Bau alkohol menguar disetiap sudut ruangan, berkolaborasi dengan parfum begitu epik.
Dentuman musik menggema keras melonjakkan dada.
Para muda mudi asik berlompat - lompat ria di bawah gemerlap warna warni lampu bundar kristal yang menggantung di atas kepala mereka.Seolah melupakan dunia dan hanya bertumpu pada kesenangan liar yang entah kemana membawa angan berlari dari penatnya kehidupan.
Wild Club memang tak pernah sepi pengunjung, para pencari kepuasan dan -- jalang tentu saja. Tempat mewah ini full 24 jam melayani costumer tanpa lelah. Gedung bak hotel elit, ratusan kamar berkelas layaknya hotel besar, wine yang disediakan pun adalah yang terbaik. Sehingga siapa yang mengira tempat ini adalah clubbing panas?
Dan yang menjadi poin utama adalah para jalang istimewa yang berparas mempesona dan tak pernah mengecewakan di atas ranjang, mereka dituntut untuk merias diri se menggoda mungkin dan bermain liar dalam gempurannya. Sepadan dengan bayaran yang mereka dapat. Mungkin lebih tinggi dari gaji karyawan kantor, belum lagi tip jutaan yang berhasil mereka kantongi setelah sukses memuaskan pelanggan nya. Sungguh, apakah ada pekerjaan semenyenangkan itu?pikir mereka.
Sang costumer pun tak pernah main - main. Mereka semua dari kalangan atas maupun para tikus buncit negara, bahkan tamu dari luar negri sekalipun tak jarang memilih tempat ini sebagai hotel inap mereka.
Sehingga cukup layak jika tempat ini di stempel sebagai clubbing bintang lima.-
Mobil hyundai santai fe hitam menghentikan laju rodanya saat pria berotot menarik tuas rem setelah memarkir mobilnya di dalam garis marka parkir yang hampir penuh dengan mobil mewah harga selangit.
Pria itu turun dari kendaraannya sembari merapikan ujung jas mahalnya. Ia berjalan santai dengan bersenandung lirih.
Suara bising mulai menendang rungunya seketika kala memasuki ruangan penuh fantasi itu.Ia mendaratkan siku diatas meja bar dan mengeluarkan telunjuknya untuk memesan segelas wine. Mata binarnya menyapu semua area ruangan yang penuh dengan wanita seksi dan bahkan tak sedikit yang tengah asik bercumbu dan saling mengumbar gairah di atas sofa tanpa tau malu. Sampai pandangannya terpusat dengan satu objek didepannya, lesung pipi tercetak jelas kala pria itu membuat senyum miring di bibirnya.
Seorang wanita hanya terlilit seutas kain menutupi ujung dadanya dan hot pand yang seperti terkesan asal nyangkut di selakangannya, meliuk-liukan tubuhnya di depan pria bertato itu guna menggoda dan memancing hasratnya. Ia meneguk habis segelas wine segera setelah bartender menyuguhkan wine pesanannya.
Pria beegigi kelinci itu acuh dengan jalang alay satu ini. Bukannya tidak mau, hanya saja tujuannya bukan untuk itu. Mustahil jika seorang Kim Jungkook tidak tertarik dengan godaan jalang, apalagi penampakkan kulit-kulit mulus yang bergetar itu seakan ingin dibelai semakin menaikkan libidonya dramatis. Namun, kali ini ia harus menahan sekuat tenaga, ulah siapa lagi kalau bukan karena kakaknya? Karena manusia satu itu, Jungkook sering memuntahkan hasratnya dengan bermain solo . Sialan memang.
"Hai broooo... " Pria pemilik senyum merekah itu menjabat tangan Jungkook lantas menumbukkan bahunya.
"Kau mau yang ini?" Tanyanya sembari melirik wanita yang tampak acuh tetap menggerakkan pinggulnya seirama dengan alunan musik dj.
Jungkook tersenyum geli sembari merogoh saku jas dalamnya guna meraih kartu ATM, lalu menenggelamkan nya tepat ditengah himpitan dada wanita itu hingga menimbulkan desahan kecil dari bibir merahnya. Bahkan jalang itu hanya menggoda dan belum melayaninya sama sekali. Selentik itulah tangan pria kaya ini mengumbar uang.
"Hyung, aku perlu bicara" Pria bermarga Jeon itu mengangguk kecil tanpa tanda tanya dibenaknya, pria itu memang kelewat paham tentang arah pembicaraannya jika jalang saja sudah tak lagi menarik untuk pria bergigi kelinci itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TARGET ⚔ - Kth
AksiKim Taehyung, mungkin Tuhan melewatkan pembagian hasrat cinta pada makhluknya yang satu ini. Sampai psychopath tampan bak titisan dewa incaran para mafia ini bertemu sang penguasa sebenarnya yang sejiwa dengannya hingga semakin menambah parah luka m...