Jaewoo : Can You See Me? [✓]

549 60 10
                                    

[Light ANGST] [Semi-baku] [Idol life] [1011 words]
[Jaewoo]
[Top : Jae!] [Bott : Woo!]

^•^•^•^•^•^

⚠️ Ini fiksi, oke? walaupun idol life, jangan sampai di bawa-bawa ke real, ya sayang-sayang ku ⚠️

^•^•^•^•^•^

Mereka membawa begitu banyak nama, dan tentu saja juga beban dan ekspektasi. Treasure. Nama grup asal Korea Selatan yang digadang-gadang sebagai Fourth Gen Leader karena prestasi mereka selama sepuluh bulan resmi muncul dipermukaan umum dengan lagu berjudulkan Boy.

Treasure memiliki 12 anggota, dua di antaranya adalah Yoon Jaehyuk dan Park Jeongwoo.

Dan ini, didedikasikan untuk mereka.

^•^•^•^•^•^

"Capek, nggak?"

Jeongwoo menoleh sekilas, lalu kembali menatap cermin besar yang mereka gunakan untuk melihat gambaran keduabelas anggota tengah menari. Kepalanya mengangguk kecil.

"Bohong sih kalau gue bilang nggak capek," ujarnya seraya tertawa kecil.

Jaehyuk mengangguk. Duduk di sisi laki-laki yang lebih muda dan mengusap surai hitam itu dengan lembut. "Jaga kesehatan. Jangan sampai mimisan lagi."

"Dimarahin nggak sama Mashi?"

"Jelas," jawab Jeongwoo. Mengubah arah kepalanya menjadi bersandar pada pundak Jaehyuk. "Tapi nggak apa-apa, soalnya habis diomelin langsung dimasakin."

Kekehan pelan keluar dari mulut Jaehyuk. Ia memandang lurus, lalu tersenyum tipis. Jaehyuk baru sadar jika Jeongwoo sudah sangat besar. Rasanya baru kemarin Ia dibuat kagum dengan si pemilik suara soulful yang menyanyikan lagu When We Were Young.

Dulu tubuh Jeongwoo jauh lebih kecil dan pendek darinya. Tapi sekarang anak itu sudah tumbuh besar. Hanya saja sifatnya yang manja membuat semua orang kembali diingatkan jika Ia masih seorang remaja berusia 17 tahun.

Surai legam yang mengenai kulit lehernya, Jaehyuk mainkan. Jeongwoo itu seperti bayi, bayi besar.

"Enak, ya ... satu asrama sama Mashi, ada yang jago masak. Di asrama gue nggak ada yang bisa."

"Adanya yang jago makan," lanjut Jaehyuk seraya menatap Junghwan yang masih merapihkan gerakan tarinya.

Jeongwoo tertawa. "Enak di mana? Asrama dulu waktu masih sama gue, atau asrama sekarang?"

Tanpa ragu Jaehyuk menjawab, "Yang sekarang, lah! Kamar jadi sendiri-sendiri, terus gue satu asrama sama Sahi juga."

Dengan main-main satu pukulan diterima paha Jaehyuk. "Jahat lu, Kak."

Jaehyuk hanya tertawa melihat raut wajah muram Jeongwoo.

Sebenarnya, apa sih yang Ia harapkan dari Jaehyuk?

^•^•^•^•^•^

"Woo," panggil Haruto dari sebrang sana.

"Hm? Kenapa?" tanya Jeongwoo dengan pandangan yang tetap fokus pada permainan.

"Ke asrama tiga, yuk."

Cool, Cool ; TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang