Kala hati Jadi pemicu

6 1 0
                                    



Kartika-pun sampai dipusat kota...

Tika mulai menyusuri alamat yang diberikan oleh ibunya itu...

Tika lalu berjalan dipusat kota itu,peluh dilehernya mulai keluar karena panas dan polusi pada siang itu

Kartika-pun sampai dirumah tujuannya,dia mulai mengetuk-ngetuk pintu itu

"permisi ! saya Kartika ! " ucap Tika

lalu saat pintu itu terbuka, Tika seketika terkajut. yang membukakan pintu itu adalah wanita berambut kusut panjang dan berbaju warna putih panjang sehingga menyentuh lantai yang sedang menggendong seorang bayi. Itu adalah sintia ibuk Hartanto

"cari siapa ? " ucap Sintia yang hanya melihat kearah anaknya itu

"apa benar ini rumah pak Rasman buk ?" ucap Tika

"ada apa cari suami saya ? " tanya Sintia kembali

tiba-tiba Rasman datang dan menghampiri istrinya itu

"ibuk, ibuk sudah bisa bangun dari kasur ? " tanya Rasman yang kebingungan

"iya,ibuk ingin membawa bayi kita untuk mencari udara segar. Boleh pak ? " jawab Sintia

"ibuk, ibuk kan baru sembuh. lebih baik ibuk istrirahat dulu ya ! sampai ibuk benar-benar sembuh" ucap Rasman kepada istrinya itu sambil mengelus rambutnya

"yasudah kalau begitu ibuk masuk dulu" ucap Sintia sambil berbalik arah untuk kembali kekamarnya

Namun saat berbalik arah,tiba-tiba Tika melihat wajah bayi yang digendong oleh sintia

betapa kagetnya Tika melihat anak itu yang hanya memiliki satu buah mata

"siapa kamu ? " ucap Rasman pada Tika

"saya mencari pak Rasman"tanya Tika

"oh itu saya ! ada apa ? " jawab Rasman

"saya disuruh ibu saya untuk datang kesini,kata beliau bapak tau bagaimana cara mengobati ayah saya" ucap Tika

"kamu anaknya sari ? sari adikku ?" tanya Rasman

"iya pak"

"kalau begitu ayo masuk ! ada yang harus kita bicarakan"

Rasmanpun membawa Kartika masuk kedalam rumahnya

________________
melihat dari samping rumah,ternyata ada Renal yang sedang mengumpat di bawah jendela kayu rumah itu.dia mengikuti sang kakak sampai ke rumah Dr.Hartanto
_________________

"duduklah,bapak mau memanggil anak bapak dulu" suruh Rasman

"baik pak" saut Tika yang kemudian duduk

Hartantopun datang ketempat Tika duduk

"kenalkan nak,ini Dr.Hartanto...anak bapak. dia ini abang sepupu kamu" ucap Rasman

"ini adik sepupu kamu yang sering bapak ceritakan" ucap Rasman lanjut kepada Hartanto

"siapa nama kamu ? " ucap Tanto

"Tika,nama saya Kartika"

"tidak perlu basa-basi lagi,saya akan menjelaskan sesuatu hal yang sangat penting kepada kalian,akar dari semua penyakit yang menimpa keluarga kita" ujar Rasman

*****

Rasman-pun mengambil foto keluarganya yang sudah lama tidak ia lihat

"mungkin kutukan keluarga kita berasal dari sini" ucap rasman sambil melihat foto lama itu

"saya tidak mengerti maksud bapak" saut Tika

"saya adalah putra yang terlahir dari seorang bunga desa dan pengembala sapi,begitu juga ibumu. Tetapi ada satu hal lagi yang belum kalian tau, sebenarnya kami ini masih memiliki seorang adik. Dia bernama Joko Bahuwirya, Semenjak ibu kami meninggal,kita semua hidup masing-masing. Itu semua melanggar amanah yang telah ibuk berikan kepada kami. Kita semua disuruh untuk hidup bersama apapun caranya,Saling menjaga dan mencari ridha allah dalam hidup. Tetapi saya lebih memilih untuk pergi kekota sendirian dan mencari peruntungan saya,tujuannya agar nasib bisa berubah. 2 tahun kemudian  Sari-pun pergi kekota karena dia harus ikut dengan suaminya yang kaya raya itu. Kami meninggalkan Joko yang sedang bersekolah sendirian dikampung itu"

"lalu bagaimana kabar pak Joko sekarang" saut Hartanto

" bapak tidak pernah mendengar kabarnya lagi, saya dan ibumu benar-benar putus komunikasi dengan dia. 10 tahun lalu saya dengar dari warga kampung yang merantau kesini,dia bekerja sebagai penggali kubur didesa itu"

" lalu apa hubungan Pak Joko dengan kutukan keluarga kita" tanya Tika

"belakangan ini,bapak...dan ibumu... selalu didatangi oleh nenek kalian yang sudah lama tiada, matanya memerah menatap tajam kearah kami ! seolah-olah dia marah karena anak bungsunya telah kita telantarkan. Mungkin kutukan yang selama ini terjadi kepada keluargamudan keluargaku adalah ulah sumpah serapah ibuku yang sudah meninggal" jawab Rasman

"ini tidak masuk akal,bapak dan ibuk Sari kan juga anaknya ! kenapa nenek tega menyumpahi anak-anaknya" saut hartanto yang Kesal

"itulah kasih sayang seorang ibu,disaat dia kehabisan daging untuk anak bungsunya...dia rela mengiris daging paha-nya sendiri hanya untuk memberikan anaknya makanan enak" ujar Rasman

"ambil foto ini ! di balik foto itu ada sebuah alamat. Alamat itu akan membawa kalian ke sebuah Desa bernama Alaspurwo, Desa itu adalah tempat dimana saya,ibumu, dan joko lahir, Joko ada disana. Tugas kalian,pergi temui Joko dan minta maaflah kepadanya atas nama keluarga besar kita. Mungkin dengan itu Nenek kalian akan tenang dan memaafkan kami" pinta Rasman

"tapi apakah kami bisa ?" tanya Tanto

"tentu bisa,dan hanya kalian yang bisa ! kalian adalah ponakannya,mungkin dia akan lebih cepat memaafkan kami jika kalian datang dan silaturahmi kesana" jawab Rasman

"tapi pak" gumam Tanto

"pergilah nak! apa kamu tidak ingin melihat ibu seperti dulu lagi ? tidak terganggu otaknya oleh setan! dan selalu tersenyum menyambut kita dipagi hari" ujar Rasman

"baiklah pak,Hartanto akan coba" saut Tanto

"kalau begitu persiapkan baju-bajumu, perjalanan ini akan sangat panjang"

Hartanto dan Kartika berdiri didepan pintu untuk berpamitan pada Rasman

"bapak berjanji bapak akan menjaga ibumu dengan baik sampai kamu pulang nanti" ucap Rasman

"baik-pak,kalau begitu Tanto pergi"

Hartanto dan Kartika-pun pergi untuk menyusuri Desa Alaspurwo menggunakan mobil tua Hartanto

*****

melihat dari bawah jendela rumah itu ada Renal yang sedang tertidur karena mendengar senandung dari dalam rumah, senandung merdu itu berasal dari Suara Sintia yang sedang meniduri anaknya.

KELUARGA KAFIR✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang