Lembar Dua : Ini Bukan Mimpi 'Kan?

305 57 7
                                    

• • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • •

Burung-burung berkicau, bersahut-sahutan. Bunyi gantungan bambu pun riang menyambut pagi yang cukup cerah. Tanah-tanah, dedaunan dan jalan masih basah.

Alia bangun, rasanya seperti ada yang aneh. Kala matanya menangkap Sara sudah tak ada di kasur lipat yang masih terbentang. Alia masih ingat jelas bahwa Sara ingin menginap di kamarnya kemarin.

Jari jemarinya mengambil ponsel yang dingin di atas nakas.

Sudah jam 05:25

Pantas saja langit mulai membiru cerah.

Ia pun berdiri, niat hati untuk mandi tapi kakinya terhenti tepat di depan pintu kamar.

Klek

Dari atas, Alia dapat melihat Bundanya tengah memasak sesuatu di dapur. Bersamaan dari balik pintu kamar mandi yang terletak dekat area dapur pun keluar Dimas dengan handuk membaluti setengah badannya sembari mengeringkan rambut. Sebab kamar Dimas tidak memiliki kamar mandi pribadi.

"Bun, sara udah pulang duluan?" tanya Alia.

"Iya, udah dari tadi." jawab Bundanya.

Lalu Alia pun masuk kembali ke kamar dan beralih ke kamar mandi. Menyanggupi diri untuk menyentuh dinginnya air pagi. Kaki-kakinya mulai menyentuh lantai basah kamar mandi.

Tak cukup lama.

Pintu kamar mandi pun kembali terbuka. Hanya menghabiskan lima belas menit Alia di dalam. Kini ia sudah keluar dengan balutan handuk baju di badan. Lalu ia mengecek ponselnya sebentar.

"Dingin banget.." gumam Alia sembari mengusap badannya.

Mengingat hari sudah hampir jam enam, Alia bergegas menyiapkan dirinya untuk ke sekolah.

☁☁☁

Genangan air masih berada di beberapa titik lapangan. Diperkirakan upacara hari senin ini ditiadakan. Langkah-langkah kaki siswa mulai terlihat, meramaikan kawasan sekolah setelah melewati dua hari libur kemarin.

"Hah? Serius lo suka sama kak yuda?" tanya Alia meyakinkan. Sara mengangguk.

"Kak yuda anak pak rt?" tanya Alia sekali lagi.

Sara menghela, "Iya.."

Alia pun tertawa, "Yang bener aja lo!?"

"Terus, sejak kapan lo suka sama dia?"

Sara ragu ingin memberi tahu, takut akan diledek untuk kedua kalinya.

ANDAI : PARK JEONGWOO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang