Langit melihat Agnes yang sepertinya sedang mencari seseorang, karna penasaran maka Langit menghampirinya. "Nyari siapa?" Tanyanya datar.
"Kak Langit lihat Bimo dan kawan-kawannya gak?"
"Ngapain lu cari mereka? Lu mau jad---" Karna sedang tidak ingin berdebat maka Agnes menyimpan jari telunjuk-nya tepat di bibir Langit, hingga membuat Langit seketika terdiam menatapnya dalam.
"Kak Langit mau gak bantuin aku?"
"Hah bantu apa?"
"Nanti malem aku bakalan ketemuan sama mereka dan pura-pura sekarang aku nanyain soal jurusan karna mereka masuk jurusan manajemen"
"Loh lu kan bukannya anak jurusan ekonomi?"
"Aku harus pindah jurusan di suruh Papah. Plis ya Kak Langit bantu aku buat nuntasin ini semua? Aku udah bener-bener capek terus di teror sama hantu-hantu. Dan aku juga kasian sama mereka"
"Oke. Gua harus nolongin apa?"
"Nanti Kak Langit diem-diem ikutin aku dari belakang saat aku di bawa sama mereka. Jadi kalau ada apa-apa Kak Langit bisa langsung tolongin aku. Aku bakalan pancing mereka terus bius mereka pake obat tidur. Nanti kita bawa mereka ke tempat lain biar mereka akuin kejahatan mereka. Sekalian juga kita cari tali pocong itu di kamar kost mereka."
"Tali pocong?"
"Nanti Kak Langit nanti tahu sendiri kok"
Saat Agnes hendak pergi, Langit menahan pergelangan tangan Agnes. Hingga kini keduanya saling bertatapan.
"Kenapa Kak?" Tanya Agnes membangunkan lamunan Langit yang sempat terlena karna kecantikannya.
"Em it-itu anu" Langit mendadak gugup tak biasanya. Sebenarnya ia menyadari bahwa perasaannya semakin lama semakin terhanyut dalam rasa cinta terhadap Agnes. Hanya saja Langit sulit mengungkapkan-nya karna ia tahu bahwa Agnes hanya mencintai Kevin seorang.
Entahlah mau seperti apa jadinya nanti. Tapi yang jelas Langit ingin slalu berada di dekat Agnes.
"Apa kak?"
"Nes itu terlalu berbahaya. Gimana kalau lu kepelet sama mereka?"
Agnes meraba saku celananya lalu ia menunjukan selembar bacaan Ayat kursi, Al-fatihah dan juga surat Al-Baqarah. Langit mengangguk mengerti, namun ia tetap mengawasi Agnes dari kejauhan.
...
Akhirnya setelah berkeliling kampus, Agnes menemukan ketiga Pria brengsek itu yang rupanya berada di kantin dan sedang berbincang-bincang. Ia mulai mencoba melangkah dan menghampiri ketiganya.
"Permisi Kak" Sapa Agnes pada ketiga Pria yang notabe-nya adalah senior di kampus.
"Lu? Lu yang waktu itu ketemu di toilet sama gua kan?" Tanya Bimo to the point.
"I-iya Kak. Mahasiswa sini bilang, katanya kalian orang-orang yang pinter di juruan manajemen kan? Aku disini mau nanya ajasih seputaran jurusan. Soalnya aku mau pindah jurusan gitu, aku boleh duduk kan?" Ucap Agnes yang kemudian di angguki oleh ketiganya. Senyuman dari ketiga Pria itu seolah mengekspresikan adanya tujuan tertentu.
Meskipun Agnes berbicara selancar itu, tetap saja hatinya merasa dag-dig-dug dan terus menyebut nama Allah dalam batin-nya.
"Jadi soal apa sayang?" Dengan berani Faisal menyentuh tangan Agnes. Sontak Agnes langsung menyingkirkan tangannya dari Pria brengsek itu. Sementara Pria itu hanya tersenyum memaklumi saja.
Baru duduk dalam lingkaran mereka saja, rasanya Agnes sedang berada dalam lingkaran api yang panas. Mereka sangat tidak sopan dengan tatapan mesum yang terus memperhatikan gerak-gerik Agnes.
Agnes berusaha sedikit menjauh agar tidak saat ini juga aksinya mulai bekerja. Ia harus memulainya nanti malam, bukan saat ini.
