Hari ini Alexa mulai syuting bersama Jeffrey. Mereka mulai melakukan pengambilan gambar di sebuah apartemen mewah yang berada di pusat kota Seoul. Dari kabar yang sempat Alexa dengar, apartemen mewah tersebut adalah apartemen milik Jeffrey yang dibeli saat mendapat bayaran pertama ketika album perdananya laris di pasaran.
Adegan pertama yang diambil adalah saat Alexa berdiri di balkon sambil menatap pemandangan di luar sambil membawa secangkir kopi. Lalu Jeffrey berjalan menghampirinya dengan senyum kecil yang begitu menawan. Jeffrey memeluk Alexa dari belakang dan membisikkan sesuatu di telinga perempuan itu hingga membuatnya tampak tersipu malu.
Selanjutnya, Alexa berbalik. Jeffrey mengambil cangkir dari tangan Alexa dan menyesap isinya. Kemudian Alexa memeluk leher Jeffrey dan lelaki tampan itu balas memeluk tubuh rampingnya begitu erat.
"Cut!"
Teriakan sutradara berusia kepala empat itu menggema. Dengan cepat Alexa menjauhkan tubuhnya dari Jeffrey dan berjalan ke arah tempat duduknya. Jeffrey tersenyum tipis dan menghampiri sutradara. Ia harus melihat tayangan video yang baru saja diambil.
Lelaki tampan berkulit putih itu mencermati potongan gambar antaranya dirinya dan Alexa. Diamatinya tiap detik video tersebut. Semuanya sempurna, sesuai dengan apa yang diinginkannya.
"Setelah ini pengambilan gambar di taman kota. Siapkan semuanya!"
Alexa menoleh ke samping, di mana Manajer Woo berdiri di sebelahnya sambil membawa sebuah tablet. "Sebenarnya ada berapa banyak tempat yang harus didatangi untuk pembuatan video musik ini?" tanyanya dengan suara sangat pelan.
"Seharusnya kau yang lebih tahu," jawab Manajer Woo tak kalah pelan. "Kau kan sudah berhubungan langsung dengan Jeffrey tanpa melibatkan orang lain, Alexa."
"Iya, aku tahu. Tapi masalahnya adalah Jeffrey tak mengatakan apapun padaku terkait tempat-tempat untuk pengambilan gambar. Beruntung saja kau tahu dari manajernya terkait beberapa wilayah yang akan dijadikan tempat untuk pembuatan video."
Jeffrey berganti pakaian dengan yang lebih santai. Melihat Alexa yang juga sudah berganti pakaian, Jeffrey menghampirinya. Alexa sedikit membungkukkan badannya sambil menutupi bagian atas dada.
Gaun berenda warna merah muda itu memang tidak ketat, hanya saja bagian kerahnya agak terlalu ke bawah. Gaun tersebut bukanlah gaun milik Alexa sendiri dan bukan gaun pilihan Alexa atau Manajer Woo. Jeffrey yang sudah menyiapkan segala kostum yang akan mereka pakai selama pengambilan gambar nanti. Penata busana andalan Jeffrey mendapat tugas langsung dari yang bersangkutan agar menyiapkan pakaian-pakaian terbaik untuk ia dan Alexa kenakan.
"Alexa, kau siap untuk pergi ke Busan siang ini, kan?"
Alexa mengangguk singkat. "Ya."
•••
Hari ini syuting terakhir drama yang dibintangi oleh Aimee. Perempuan cantik itu melakukan semua pekerjaannya dengan sangat baik. Ia begitu professional dan totalitas saat bekerja. Kendati sudah memiliki pasangan, Aimee tetap berakting dengan baik tanpa ada rasa canggung saat berhadapan dengan lawan mainnya.
Manajer Bae menghampiri Aimee dan memberikannya air minun. Aimee duduk di kursi santai sambil membaca naskah untuk adegan yang selanjutnya akan diambil. Jika semuanya lancar, maka syuting akan selesai sebelum malam.
"Kau sudah tahu proyek terbarumu selanjutnya?"
"Bermain film, kan?"
"Benar." Manajer Bae membuka tabletnya dan menunjukkan foto seseorang. "Dia akan menjadi lawan mainmu di film itu."
Aimee membulatkan kedua matanya. "Woah! Ini serius?"
"Tentu saja serius," ujar Manajer Bae. "Beritanya baru dirilis beberapa jam yang lalu. Dia sudah memutuskan untuk menerima tawaran menjadi pemain utama dalam film yang kau bintangi."
KAMU SEDANG MEMBACA
All My Love
FanfictionSpecial fanfiction for Birthday Gift 🎂🎁 Disclainer: Member Seventeen yang Rav sertakan di cerita ini semuanya milik Tuhan mereka. Rav hanya pinjam nama doang. Untuk y/n atau oc, dan cerita ini punya Rav. Mohon maaf kalau ada kesamaan judul, alur...