PERJALANAN

6 1 0
                                    



Mereka Masih Diperjalanan menuju desa Alaspurwo

"kalau boleh saya tau nama bapak siapa ? " tanya Tanto tiba-tiba pada lelaki yang sedang menyetir itu

"saya ? nama saya Adiwongso " jawab Lelaki itu

"pak bisa berenti sebentar tidak ? saya kebelet pipis" saut Tika tiba-tiba

"oh boleh,tunggu sebentar"

Mobil itupun berhenti ditepi jalan yang begitu panjang nan sepi

Kartika mulai membuka celananya lalu mulai jongkok

tiba-tiba ada sesuatu yang bergerak dibelakang Tika,itu adalah ular yang sangat besar

ular itu terus berjalan melewati selangkangan Tika yang sedang jongkok...Tika yang ketakutan hanya terdiam melihat Ular besar itu melintasi kotorannya

Setelah ular itu pergi,Tika pun bergegas berlari menuju mobil

"ada apa Tika ? kenapa kamu terburu-buru ?" tanya Tanto

"tidak apa-apa" jawab Tika

"kalau begitu ayo masuk,perjalanan kita masih panjang" saut Adiwongso

Merekapun kembali melanjutkan perjalanan

"ngomong-ngomong mas,baru kali ini saya mendengar bahwa desa Alaspurwo dijadikan tempat untuk berlibur" ucap Adiwongso kepada Tanto

"memangnya ada apa pak ? kenapa tidak ada orang yang ingin berlibur ke desa itu" saut Tika

"wong desa itu terkenal karena mistisnya toh mbak,teluh dan santet jadi ideologi warga disana. dulu waktu saya kecil mbah saya pernah bercerita,bahwa desa itu dulunya adalah kerajaan jin ! tempat berkumpulnya para makhluk halus. kata mbah saya,yang bukan asli orang warga situ tidak boleh menginjakan kaki didesa kami. Tapi jika memaksa masuk,hidup orang itu akan selalu tertimpa sial,bisa juga tersesat fikirannya.Mati rasa dalam hidup ! itu sebabnya tidak ada yang berani datang ke desa ini. Maupun itu untuk berlibur" jelas Adi

"maaf pak , tapi kami tidak percaya dengan hal-hal seperti itu. tujuan kami hanya untuk berlibur,bukan melakukan hal-hal aneh" saut Tanto yang menutupi kebenarannya

" KITA SUDAH SAMPAI ! " saut Adiwongso

Mereka sudah sampai di perbatasan pintu masuk ke desa Alaspurwo, malam itu suasana sunyi berkabut dan tidak ada satu orangpun yang lalu lalang

Hartanto dan Kartika pun keluar dari mobil itu

menyusul Adiwongso yang langsung berkata

"apakah kalian tau akan tidur dimana malam ini ? ini sudah larut malam,bahaya jika kalian melanjutkan perjalanan kalian. di desa ini banyak orang-orang yang sedang bersemedi atau menimba ilmu ditengah malam, takutnya suara mobil kalian mengganggu semedi mereka,kan jadi nda enak. bagaimana kalau kalian menginap dulu dirumah saya malam ini,besok pagi-pagi sekali kalian boleh melanjutkan perjalanan kalian" ucap Adiwongso

"kami takut merepotkan pak" jawab sungkan Tanto

"tidak apa-apa, anggap saja ini hutang budi saya. karena kalian sudah memberikan saya tumpangan dengan selamat. Kalau begitu ayo...! " ajak Adiwongso

Hartanto dan Kartika pun memutuskan untuk menginap dirumah Adiwongso

"assalamualaikum buk ! bapak pulang " ucap Adiwongso yang sudah tiba kepada istrinya

"kok bapak sudah pulang ? bukannya besok ? " jawab istrinya sembari menyalami tangan suaminya

"mbok yo orang salam di saut dulu to..." ucap Adi

"waalaikumsalam" jawab malu-malu istrinya sembari mengelus-elus perutnya yang sedang mengandung

"mumpung bapak dapat tumpangan gratis ! jadi bapak hari ini saja pulangnya"jawab Adi

"itu siapa toh pak" tanya istrinya

"mereka orang kota,kesini karena ingin pergi kerumah pamannya untuk berlibur" jawab Adi

tiba-tiba ada seseorang wanita tua berambut uban keluar dari salah satu ruangan dirumah itu

"dari saya lahir sampai sekarang,tidak ada satupun pengunjung didesa ini. melihat masa kelam dari desa ini, baru inilah manusia yang mau berkunjung. Siapa nama kalian ?" ucap Nenek tua yang dimana dia adalah ibu mertua dari Adiwongso itu

"nama saya Hartanto dan ini adik sepupu saya,namanya Kartika" jawab Tanto

"saya sarankan,jika untuk berlibur saja.lebih baik kalian tinggalkan desa ini sekarang juga ! bahaya ! disini banyak manusia yang menuhankan iblis,saya takut kalian akan terusik yang mengakibatkan rusaknya iman dihati kalian" saran nenek itu

tiba-tiba Tika berbisik kepada abang sepupunya itu

"bang,lebih baik kita pulang sekarang. sedari tadi perasaan Tika tidak tenang. Sekarang kita pulang dulu,lalu setelah itu kita balik bersama ibuk dan paman" ucap Tika yang sudah mulai ketakutan

"kita sudah jauh-jauh datang kesini,kita harus selesaikan semuanya" saut tanto

"sebenernya tujuan kita kesini bukan untuk berlibur Nek" ucap Tanto pada nenek itu

"apa marabahaya yang menimpa kalian,sehingga memutuskan untuk masuk kekampung jahanam ini ? "

"kami ingin bertemu dengan pak Joko ? ada yang harus kami bicarakan dengannya" ucap Tanto

tiba-tiba nenek itu terkejut mendengar Tanto mengucapkan nama Joko

"apa yang kamu maksud. ki Joko bahuwiryo" kaget nenek itu

"iya nek, dia itu paman kami" saut Tanto

"setau saya Dukun Santet itu tidak memiliki keluarga" ucap Nenek itu

"dukun ? dia bukan seorang dukun nek,dia seorang penggali kubur" ujar Tanto

"apa yang kamu bicarakan. dia itu adalah dukun besar didesa ini,paling disegani dan paling ditakuti, Ki Joko adalah manusia satu-satunya yang  bisa menolak ajal ! bahkan dia bisa menciptakan sebuah bencana jika dia menginginkannya"

"apa maksudnya nek,saya tidak mengerti" saut Tika kebingungan

*****

KELUARGA KAFIR✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang