Target ⚔_9

906 147 64
                                    


'Kau memang sangat bodoh--

Jisoo memejamkan mata berusaha mengenyahkan bayangan wajah menggoda di depannya. Ia menutup telinga rapat-rapat, suara barinton itu tidak boleh sampai menjamah rungunya.

Gesekan pintu mengagetkan Jisoo yang spontan akan berlari jika tidak dipeluk oleh Taehyung. Tubuh mereka kembali berputar sampai ujung tembok yang sempit nan gelap.

Posisi Jisoo yang menghadap ke depan membuatnya leluasa melihat apa yang terjadi dibalik pintu itu. Mata Jisoo membola saat sepasang kekasih keluar darisana dan tengah berpelukan dengan bibir menyatu. Mereka berdiri ditempat persembunyian Jisoo dan Taehyung tadi tanpa melepas pangutan liarnya. Beruntung ujung tembok itu sangatlah gelap ditambah Taehyung yang memakai stelan jas serba hitam menutupi tubuh Jisoo hingga tenggelam disana. Taehyung merasa aneh dengan ekspresi Jisoo pun ingin menoleh kebelakang, tanpa disangka kedua tangan Jisoo menangkup wajah Taehyung dan menariknya.
Jangan sampai Taehyung melihat itu, atau malam ini akan menjadi benar-benar gelap untuk pasangan yang sedang dimabuk asmara itu.

Jisoo terkejut saat tarikannya terlalu keras sampai dahi Taehyung membentur wajahnya. Tatapan mereka bertemu. Jisoo merasakan jantungnya sedang lompat tali didalam sana. Udara terasa sangat menipis, atau memang karena ia tengah berebut oksigen dengan Taehyung yang wajahnya hanya berjarak setengah jengkal saja. Dahi mereka bertemu. Jisoo bergerak gelisah, tapi pria itu sama sekali tidak menginterupsi.

Tolong datangkan tsunami Tuhan, setidaknya Jisoo bisa berenang meski sulit. Apapun agar dia bisa pergi dari sini dan lepas dari tubuh pria atletis itu. Atau Jisoo akan lepas rem Tuhan! .

-

Gelap malam telah memudar seiring kilauan mentari. Tapi dia tidak hangat hari ini. Butiran salju berjatuhan dari langit, membawa dingin. Beramai-ramai menyerbu bumi dan berkumpul dimana saja. Salju pertama turun hari ini.

Jisoo termangu disamping jendela besar yang terbuka. Tak peduli jika udara dingin membekukan tubuhnya. Rambut acak-acakan dan kantung mata hitam memperjelas keadaan wanita itu yang sedang kacau. Ingatan tentang Taehyung terus mengarungi fikirannya. Sejak malam tadi Jisoo tidak bisa tidur sama sekali. Yang dilakukannya hanya menatap kosong langit berawan.

"Jisoo... Aku-- Astagaa!!!". Jieun melonjak kaget saat memasuki kamar Jisoo tanpa permisi dan melihat keadaan adiknya seperti cosplay kuntilanak.

"Aish,Mengagetkanku. Apa kau tidak tidur semalaman?Kenapa wajahmu seperti itu?". Jieun mengelus dada berusaha menenangkan jantungnya. Sedangkan Jisoo hanya bengong merespon kehebohan Jieun.

"Ck, dasar! Aku minta pengamanmu punyaku habis". Jisoo masih bungkam dan mengosongkan pandangan. Jieun tak mau ambil pusing, dia mengambil benda yang dibutuhkan tanpa menunggu jawaban dari sang pemilik yang sedang sibuk dengan dunianya.

"30 menit lagi berangkat bekerja, cepat mandi!". Teriak Jieun sembari menutup pintu dengan keras. Harap-harap otak Jisoo sadar dari koma.

"Aaaa!! Kim Taehyung! Dia membuatku gila!!". Jisoo mengusak, menarik, mengacak-acak rambut kasar, persis seperti orang gila. Sejak kepergian Taehyung kemarin malam secara tiba-tiba tanpa berkata sepatah kata pun, wanita itu panik sendiri. Seharusnya dia tidak melakukan itu, tak peduli apapun yang Taehyung perbuat terhadap pasangan itu. Tapi nyatanya yang terjadi membuat Jisoo tidak bisa memejamkan matanya semalam suntuk. Sungguh menyesal, sangat menyesal, Jisoo akui itu. Entah apa yang Taehyung pikirkan tentang dirinya sekarang.

" Tidak! Aku tidak bisa bertemu dengannya. Apa aku bolos saja hari ini?!". Jisoo berbicara dengan jendela seperti orang tidak waras. Bahkan jendela pun akan lari ketakutan jika dia bisa.

"Jangan coba-coba memantik api pagi-pagi". Kepala Jieun menyembul dari balik pintu tiba-tiba. Jisoo memekik frustasi. Dia berjalan lesu, mengayunkan kedua tangannya membentur tubuh sendiri.

TARGET ⚔ - KthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang