17.Kebohongan

2K 496 8
                                    

Malam ini Agnes sedang ada acara penting, yaitu ngedate bareng sang Pacar. Sepertinya misi tidak bisa malam ini di laksanakan, karna pasti Kevin akan curiga. Ya, untung saja Agnes sudah mempunyai nomer Langit. Jadi urusan jadi atau tidaknya bisa di bicarakan lewat ponsel.

Jika tidak bisa sekarang, esok lusa-pun pasti bisa. Dan semoga waktunya tepat.

"My Baby bala-bala? Kamu mikirin apa? Dari tadi kok bengong aja?"

"A-aku .."

Karna melihat Agnes yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya, maka Kevin langsung menarik ponsel dari tangan Agnes dan mencari tahu apa yang membuat Gadisnya bingung.

"Kevin---" kesal Agnes.

Kevin sedang membaca pesan chat dari Bimo yang mengatakan ingin bertemu saat ini dengan Agnes. Sontak saja itu membuat Kevin marah luar biasa.

"Maksud kamu apa Nes? Selingkuhan baru?" Tanyanya salah paham.

"Bu-bukan Kevin it-ituuuuu..."

"Terserah" Dengan keadaan pikiran yang kacau, Kevin menyudahi acara ngedate bersama di kafe itu. Ia meninggalkan uang bil di meja makan lalu segera pergi berlalu.

Tentu saja Agnes tidak tinggal diam, ia mengejar Kevin sampai parkiran.

Sepertinya akan ada peperangan...

Bersiaplah pemirsah!

"KEVIN KAMU SALAH PAHAM. AKU MOHON DENGERIN AKU DULU?" Agnes mencoba menghentikan Kevin yang hendak memakai helm-nya.

"Apalagi sih? Udah jelas! Itu siapa coba Bemo hah? Kamu pacaran sama mobil Bemo? Apa kamu sengaja ganti nama selingkuhan kamu pake merek mobil biar aku gak curiga? Oh atau nama Bemo itu adalah panggilan kesayangan kamu buat dia?"

"Bimo ih bukan Bemo! Kamu gak boleh berprasangka buruk sama aku. Kamu kan tau aku kaya gimana? Aku gak mungkin selingkuh Vin"

"Kalau gak selingkuh apa namanya? Kenapa kamu gak mau jelasin?"

"Lah aku mau jelasin tapi kamunya---"

"Udahlah aku males sama kamu Nes. Alesan terus!" Kevin memakai helm-nya dan langsung menumpangi motornya. Karna Agnes tak ingin di tinggal sendiri, maka buru-buru Agnes juga ikut menumpangi motor Kevin.

Di perjalanan keduanya tak saling bicara, tak saling menatap wajah lewat spion. Dan tak saling bercanda ria dengan obrolan yang tak nyambung.

Bagaimana caranya Agnes menjelaskan, jika Kevin yang keras kepala tidak ingin tahu? Apakah kesalah pahaman ini akan tetap berlanjut?

Sesampainya di rumah Agnes, Kevin tak sama sekali menoleh ke arah Agnes. Ia hendak langsung melajukan motor Vespa kesayangan-nya, tetapi helm satu-nya masih berada di kepala Agnes jadi terpaksa ia harus bicara untuk menagih helm-nya.

"Helm gua" Ucapnya sewot.

"Kamu kok bilang'nya gua-gua gitu?"

"Ya siniin helm-nya! Gua mau langsung ke bengkel!"

"Mau apa bukannya kerjaan kamu udah selesai?"

"Mau jemput cewek!"

"OH GITU? YAUDAH NIH HELM-NYA!" Agnes melepaskan helm-nya lalu memberikannya kembali pada Kevin. Setelah itu ia langsung masuk hampir melewati gerbang rumahnya, tetapi Kevin sudah lebih dulu menahan pergelangan tangan Agnes.

Sesaat Gadis itu menatap Pria yang menahan-nya, airmata menetes dari kedua matanya. Kevin mengusap airmata Agnes, menatapnya penuh tanda tanya. "Jelasin sama aku, siapa Bimo?"

"Hiks...hiks...hikss" Agnes malah semakin menangis sampai sesegukan. Lalu ia memeluk Kevin penuh kasih sayang. "Kamu beneran mau jemput cewek?"

Kevin tersenyum, mengusap rambut panjang milik kekasihnya itu. Lalu menatapnya dalam. "Enggak sayang, aku gak akan pernah selingkuh dari kamu" Ucapnya serius lalu mencolek hidung Agnes gemash.

"Sekarang jelasin sama aku, siapa Bimo?" Sambungnya lagi.

"Bimo itu..." Agnes mengigit bibirnya gugup. "Bimo..."

"Siapa sayang?"

"Dia nama dari salah satu Pria brengsek itu yang udah bunuh ambar. Nah aku lagi pura-pura gitu deketin dia, terus nanti pura-pura kehipnotis abis itu aku.." Tentu Agnes tidak berani mengatakan itu secara terang-terangan pada Kevin. Jawaban itu hanya ia simpan dalam hati saja.

Permasalahan-nya, itu akan mengganggu pikiran Kevin. Pasti Pria itu akan sangat mengkhawatirkan sekaligus melarangnya.

Jadi dengan sangat terpaksa Agnes mencoba alasan lain agar Kevin tidak curiga apapun terhadapnya. "Jadi gini, Bimo ini pacarnya Salsa temen kampus aku. Nah si Salsa ini tadi tuh pas di kampus ngechat Bimo lewat hape aku soalnya dia gak punya hape. Hapenya ilang! Jadinya dia mau chat lewat hape aku gitu, terus mereka mau ketemuan malem ini. Dan kira Bimo aku ini adalah Salsa"

"Oh gitu. Tapi kamu kenapa kaya orang panik?"

"Ya-ya jelas aku paniklah, kan aku lagi sama kamu. Takut kamu nuduh yang macem-macem. Dan bener kan kamu nuduh macem-macem?"

Gua tau lu bohong Nes! - pikir Kevin.

Bagaimanapun hubungan keduanya sudah terjalin lama. Otomatis, ketika Agnes berbohong pasti Kevin akan bisa merasakannya. Begitupun sebaliknya, apabila Kevin yang berbohong, maka Agnes dapat merasakannya.

Untuk saat ini Kevin tidak bisa memaksakan Agnes jujur. Tapi ia meyakini kebohongan Agnes ada hubungan-nya dengan Langit.

"Yaudah masuk sana ke dalem. Nanti jangan lupa kabarin aku. Sebelum tidur minum susu dulu, sikat gigi, cuci tangan, cuci kaki, baca doa. Biar mimpi indah" Lirih Kevin mengusap lembut pucuk kepala Agnes.

Cup.

Kevin mencium kening Agnes. "I love you sayang." Ucapnya tulus.

"I love you to banyak-banyak My Baby Kiyuttttt!"

"Kiss-nya mana?"

Agnes melirik ke sekitaran seraya memastikan apakah keadaan sedang mendukung atau tidak. Dan rupanya keadaan sangat mendukung. Jadi langsung saja Agnes......

















LARI!

"Sampai ketemu nanti Kevin. I love you banyak" Ucapnya dengan senyuman tanpa dosa karna telah membuat Kevin kesal bukan kepalang.

"Ck! Susah banget di suruh cium pipi juga. Emang pipi gua panuan apa?" Gumamnya pelan lalu segera berlalu pergi.

SAD GHOST 2 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang