[Baku] [School life] [1799 Words]
[Dodam]
[Top Doy!] [Bott Dam!]
^•^•^•^•^•^
Bang Yedam, dengan terpaksa menghentikan gerak jarinya yang hendak menulis catatan dari papan di depan kelas saat pintu terbuka dan seorang Pria paruh baya memanggilnya. Remaja kelahiran tahun 2002 itu tersenyum tipis dan beranjak untuk keluar setelah meminta izin pada Guru yang sedang mengajar.
"Kali ini, siapa?" tanyanya sembari berjalan beriringan dengan sosok yang memanggilnya. Sementara sang Pria yang jauh lebih tua hanya tertawa ringan, maniknya melirik Yedam yang terlihat kecil di sampingnya melalui ekor mata.
"Kau akan tahu nanti, ia pasti akan membuat mu lelah."
Yedam mengangguk sebagai respon, tak terlalu acuh dengan ucapan Gurunya. Omong-omong, sosok yang memanggilnya adalah Guru Kedisiplinan yang memasuki kepala empat, Choi Minho. Yedam sendiri merupakan Ketua dari segala ketua organisasi yang ada, dan Ia akan turun langsung untuk memberi hukuman apabila ada yang melanggar peraturan.
Mengingat dirinya yang sudah hampir mencapai kelulusan dan akan memasuki perguruan tinggi membuat Yedam terheran karena tetap ada siswa atau siswi yang melanggar aturan dan berhadapan dengannya. Sudah menjadi rahasia umum jika Yedam yang ramah dan baik hati akan menjadi sangat kejam juga tak ragu-ragu jika kegiatan belajarnya terganggu.
Oleh sebabnya, semenjak dirinya menginjak kelas terakhir tak ada lagi yang melanggar aturan. Namun hari ini, setelah tiga bulan yang damai berlalu sesosok manusia berani melanggar peraturan. Apa ia gila? Menantang maut, harus Yedam akui.
Sreek!
Pintu kayu terbuka, Minho tak sadar menggesernya dengan kencang hingga menimbulkan suara dentuman yang cukup keras. Membuat Siswa di dalam ruangan yang tengah menaikkan tungkainya ke atas meja kaca reflek menurunkannya dan menoleh sembari tersenyum lebar.
"Halo, Pak! Lama tidak bertemu, ya? Kapan terakhir kali kita bertemu? Satu minggu yang lalu, mungkin? Kali ini hukuman apa lagi yang saya dapat, Pak?"
Yedam menghela napasnya saat suara kelewat ceria yang terlalu familiar menyapa indra pendengarannya. Dari suara saja, Yedam mendadak ingin kembali ke kelasnya dan meminta Minho saja yang memberi hukuman pada si pemilik suara. Namun Guru Kedisiplinan itu sudah lebih dulu menarik lengannya. Hingga berakhir lah dirinya berdiri bersandar pada meja, menatap datar namun nyalang ke arah Siswa yang justru tersenyum lebar saat melihatnya datang bersama Minho—ah, ralat. Bukan senyum lebar, melainkan senyum miring yang licik.
Kim Doyoung, dengan surai merah terang cukup membuat dirinya mencolok di antara kumpulan murid. Tak jarang Ia mendengar lontaran pujian untuknya secara gamblang. Tidak masalah, Doyoung menyukainya. Tetapi agaknya sifat itu sedikit tidak disukai oleh sang Kakak kelas yang menyilangkan tangannya di dada. Kim Doyoung itu seorang narsis. Selalu memandang dirinya tinggi dan senang luar biasa apa bila ada yang membicarakannya, sekalipun hal buruk yang dibicarakan.
Minho berdeham, memecah kesunyian yang terjadi di ruangan itu. "Jadi, sebenarnya Ia sudah melanggar peraturan sejak bulan kemarin. Namun Bapak lebih memilih untuk menghukumnya langsung dan tidak menganggu acara belajar mu." Pria paruh baya namun tetap bugar itu menatap Doyoung yang tersenyum lebar sembari menghela napas lelah. "Namun Ia tetap melakukan pelanggaran, jadi Bapak akan menyerahkannya pada mu, Yedam."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool, Cool ; Treasure
Fanfiction(+) 트래저 & YG보석함 In which I made a one-shoot story collecting of Treasure and YGTB. [BXB] [On Hold]