"Jadi gini kak, aku gak punya waktu banyak sih cuman aku tuh mau nanya sama Dosen-nya langsung tapi malu. Kalau nanya sama kalian kan santai jadinya, aku mau nanya soal ada apa aja sih yang bisa di pelajari dalam program studi manajemen bisnis Kak?" Tanya Agnes berhati-hati karna takut salah satu dari mereka menyentuh pundak Agnes.
"Oh ya ada banyak sih sebenernya. Ada pengantar ekonomi, matematika bisnis, akutansi biaya, ekonomi marko, ekonomi mikro, manajemen keuangan, manajemen pemasaran, perkantoran. Kek gitu! Emang sanggup masuk jurusan yang bukan seharusnya di pengen? Jadwal-nya ituloh padat" Jelas Bimo.
"Ya sanggup aja sih Kak, soalnya niat. Aduh aku ada mapel nih, oiya aku boleh minta nomer Kak Bimo gak buat tanya-tanya nanti?" Pancing Agnes.
"Boleh dong. Bentar---" Bimo tersenyum senang lalu ia menerogoh sakunya. Keduanya bertukar nomer dan setelah itu Agnes segera pergi.
Setelah Agnes benar-benar pergi, ketiga Pria itu sudah kegirangan akan mendapatkan target baru. Sebenarnya juga mereka sudah sering melakukan kejahatan kriminal berupa hipnotis setiap malam-malam tertentu di tempat yang sepi ketika mereka membutuhkan uang yang banyak.
"Agnes memang Gadis yang hebat!" Puji Ofi.
"Ya dia emang hebat, baik, dan pinter. Sayang banget gua sama dia beda alam. Jadi gak bisa lagi temenan dan ngobrol kaya dulu" Jawab Yokaki.
"Apa dia pacar kamu?"
"Ya bukanlah! Dia sahabat gua dulu. Tapi karna kita dari alam yang berbeda yaudah kita pisah. Gua sempet udah mau pergi ke surga tapi karna belum waktunya jadi gak di Acc"
"Oh begitu. Oiya Yokaki, apa aku boleh ikut nanti pas kalian ngurusin soal penjahat itu? Aku boleh kan ikut bantuin kalian?"
"Boleh. Dan setelah itu kita bakalan pisah"
"Hah maksudnya?"
"Gua sama yang lainnya bakalan pergi bareng-bareng ke tempat sesungguhnya. Kita gak akan selamanya ada disini jadi temen. Karna urusan ke-empat temen gua bakalan berakhir nanti"
"Ja-jadi kalian bakalan ninggalin aku?"
"Iya. Mangkannya sekarang kita pergi ke butik gaib mau gak? Gua beliin baju kuntilanak deh biar lu gak jadi suster ngesot lagi. Jadi nanti lu bisa diri kaya hantu-hantu lainnya"
"Tapi nanti kalau raja Gaib marah gimana?"
"Halah ngapain juga lu takut? Iyasih emang badan-nya gede tinggi. Tapi tetep aja kalau di bacain ayat suci dia juga kepanasan kek kita-kita. Dia tuh gak ada hebat-hebatnya! Jadi lu gak usah takut. Ntar biar urusan dia, gua aja yang urus. Gimana? Mau kan gua traktirin baju kunti?" Ofi mengangguk senang. Rupanya Yokaki adalah hantu yang romantis juga- Pikirnya.
Di balik keromantisan keduanya, rupanya ada Sunade yang mengintip di balik semak-semak. Hatinya benar-benar panas melihat itu. Padahal dia yang lebih lama bersama Yokaki, tetapi mengapa Ofi yang orang baru bisa mendapatkan hati Yokaki?
Inikah yang di sebut arti dari lagu Armada yang berjudul harusnya aku?
"Harusnya aku yang disana dampingmu dan bukan dia. Harusnya aku yang kau cinta dan bukan dia.... Huaaaa hiks...hiksss.. lo jahat banget Yokaki! Rupanya bener good luking slalu jadi nomer satu, dan cinta yang sesungguhnya gak berarti apa-apa jika fisik sudah menjamin! Kalau gue udah di Acc di surga, gue bakalan minta obat diet huaaaaa...." Lirih Sunade yang sudah menangis parau tak karuan bahkan ia berguling-guling di atas tanah saking tidak kuatnya menahan gejolak api cemburu dalam hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAD GHOST 2 ✓
TerrorJudul : Sad Ghost 2 Genre : Horor Comedy ______________ "Hai kenalin kita adalah...." "SAD GHOST" Ucap mereka semua bersamaan. "Namaku Gino, soalnya Gigi aku nonghol" Ucap Gino dengan memperlihatkan gigi nonghol-nya. "Nama aku Abel. Aku yang palin...