Target ⚔_7

830 153 58
                                    

! Mengandung unsur kekerasan dan penggunaan bahasa kasar!

Berulang kali Taehyung menekan tombol kecil diujung meja, tapi sekretarisnya tak kunjung datang juga. 15 menit lagi meeting akan dimulai.

Seseorang mengetuk pintu ruangan Taehyung. Ia mengangkat sebelah alisnya melihat wanita yang memakai kemeja ketat dan rok selutut yang serupa, jangan lupa make up menor diwajahnya. Jalang ini masih disini tapi dimana Jungkook? Apakah dia belum pergi dari tadi? .

"Permisi. Dimana Tuanku? Aku sudah lama menunggu, aku juga sudah ada janji sebentar lagi". Tanya wanita itu sopan.

" Ambil ini dan pergilah". Taehyung menyondorkan secarik kertas setelah menanda tanganinya. Wanita itu terkejut melihat nominal angka dikertas itu. Dia tersenyum bahagia lalu membungkuk hormat sebelum keluar ruangan.

Taehyung merasakan ada yang tidak beres langsung menelfon manager Yon. Dia tidak menghubungi Jisoo karena tasnya masih berada di sofa ruangannya sejak tadi.

Benar saja, manager Yon melihat Jungkook menarik Jisoo paksa menuju mobil. Taehyung mendecak geram lalu menelfon adik bodohnya itu. Taehyung tidak akan membiarkan Jungkook menyentuh sekretaris nya.

" YAK! KAU SALAH JALANG DASAR BODOH! ITU SEKRETARIS KU!!! ". Ia tak peduli jika telinga Jungkook tuli sekalipun.

" HAA?!! Yang benar saja! Aiisshh... Tunggu dulu nona, berhentilah! Bossmu sedang menelfon ku". Mata Taehyung sedikit melebar. Hanya sedikit!.
Fikirannya kemana-mana, apakah Jisoo benar-benar melayani Jungkook? Semudah itu?!. Dia pikir Jisoo adalah wanita yang terpelajar dan cukup memiliki harga diri. Tapi entahlah, dia tidak peduli. Yang dia pentingkan hanyalah meeting dengan koleganya.

"Kemari sekarang!". Taehyung segera menutup telepon. Dia memikirkan tentang Jisoo. Jika dia memang sebangsa dengan wanita tadi, lalu kenapa dia tidak merayunya sejak awal dan malah merayu adiknya?. Bukan apa-apa, hanya saja dia merasa menyesal telah mempekerjakan jalang di kantornya.

Beberapa menit kemudian, sosok yang di tunggu akhirnya berdiri didepannya. Jisoo menundukkan kepala dengan Jungkook di belakang nya. Taehyung mengernyit saat menemukan biru keunguan di pipi Jungkook. Sontak saja Taehyung langsung bangkit dari duduk dan berdiri mendekati Jungkook untuk memastikan wajah lebam adiknya.

"Apa ini!". Jungkook sudah menduga sebelumnya tentang reaksi Taehyung setelah melihat wajahnya.

"Berkelahi, apa lagi? Mungkin karena pesuruh si tua itu dan aku melindungi sekretarismu". Hanya itu satu-satunya alasan masuk akal agar Taehyung tidak curiga.

Jisoo menatap Jungkook tidak terima. Dia berbohong!. Seakan menunjukkan keberanian dan sikap gentle dengan melindunginya. Padahal dia telah bertindak asusila padanya. Jisoo benar-benar tidak terima.

" Kenapa kau berbohong? Maafkan aku tuan tapi akulah yang memukulnya karena dia memaksaku ke hotel dan melakukan tindakan kurang ajar padaku ". Dengan nafas menggebu Jisoo meluruskan kejadian sebenarnya.

Jungkook dan Taehyung menoleh ke arah Jisoo. Mereka sama-sama menatap tajam Jisoo. Ia terkejut saat kedua pria itu menatapnya serentak. Oh astaga! Apakah Jisoo cantik hari ini? Apa rambutnya sudah rapi? Apa wajahnya tidak terlihat pucat?. Dia tengah ditatap intens oleh dua pria tampan hari ini, ah bukan! Dua dewa lebih tepatnya. Jisoo menjadi gelagapan dan salah tingkah sendiri.

" A-ada apa?". Jisoo gugup luar biasa. Kenapa mereka masih terus menatapnya?.

Taehyung menggertakan gigi sampai urat pipinya bermunculan, sedangkan Jungkook memejamkan mata dan mendesis kesal.

Padahal Jungkook berbohong untuk melindungi Jisoo dari amukan Taehyung, tapi wanita itu benar-benar bodoh. Sangat bodoh bagi Jungkook dipertemuan pertama mereka. Kakaknya itu memang sangat dingin dan sama sekali tidak berperasaan. Tapi tidak untuk keselamatan Jungkook.

TARGET ⚔ - KthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang