itu

"lihat anak miskin itu,mukanya sama seperti ikan hahahah ! " tawa temannya

"kenapa kalian melakukan semua ini ? apa aku pernah berbuat salah kepada kalian" ucap Renal yang sudah kebasahan itu

"kamu bilang bapak kamu tidak gila,tapi kenapa warga disini tidak pernah melihat bapakmu keluar rumah ? sebagai bukti kami menyuruh kamu untuk membawakan yoyo pemberian ayahmu,dan memperlihatkannya pada kami,tetapi kamu tidak pernah membawanya. Kamu penipu !" ucap temannya itu

"dasar keluarga miskin ! bapak authis ! bahkan ibumu satu-satunya perempuan yang tidak memakai kerudung di daerah ini ! aku sangat jijik karena harus tinggal satu daerah denganmu !" ucap temannya satu lagi

"aku dengar kakaknya juga putus sekolah, sebenarnya apa tujuan keluargamu hidup ?" saut temannya satu lagi

"lebih baik kita pergi saja dari sini,biasanya orang miskin cenderung gegabah saat mereka sedang sakit hati. aku tidak mau mati hanya karena anak rendahan ini"

temannya pun pergi meninggalkan Renal,Renal keluar dari sungai itu dengan keadaan kacau hati,lesu dan ingin mati saja rasanya

kartika yang sedang berlari menuju stasiun angkot tiba-tiba melihat adiknya itu yang sedang berjalan lunglai

"Renal,kenapa kamu bisa basah seperti ini ? " tanya Tika

"ini semua gara-gara kakak ! " jawab Renal

"Kakak ? tapi kenapa ? " tanya bingung Tika

"sulitkah membelikan satu buah yoyo untukku ? kakak sudah berjanji akan membelikannya untukku. aku benci kakak ! aku benci ibu ! aku benci ayah ! aku benci hidupku !" ucap Renal lalu menangis

"kakak tidak tau kenapa kamu tiba-tiba seperti ini,sekarang kakak harus melakukan sesuatu dan itu penting. tunggu kakak pulang dan kita akan selesaikan masalah ini, kamu mengerti ! " ucap Tika yang langsung pergi

Renal hanya diam dan tidak mengiyakan

Renalpun dengan kesal  menghapus air matanya itu...dan tiba-tiba dia menoleh kebelakang

dia melihat kakaknya yang sudah pergi semakin menjauh...

Entah apa pikirannya saat itu,Renal tiba-tiba berlari mengikuti kakaknya

Renal membuntuti kakaknya yang sedang terburu-buru untuk pergi kepusat kota.

KELUARGA KAFIR✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang