Berita itu berangsur hilang dari permukaan never, walau masih banyak yang tidak percaya dengan pernyataan yang sudah di keluarkan oleh pihak agensi.
Menelusuri lorong yang penuh dengan aktifitas masing - masing, di pojok kiri aku menemukan tulisan 'toilet'. Tanpa basa - basi aku masuk kedalam, saat hendak keluar dari ruang toilet. Telinggaku mendengar mereka mengucap namaku, mingkin salah satu staf disini.
"Kamu tahu ga sekandal y/n yang dating?".
"Berita itu masih aja panas dimana - mana, ya kali aku ga tahu".
"Bisa aja ga si dia pacaran sama bodyguardnya sendiri?".
"Bisa jadi si, tapi bodoh banget ya dia. Baru aja debut tapi udah bikin masalah buat grupnya".
"Hahah banget kayanya".
Kubuka pintu kunci toilet, dan mereka langsung mengatupkan rahangnya begitu melihatku muncul di balik pintu. Aku tersenyum kepada mereka, dan berlalu keluar dari toilet. Namun samar - samar aku masih dapat mendengar percakapan mereka.
"Melihat tingkahnya seperti itu membuatku muak".
"Dia tidak tahu malu".
Perkataan yang mereka lontarkan hampir saja membuatku ingin mengerang emosi, tapi teralihkan dengan satu panggilan tepat di ponsel pintar ini. Ku geser tombol hijau itu, bersamaan dengan mengikisnya luapan emosi di jiwaku.
Aku kembali berjalan di lorong penuh sesak ini, dan kembali ke ruangan grup kami. Sepuluh kotak ayam mengalihkan semua perasaanku yang berkobar tadi, tanpa memperhatikan sekelilingku yang nampak kesal. Aku malah duduk di depan kotak ayam yang siap ku santap dengan senang hati, lenganku mulai mencapai satu kotak berisi ayam madu.
"Eits...tunggu dulu". Eunhye eonni menepis tangan ku, yang aku balas dengan decakan kesal.
"Sabar y/n, kita mau ngerekam". Mendengar tuturan Yunsoo eonni membuat satu alisku naik otomatis.
"Buat daily di ytb". Ucap Hyejin eonni yang mengerti kode alisku.
"Kalau begitu, ayo! Cepat aku ingin melahap semuanya". Aku sudah tak sabar ingin menikmati ayam kesayanganku.
Camera on
Eunhye eonni mengengam kamera itu dan mulai merekam aktifitas kami, eonni ku yang satu ini berprilaku seakan dia cameramen profesional.
"Apa yang sedang kalian makan". Ia bersuara di balik kamera.
"Ayam". Seru hyejin eonni
Aku? Tentu saja aku sibuk makan, aku hanya memandang sesekali ke arah kamera. Maaf saja ya, acara ku yang paling sakral ini tidak boleh di ganggu gugat.
"Ya! Y/n sudah berapa banyak yang kau makan?". Mata Yunsoo eonni membelak kaget seperti baru melihat porsi makanku yang banyak.
"6? Atau 7 mungkin". Ucapku santai sambil memakan satu ayam yang tersisa di kotak itu.
Buru - buru mereka mengambil kotak ayam mereka, seakan tahu bahwa aku akan mengambil jatah ayam miliknya.
"Aku bahkan belum sempat mengulurkan tangan". Protesku pada para eonni ini.
"Kamu sudah makan 7 kotak". Ucapnya dibalik kamera.
"Kami bahkan 1 kotak pun belum habis". Bela Yunsoo eonni.
"Maka dari itu eonni, aku akan berbaik hati membantu kalian menghabiskannya". Seringaiku melihat mereka yang siap melemparkan 1 ton ayam ke wajahku.
"Lupakan makne kita satu ini semuanya". Dengan eksistensinya sebentar didepan kamera dan beralih kembali memegang kamera itu.
"Yasudah". Ucapku kesal karena tidak diberi ayam lebih banyak lagi.
"Baiklah sampai disini video kali ini da..". Ucapan Eunhye eonni terpotong
"Dan dadah semuanya". Lesung pipinya mengembang dengan tenang, seakan ia memang sengaja menyerobot perkataan terakhir Eunhye Eonni.
"Sampai jumpa lagi". Ucap kami semua.
Camera off
"Eonni itu harusnya menjadi dialogku". Renggek Eunhye eonni yang sebal adegannya di ambil alih.
"Ya mian". Tutur Yunsoo eonni dengan nada yang meledek.
"Sudahlah ayo kita pergi ke red carpet". Ucap Hyejin eonni menenggahi.
Lalu kami berbondong - bondong keluar dari ruangan, tak lupa kami memperbaiki make up sebelum pergi. Kan tidak lucu kalau ada sisa prinkel di sudut bibri ku.
Terima kasih yang udah sempet baca ini
Maaf kalo banyak typonya
Votmen jangan lupa😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Y/N AS KPOP IDOL
FanfictionBayangan kamu ketika menjadi idol Hari ini aku akan pergi kebeberapa agensi untuk mengikuti audisi, aku berharap masuk kesalah satunya dan mimpiku akan terwujud mulai dari sekarang. Awalnya aku berharap seperti itu,