Member Four Queen's sedang meluruskan kaki yang terasa berat hanya untuk sekedar menopang diri sendiri, hampir 10 jam mereka mengurunh diri di ruangan kotak itu. Menghafal setiap gerakan untuk lagu barunya nanti, mereka ingin sesempurna mungkin.
Yunsoo sedang mencari udara segar di luar agensi, duduk di dekat taman belakang memang kenikmatan tiada tara. Semilir angin berhembus lembut, menerpa wajah Yunsoo.
"Yunsoo!". Panggil seseorang di belakangnya.
"Ah sunbae". Setelah ia menengok ke arah belakanh ia menemukan sosok perempuan berperawakan imut.
"Sedang apa disini?". Ujar Jenni yang duduk di sebelah Yunsoo.
"Hanya mencari udara segar".
"Dimana yang lainnya?".
Ia menatap ketanah. "Ruang latihan".
Jenni yang tahu sebab hatinya gundah mulai menenangkannya dengan usapan lembut di punggung.
"Tak apa Yunsoo, kau sudah berjuang".
"Tapi aku tidak andili dalam apapun kali ini". Nampak bulir air akan tumpah, ia langsung mengadahkan wajahnya agar air itu tetap tertampung.
"Tanpa kau sadari, kau sudah bekerja keras".
Ia terisak dengan perkataan sunbaenya, ia menenggelamkan wajahnya di telapak tangannya. Mencoba menangis tanpa suara, Jenni meninggalkan Yunsoo sendiri. Jenni tahu ia ingin menangis seorang diri, agar ia bisa meluapkan segalanya.
Di perjalanan Jenni keruang dance untuk berkumpul dengan anggota Blackpink lainnya, ia bertemu Y/n sedang gelisa seperti mencari sesuatu.
"Ah eonni, lihat Yunsoo eonni tidak?".
Jenni tersenyum ke arahnya. "Dia di taman belakang". Lalu ia mendekat ke arah Y/n dan membisikan sesuatu. "Jangan gangu dia sementara waktu, ia sedang butuh waktu sendiri".
Y/n terdiam, mencerna kata - kata sunbaenya. Teringat kejadian di meja makan malam itu, dimana ia merasa tak ikut andili dalam comeback kali ini. Ia mencoba mengerti keadaan eonninya, lalu tersenyum ke pada sunbaenya.
"Baiklah eonni".
Y/n kembali ke ruang dancenya, membawa 4 botol air mineral. Lalu duduk di antara eonninya yang lain, ia meminum habis 1 botol air mineral itu.
"Hai kau akan tersedak". Ucap Hyejin khawatir.
"Tidak apa eonni, aku sangat haus".
"Bukannya kau mencati Yunsoo, dimana dia?". Ucap Eunhye yang binggung dimana Yunsoo yang ia cari keberadaannya.
"Entahlah eonni, nanti juga Yunsoo eonni kembali".
Lalu Y/n menatap kosong ke arah cermin, membayangkan betapa sedihnya Yunsoo. Lalu ia membaringkan tubuhnya di lantai, menaruh lengan kananya di alis untuk menghalau cahaya masuk ke mata. Sedangkan lengan lainnya di biarkan terlentanh begitu saja, sedangkan kakinya terkulai lurus.
Ia menghela nafas, setiap saatnya semakin berat. Menandakan keluh kesa yang tak terhindarkan di rongga dadanya, ia jadi teringat oppanya. Sudah sejak lama ia pergi tanpa kabar dari rumah, bahkan ia tak tahu kepergiannya.
'Kangen'. - seru y/n tanpa sadar.
"Apa yang kau katakan?".
Y/n langsung bangun dari posisi tidurnya, lalu ia terduduk kaget. Mendengar suara Yunsoo tepat di hadapannya, huh bahkan ia tak sadae suara derap langkahnya memasuki ruangan.
"Bukan apa - apa".
"Kau berbicara menggunakan bahasamu, ada apa?". Ucap Eunhye intens menatap Y/n.
"Sungguh bukan apa - apa eonni"
"Baiklah, ayo kita pulang". Seru Yunsoo.
Mereka kembali ke drom, dan langsung masuk ke kamar masing - masing. Y/n menrebahkan tubuhnya di lantai, merasakan dingin yang menusuk ke tulangnya.
Tok..tok
Sangat malas Y/n untuk sekedar bangun dari rebahannya, tapi semakin ia menghiraukam suara itu. Malah semakin di ketuk dengan keras, membuatnya terpaksa berdiri meraih gagang pintu.
"Eonni bawa susu hangat".
Lalu Hyejin masuk ke dalam kamar y/n, sedangkan y/n masih berdiri terdiam di depan pintu.
"Kenapa kamu berdiri disana? Kemarj dan minum ini".
Y/n langsung mengambil segelas coklat hangat dari nakas, lalu duduk di samling Hyejin. Selama y/n meneguk minuman, mata Hyejin seakan mengawasinya.
Y/n menaruh gelas yang sudah kosong itu di nakas, lalu duduk kembali. Ia tak menatap ke arah pintu, sedangkan Hyejin masih mengunci pandangannya kepada y/n.
"Ada yanh ingin eonni katakan?".
Hyejin menurunkan gelasnya di atas paha. "Kamu kenapa?".
"Aku?". Y/n menunju dirinya sendiri.
Hyejin menganguk mantap. "Aku tidak kenapa - kenapa". Ucap y/n.
"Terkadang saat malam hari kamu menangis kan?". Ucap Hyejin menatap ke bawah lantai.
Y/n membisu, ia tak bisa menyangkal lagi. Dengan cepat Hyejin mendekat ke arah y/n, dan memeluknya.
"Aku ada disini".
Y/n menangis dalam diam di pelukannya, mencoba merasakan kehangatan yang di berikan Hyejin. Walau Hyejin tidak mengetahui sebab masalah y/n, tapi ia ingin memberi tahu. Apapun masalahnya, ia ada di sampingnya dan akan selalu ada dihatinya.
Jam 10 malam ini, casenya bakal di tentuin ya
Makasih yang udah kasih saran lewat komen😘Owh iya sehat - sehat terus ya kalian❤
Terima kasih yang udah sempet baca ini
Dan Terima Kasih atas vote dan komennya😚
💜💚💙💛❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Y/N AS KPOP IDOL
FanfictionBayangan kamu ketika menjadi idol Hari ini aku akan pergi kebeberapa agensi untuk mengikuti audisi, aku berharap masuk kesalah satunya dan mimpiku akan terwujud mulai dari sekarang. Awalnya aku berharap seperti itu,